webnovel

MBA (Married By Accident)

Pernikahan yang disebabkan karena sebuah "kecelakaan" belum tentu berakhir buruk. Rexa salah seorang mahasiswa ternama di Jakarta harus bertaruh masa depan akibat perbuatannya. Ia pun kini berpindah universitas atas kemauan orang tuanya. Pertemuannya dengan gadis asal Yogyakarta menjadi babak baru dalam cerita hidupnya.

HarryKurniallah · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
24 Chs

Sudahlah

"Lika, aku pinjam ponselmu sebentar boleh ?" tanyaku sembari memakirkan mobil di warung makan yang biasa kami datangi.

Ia pun memberikan ponselnya padaku saat kami baru singgah untuk memesan makanan

"Rexaa..."

"Sssssttttttt"

"Sebentar ya sayang" lanjutku

"Hallo Ka, tolong siapin uang 100jt cash dong, terus cabut ke kost Lika, disitu ada orang sialan namanya Aldi, sekalian tolong di baik-baikin ya orangnya, inget lho harus sopan sama orangnya"

Aku pun mematikan ponsel dan memberikannya kembali kepada Lika

"Itu siapa, Raka ?"

"Oh bukan, itu emmmm itu Dika, iya itu Dika, heheh"

Maaf Lika kali ini aku harus berbohonh padamu, aku hanya tidak ingin kamu tau lebih banyak tentangku.

"Silahkan kak menunya, mau pesan apa ?" tanya pramusaji itu pada Lika

"Mas, aku pesan yang kaya biasa ya, kamu mau pesan apa Rexa ?"

"Aku samain aja mas sama calon istriku yang cantik ini" sahutku membalas pertanyaan Lika

Ia pun tersipu malu dan ia mulai mengigiti bibir bagian bawahnya karena merasa salah tingkah

"Baik kak, mohon ditunggu ya"

"Rexa, jangan ngerayu aku depan orang lain lagi ya, aku malu tau" ia pun kembali mengigit bibir bawahnya

"Aku ga ngerayu kok, emang kamu ga mau jadi nyonya Alika Putri Aldezier" tanyaku sembari melirik manja padanya

Ia pun semakin kencang menggigit bibir bawahnya

"Yaudahlah, kalau kamu masih gigit bibir bawah kamu, ga usah jadi istriku aja" aku pun mencubit pipinya yang kini sudah mulai memerah.

"Ihh sakit tauuuuu" kali ini ia sedikit merasa sebal atas perlakuanku.

Kami pun selesai makan dan pergi kembali ke tempat kost Lika

"Sayang, besok kamu pindah kost ya ?"

"Kenapa emangnya sayang ?" tanyanya balik

"Aku udah bangun rumah, udah selesai minggu lalu sih, gimana ?"

"Maksudnya berdua gitu ?"

"Iya Lika sayang, gimana, mau ga ?"

"Iya aku mau" sembari memegang lengan kiri ku.

Sebenarnya aku tidak membangun rumah, lebih tepatnya membeli rumah yang tadi pagi sudah menjadi milikku secara utuh, aku hanya tidak mau Lika berfikir yang macam-macam tentangku.

Flashback On

Rexa usia 7 tahun

"Papa, maaf aku dapat nilai 2 dipelajaran matematika tadi" wajahku pun memucat seketika

"Bodoh, kamu benar-benar bodoh, bagaimana kamu mau meneruskan usaha papa, dasar anak bodoh!" tegasnya memarahiku tanpa henti. Papa pun kemudian pergi meninggalkanku sendiri.

Aku pun menangis sejadi-jadinya hingga mama datang melihat dan langsung memelukku.

"Kamu kenapa menangis sayang ?"

