Di lapangan, Al Fatih yang bersama dengan Yudha dan Wildan serta Sinta, kini sedang duduk di gardu yang tak jauh dari lapangan yang akan digunakan untuk pertandingan sepak bola antar pedukuhan setelah mereka membuat garis dan beberapa perlengkapan lain.
Al Fatih duduk disebelah Amir yang kini juga sedang mengawasi jalannya pembuatan garis. Amir sengaja mendekati Alfatih dan ia mencoba untuk mencari tahu tentang semua mahasiswa yang KKN di desa xx.
"Capek, Mas?" tanya Amir sambil duduk sebelah Al Fatih. Al Fatih yang sedang mengipasi badannya dengan topi mengangguk lalu tersenyum manis. Ia bahagia karena keinginannya untuk berbincang dengan Amir tercapai.
"Lumayan, Pak. Tapi karena banyak teman alhamdulillah rasa capeknya sudah mulai berkurang."
"Wah biasa bekerja di ruangan dan sekarang harus di lapangan pasti Mas Fatih kaget."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com