webnovel

Matched with Ceo

Semuanya berawal dari perjodohan, perjodohan yang tidak di inginkan. Namun, akhirnya dapat perlahan-lahan menumbuhkan rasa cinta.

Wy_Na · perkotaan
Peringkat tidak cukup
12 Chs

Episode 5

Berjalan sambil mengendap-ngendap sesekali memantau keadaan disekitar itu lah fakta yang dilakukan Aurora saat ini. Hal ini dipilihnya untuk menghindari kemarahan ayahnya.

"Dari mana saja kamu?" tanya ayah Aurora yang tiba tiba muncul.

Aurora terkejut bukan main. Seluruh tubuhnya terasa tidak lagi dapat bergerak dan mengeluarkan keringat dingin

"Eh...yah kirain Aurora siapa, ngagetin aja" Aurora tersenyum mencoba memecahkan kecangungan terhadap ayahnya.

"Jawab dulu pertanyaan ayah!" Marces mencoba mengulangi pertanyaannya

Aurora perlahan demi perlahan menuruni anak tangga, untuk memberikan penjelasan kepada ayahnya yang tampak akan marah.

"Tadi Aurora cuman pergi shoping ke mall yah. Abisnya Aurora bosen kalau harus terus terusan diem dirumah. Syuting juga kan ayah suruh cuti" jelas Aurora menatap ayahnya lembut.

"Pergi shoping sampai larut malam gini, memang nya kamu ngeborok apa sih? Aurora, dengar ya tadi calon suami kamu mampir kesini. Ayah sampai kalang kabut mikirin kalau dia sampai nanyain calon istrinya yang masih keluyuran malam malam diluar rumah" tegas Marces menjelaskan kepada anaknya.

"Apa calon suami Aurora?jadi tadi yang ayah anterin sampai depan rumah itu benar benar calon suami Aurora? bertanya dengan wajah tak yakin.

"Ya benar, itu calon suami kamu Aurora!" jawab ayahnya.

Masih dengan wajah tidak percaya Aurora nampak terdiam mendengar perkataan yang dilontarkan ayahnya. Dari sekian banyaknya pria kenapa hidup nya harus sesial ini dijodohkan dengan pria dingin dan tidak berperasaan.

"Yah...Aurora tidak ingin menikah dengannya" lontar Aurora tiba tiba yang membuat sang ayah merasa terkejut.

"Tidak tidak kamu harus menikah dengannya Aurora. Ayah tidak mau membuat marah atau pun kecewa jika nanti orang yang telah membantu keluarga kita mengetahui kamu menolak pernikahan ini. Apa kamu tidak kasihan dengan kami yang telah membesarkan mu?" bujuk Marces.

"Bukankah, memebesarkan anak serta membahagiakannya memang sudah mutlak tanggung jawab orang tua. Tapi kenapa malahan Aurora dijadiin tumbal sih" bentak Aurora tanpa sadar.

Pembantahan Aurora pun terdengar ditelinga ibunya. Sontak sang ibu berlari menghampiri kegaduhan yang didengarnya.

"Sudah pa...biar mama yang bicara sambil nenangin Aurora" memberi kode kepada suaminya sambil meraih lengan anaknya Aurora memapah naik ke tangga menuju kamar.

Aurora sangat kesal mengetahui kebenaran bahwa calon suaminya adalah seorang pria es.

Walaupun baginya ini hanya sebuah perjodohan bukan berati harus semena-mena mencarikan Aurora pasangan.

"Aurora sayang" panggil ibundanya sambil mengusap rambut Aurora pelan.

Aurora cemberut tidak memperdulikan panggilan ibunya.

Ibu nya hanya tersenyum melihat tingkah Aurora sambil tidak henti hentinya mengusap surai rambut pelan anaknya yang sedang duduk membelakanginya.

"Aurora...ayolah, cerita ke ibu apa yang sebenarnya terjadi yang membuat kamu berniat membatalkan pernikahan besok siapa tau ibu nantinya bisa bantu setelah Aurora cerita" tanyanya

mencoba mencari celah permasalahannya.

Aurora mencoba berbalik menghadap ibunya berharap sang ibu akan memberi bantuan.

"Bu...memangnya ayah enggak lagi sayang ya sama Aurora? kok bisa bisanya dia jodohin anak semata wayangnya sendiri dengan pria itu" curhat Aurora dengan nada sedih.

"Memangnya kenapa dengan pria itu sayang dilihat lihat tidak ada yang bermasalah dari perilakunya. Lagi pula dia dari keluarga terhormat pasti sikapnya juga baik" puji ibu Aurora.

"Apanya yang baik bu, 2 hari yang lalu ibu ingat gak kaki Aurora ya terkilir itu semua adalah salahnya bu. Bukan minta maaf malahan Aurora dikatain gila" Ucap nya dengan nada tinggi.

Lagi lagi ibunya tersenyum karena sudah mengerti inti masalahnya. Sesuai dengan dugannya pasti hanyalah terjadi kesalahpahaman antara kedua orang ini.

"Sayang, ibu fikir hanya terjadi kesalah pahaman antara kalian berdua. Kalian belum saling kenal jadi wajar wajar saja kalian belum saling menyukai. Turuti saja semua perkataan ayahmu. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya sama seperti yang ayah lakukan kepada Aurora" dengan lembut menasehati Aurora.

Tatapan kesal Aurora lontarkan kepada ibunya, yang sama sekali tidak memihaknya malahan semangkin mendorong Aurora untuk terjun di lubang yang sama.

"Sudahlah, jika nasehat ibu tidak juga merubah keadaan yang dapat membantu Aurora. Ibu sudah boleh keluar kok Aurora ingin istrirahat karena besok hari yang kalian nanti nantikan" rasa sedih menjalar di perasaan Aurora.

Timbul rasa tidak tega mendengar ucapan Aurora barusan. Apakah tindakan mereka sedikit keterlaluan pikirnya untuk menjodohkan Aurora.

"Baiklah nak ibu akan keluar, jangan lupa mandi setelah itu istirahat" memberi perhatian kepada anaknya sekaligus berjalan keluar dari kamar sesuai yang dipinta Aurora.

Aurora menatap sayu langit langit kamarnya. Tidak sadar butiran air mata mengalir di sela sela pipinya.

"Dimana kamu sekarang?" lirihnya sedih membayangkan wajah seorang pria yang telah lama dia tunggu.

Leon, itulah nama sapaan pria yang sedang Aurora sebut. Cinta pertama dalam hidupnya yang sampai sekarang keberadaannya masih tidak diketahui. Dari SMA Aurora sangat dekat dengan Leon.

Leon adalah sosok yang perhatian dan lembut hal ini lah yang membuat, Aurora jatuh cinta kepada sosok Leon. Belum sempat Aurora mengutarakan perasaannya Leon sudah pergi tanpa sama sekali berpamitan dengannya dan sampai saat ini kedatangannya masih setia Aurora nantikan.

Banyak pria yang mencoba mendekati Aurora baik dari kalangan aktor maupun pengusaha tapi Aurora sama sekali tidak pernah merespon mereka. Banyak awak media yang kerap kali menyoroti kedekatan Aurora dengan sejumlah aktor selalu saja dia bantah dengan alasan hanya berteman baik.

Tapi takdir sepertinya berkata lain untuk mengharuskannya melupakan Leon orang yang sangat ia cintai dan coba membuka hati untuk orang yang sama sekali tidak dia cintai.

Bersambung...

💣💣💣💣💣

Hai reader tercinta enggak bosen bosen nya nih Author ngingetin buat selalu kasih like+rate+vote+dan juga sarannya ditunggu✍🏻💕