"Ma-maaf ma hiks, maaf aku cuma dapet nilai 2 hikss"

Aku pun semakin kencang menangis. Kemudian mama menenangkanku dan mengelap air mata ku

"Wah hebat kamu dapet nilai 2, mama senang kamu udah berusaha semaksimal mungkin, besok nilainya ditambah lagi ya sayang, mama percaya kamu bisa" ia kemudian langsung memelukku dengan hangat"

Flashback Off

Setelah sampai tempat kost Lika aku pun pamit dengannya untuk pulang mengerjakan tugas kuliahku, tak lupa sebelum pergi menuju kontrakan aku mencium dan memeluknya dengan erat kami pun bermain sedikit di dalam mobil agar aku tak terlalu kangen dengannya.

Lika Pov

Tok tok tok

"Iya siapa ?"

"Ini aku, Nana"

"Masuk aja Nana, ga aku kunci kok

"Lho Lika kamu kok beresin semua barang-barang kamu ?"

Nana itu tetangga kost ku, ia juga kuliah di kampus yang sama denganku, kami hanya berbeda fakultas saja.

"Iya, aku pamit ya Nana, mau pindah ke tempat lain soalnya" tawaku sedikit membuatnya bingung

"Yah cepet banget, padahal kan baru beberapa bulan kamu disini, aku merasa kehilangan kamu Lika"

Aku pun langsung memeluknya agar ia tidak merasa murung

"Yaudah sini aku bantuin ya" ia pun mulai tertawa dan tersenyum padaku.

Akhirnya kami pun bersama-sama memasukan bajuku ke koper dan membereskan semua barang-barangku.

"Lika, kamu tadi tau ga ada cowok digebukin di depan kost kita ?"

"Hahhh kapan ?"

Aku khawatir, apakah itu Aldi, ya, dia memang sedikit menyebalkan.

"Ga lama, sekitar 2 jam yang lalu kalau gak salah deh"

Ia pun menceritakan semuanya padaku, bahwa ada 1 orang menunggu penghuni kost disini pulang, tiba-tiba saja datang 4 mobil memarkirkan kendaraanya di tempat parkiran kost, kemudian keluar 1 orang, dia tampak terlihat tampan mengenakan kacamata hitam sedang bernegoisasi dengan orang yang sedari tadi duduk di depan kost Lika, setelah pria berkacamata itu mengeluarkan amplop coklat yang agak terlihat tebal, turun pula 15 - 17 lelaki dengan perawakan besar dan berotot memukuli orang yang hanya sendiri itu sampai babak belur, kemudian mereka menyeretnya dengan mobil dan keluar dari tempat kost Lika.

"Hah kamu serius Nana ? Kejam banget Nana" aku dan Nana pun terlihat merinding dan ketakutan mendengar cerita dari Nana

Rexa Pov

Akhirnya aku beli ponsel baru lagi dan pulang ke kontrakanku.

Aku pun mengabari keadaanku pada Lika bahwa aku baik-baik saja.

"Lah ga dikunci, pasti Rexa nih, kebiasaan banget emang" gerutuku dalam hati

"REXAAA!" Teriaknya dari dalam kamarku.

Takut akan ada sesuatu, ku kunci pintu depan berharap orang yang didalam tak bisa keluar, aku pun langsung berlari menuju kamar dan mendobrak pintu kamarku. Terlihat kasurku seperti ada yang menidurinya, tertutup selimut tebal hingga aku tidak tau siapa orang yang ada dibaliknya.

Kuambil Desert Eagle Mark XIX Pistol dari balik kaus kakiku untuk berjaga-jaha jika terjadi hal yang tidak diinginkan, kutodong kan senjatanya dan kubuka perlahan selimutnya.

"AAARRRGGHHHHH!!!"

"Renata ? Kami ngapain dibalik selimutku ga pake pakaian lagi" sembari menaruh kembali senjata api yang terlanjur sudah ki genggam dari tadi.

"Re-rexa s-surprise" terdengar terbata-bata, wajahnya oun terlihat pucat dan sedikit takut karena ditodong kan senjata api.

