Sampai di desa Sumberharjo, Sultan segera turun diikuti oleh ratu dan putri Anjani yang kini nampak sangat pias. Sultan memandang wajah putrinya dengan khawatir. ia mendekati Anjani dan memapahnya, namun Anjani mengibaskan tangannya menolak bantuan ayahnya.
"Ada apa denganmu, Sayang? Kanjeng Romo hanya ingin membantumu agar tidak jatuh mengapa kau marah?"
Anjani hanya memandang wajah sultan sesaat lalu menunduk menyembunyikan wajahnya yang kian pucat. Sultan mengerutkan keningnya, mencoba mengawasi bahwa gadis yang ada di hadapannya adalah benar-benar putri Anjani. Saat pandangan mereka bertemu, sultan terkejut menyaksikan kedua mata Anjani berubah menjadi warna merah. Pandangannya mirip dengan seorang iblis yang sedang marah karena kepentingannya diganggu manusia.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com