webnovel

Gemuruh Hujan

Di sudut rumah yang cukup sederhana, sepasang suami istri yang bahagia menantikan kelahiran anak pertamanya yang tinggal menghitung hari. Ia, mereka adalah Bapak dan Ibu Nasir.

Bu Nasir: "Pak, sebentar lagi aku akan melahirkan anak pertama kita". Kata Bu Nasie yang duduk disebelah suaminya sambil mengelus perut buncit istrinya.

Pak Nasir: "Iya Bu, rasa tidak sabar untuk menunggunya".

"Kira kira anak kita nanti perempuan atau laki laki ya Pak?". Sang istri bertanya padanya dengan senyum manisnya sambil menyenderkan kepala kebahu suaminya.

"Apapun itu, kita syukuri apa saja yang diberi Tuhan kepada kita Bu, yang penting anak kita sehat dan selamat saat lahir". Pak Nasir menimpali pertanyaan istrinya

"Lagian kenapa Ibu tidak mau tanya ke dr.Joko saat periksa USG?"

sang istri menatap suaminya dengan mengernyitkan dahi sambil menggembungkan kedua pipinya yang menandakan ada kekesalan dari pertanyaan sang suami.

"Kan Bapak yang membuat kesepakatan, kalo kita tidak perlu tau apa jenis kelamin anak kita, agar nanti saat lahiran bisa jadi kejutan".

Pak Nasir hanya terkekeh saat mendengar perkataan istrinya.

ini cerita tentang seorang gadis cantik yang mengagungkan orang tuanya meski ia kehilangan cintanya. Ia hidup dalam kesengsaraan dengan menyimpan kesedihan di balik senyum palsunya. Namanya Safa yang nempunyai hati yg suci dan jernih, Lais adalah satu satunya orang yang dapat memahaminya seperti buku terbuka, tetapi Safa tak menyadari hal itu.

ismaya89creators' thoughts