Di teras rumah sakit di ruang perawatan Amira, Andika merenung. Ia masih ingat bagaimana proses terjadinya peperangan yang terjadi semalam di bagian Tenggara wilayah kesultanan Adhyaksa. Kala itu Andika dan Sultan Adhyaksa terpaksa harus berangkat berdua ke wilayah Tenggara setelah beberapa kali gagal membangunkan Amira dan Khalid yang sedang beristirahat karena Amira kelelahan menghadapi pasukan Pandu Asmoro. Sultan Adhyaksa yang merasa ada sesuatu hal yang aneh terjadi pada Amira dan Khalid, memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua karena waktu sudah sangat mendesak.
Andika dan Sultan Adhyaksa menuruni tangga menuju stasiun bawah tanah dan menggunakan kereta bawah tanah menuju ke lokasi wilayah kesultanan di Tenggara. Di wilayah itu sudah banyak sekali prajurit kesultanan Adhyaksa berkumpul. Mereka juga mendapatkan bantuan dari kasunanan Purwogondo, pasukan tetangga yang memiliki hubungan kerjasama bilateral dengan Kesultanan Adhyaksa.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com