***
Arkhano menghela napas berat ketika pintu lift terbuka, mengantarkannya ke lantai teratas gedung ini yang interiornya sangat ramah lingkungan alias banyak tanaman dan pohon di dalam ruangan, mengambil konsep interior Jepang menggunakan teknik vertikultur.
Dia melangkah berjalan ke ujung ruangan yang langsung mengantarkannya ke kantor CEO Wijaya Company dengan pintu ruangan yang tinggi menjulang bak istana.
"Ayah di dalam?" ujar Arkhano yang berhenti di meja sekretaris, bertanya pada Franky yang seolah sudah menunggu kedatangannya di sana.
"Pak Eduart sudah menunggu anda," ujarnya memimpin jalan dan langsung membuka pintu tanpa mengetuknya. Membuat Arkhano tambah yakin kalau kedatangannya telah ditunggu-tunggu. "Semoga anda berhasil. Bapak terlihat sangat marah," sambungnya yang membuat Arkhano mengambil napas dan membuangnya perlahan, kemudian melangkah mantap ke dalam bersamaan dengan pintu yang ditutup lagi oleh Franky.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com