Sultan Adhyaksa menarik napas dalam. Dia tidak ingin terlalu banyak bicara apalagi saat ini posisinya sangat lemah dan tidak ada keluarga yang membelanya sama sekali.
"Mengapa kau diam, Sultan? Apakah kamu kira dengan posisi sultan yang sudah mulai kadaluarsa itu bisa membuat aku ketakutan? Tidak. Aku sama sekali tidak takut padamu. Apapun akan kulakukan demi bisa membela yang benar."
"Aku diam saja karena aku berpikir bahwa tidak ada gunanya melatih orang-orang yang serakah dan tidak pernah mau mengerti aturan yang berlaku di negaranya. Jika aku menjawab semua ucapanmu itu artinya aku sama saja dengan orang yang tidak mengetahui aturan."
Kedua wanita yang duduk di hadapan Sultan Adhyaksa mencebik. Mereka kesal dengan apa yang diucapkan sultan yang seolah menuduh dirinya bodoh.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com