Aku pun menenangkannya, dan dia pun sedikit demi sedikit mulai terlihat senyum manisnya.

"Rexa, aku mau balikan sama kamu"

Aku yang hanya bisa diam tanpa menjawab semua pertanyaanya kini mulai terasa geli karena sedari tadi Renat menyodorkan dadanya kearahku sembari menggigit dan menjilat telingaku.

Aku yang terdiam tidak mampu berkata-kata sedikit menikmati apa yang ia lakukan padaku. Kemudian ia mulai membuka resleting celana ku dan mengeluarkan justin dari sarangnya.

"Mmmpphhh ssllluuurrppp"

Kulihat dari atas ia benar-benar bisa memainkan dan menikmati apa yang ia lakukan padaku.

Kepalang tanggung! Kuambil pengaman yang ada di dompet dan aku pun mulai membuka seluruh pakaianku dan menjatuhkan tubuh Renata diatas kasur secara kasar.

Ia yang hanya bisa memejamkan mata sambil mendesah kencang saat pinggulku menarik ulur mengikuti irama suara desahannya.

Setelah kami berdua sama-sama mengeluarkan hasrat kami. Aku pun terlelap dalam pelukannya, tak mau kucabut ia tetap mempertahankan posisinya diatas tubuhku.

Tak lama tertidur, aku pun dibangunkan dengan kecupan dibibirku

"Mmmppphhh"

Harus ku akui ia yang paling berpengalaman dalam menyajikan komposisi yang dapat aku nikmati, jika dibandingkan dengan yang lain ia pasti akan mendapatkan nilai 9.9/10.

Wajahnya yang cantik blasteran Indo-Rusia, postur tubuh bak model catwalk, kuulit mulus penuh perawatan, buah dada yang bulat seperti melon, juga aroma seperti tequilla dibagian terlarangnya membuatku selalu bergairah.

Ia pun terus mencium dan menjilati seluruh wajahku.

"Re-renata mmmppphhhh"

Ia yang sedari awal meminta posisi diatas badanku kini menggoyangkan kembali tubuhnya naik turun mengikuti suara decak yang terdengar jika tubuhnya menyentuh tubuhku.

Lagi-lagi setelah kami selesai, ia tetap tidaj mau turun atau berpindah tempat disampingku, ia pun lebih memilih tetap diatas tubuhku.

Rrooooaaaaaarrrrggghhh!!!

Chat Story On

Today

R - Sayang, save nomer aku ya, Rexa ganteng

L - Cieee yang punya hape bayuuu

L - Ganteng apaan, kalo gantengnya buat aku gapap, tapi kalo buat orang lain ga boleh ya :p

Unread

L - Sayang, kamu sibuk ga ?

Chat Story Off

Ku kecup kening Renata dan kubangunkan secara perlahan

"Renata, Raka sama temenku yang lain mau dateng"

"A-ahh temen kamu ganggu aja"

"Mau gimana lagi, mereka udah jalan katanya"

Ia pun bangun dari atas tubuhku dengan sedikit kesal, aku pun kembali menenangkannya dengan memangkunya di atas kedua pahaku. Sedikit tersenyum saat ku lumat perlahan bibirnya yang sedikit tebal itu, sesaat kami berdua saling membersihkan diri, ia lalu jongkok dan membangunkan justin dengan cara ditarik ulur secara kencang, tak lama dia melakukannya kini ia melumat habis justin hingga ia tersedak dan tetap melanjutkannya.

"Mmmppphhhss ssllarrpp slluuuurrrppp"

Ku ikat rambutnya yang sangat halus dengan tanganku dan kugoyangkan pinggulku dengan sedikit gerakan maju mundur.

Ku muntahkan dan kutahan kepalanya agar bisa dapat ia telan semua, setelah selesai ia pun menjilat membersihkan justin dengan mulutnya yang seksi itu.