webnovel

Mematahkan Kakinya

Editor: Wave Literature

Nini Su tidak tahu harus bertanya apa lagi kepada anak kecil yang ada di depannya itu. Ia hanya menatap anak itu. Anak itu memang sangat tampan, tapi ia tidak mirip dengan Aaron Huo sama sekali.

"Bibi." Sean Ling menatapnya dengan waspada, kemudian ia pun bertanya, "Apa Bibi yang dipanggil paman untuk bersih-bersih dan masak?"

Atau mungkin ini adalah paparazi yang dikatakan kakek? Orang jahat yang datang ke sini untuk menggali rahasia kakek? Batin Sean Ling.

Nini Su mampu melihat keraguan dalam hati anak kecil itu padanya. Lalu ia pun senyum lembut. Anak kecil yang ada di depannya ini memang sangat pintar, "Benar, Bibi pekerja sampingan. Bibi datang ke sini memasak untukmu."

Setelah mendengar hal tersebut, Sean Ling baru menghembuskan napas lega. Wajah kecilnya terlihat sangat menggemaskan.Nini Su semakin menyukainya. 

Nanti Nini Su berniat akan menanyakan lebih lanjut setelah si bajingan Aaron Huo itu pulang. Bagaimana mungkin selama ini ia telah diam-diam membesarkan seorang anak di apartemen. Jika ayah Aaron Huo tahu tentang hal ini, mungkin ia akan mematahkan kakinya.

"Bibi, aku bantu!" Sean adalah anak yang sangat pandai, dengan kaki pendeknya, ia ingin membantu Nini Su untuk mencuci sayuran.

"Sean bisa mencuci sayuran?"

"Ma... ketika Bibi tidak ada di rumah, aku akan memasak mie sendiri." Jawab Sean Ling dengan cepat. Lagi-lagi ia salah panggil. Ia dengan hati-hati menatap bibi yang ada di depannya ini.

"Sean sangat hebat." Kata Nini Su dengan sedikit prihatin.

Anak ini sudah bisa memasak sendiri dengan umur yang masih sangat muda. Kehidupan seperti apa yang sudah anak ini jalani. Sama halnya dengan Aaron Huo. Bagaimana mungkin tidak membicarakan masalah sebesar ini dengan keluarganya.

Perkataan Sean sangat manis dan rajin. Mau membantu melakukan apapun. Kaki kecilnya berlarian ke sana-kemari karena membantu. Sean membuka matanya lebar-lebar dan diam-diam ia menatap Nini Su.

Bibi ini tidak sama dengan bibi yang datang sebelumnya. Ia bahkan tidak mengizinkan Sean memanggilnya bibi dan justru menyuruhnya memanggil dengan sebutan nenek.

Tidak hanya itu, bibi yang datang kali ini berbicara dengan sangat lembut. Sehingga Sean Ling sangat menyukainya.

Nini Su sangat senang dengan anak kecil yang bersamanya saat ini, namun ia tidak mengatakan apa-apa padanya.

Anak kecil ini sama sekali tidak mirip dengan Aaron, mungkin dia mirip dengan ibunya. Tapi sifatnya sama persis dengan Aaron ketika masih kecil. Cerdas dan bijaksana, mulutnya manis yang bisa membuat orang lain bahagia. Jika anak ini benar-benar anaknya Aaron, itu berarti anak ini adalah cucuku! Batin Nini Su.

Selama ini Nini Su sangat mendambakan kehadiran seorang cucu kecil. Meski ada banyak anak kecil dalam keluarga besarnya, tapi mereka bukanlah cucu kandungnya. Bahkan jika mereka baik kepadanya, tapi tetap saja bukan bagian dari anak kandungnya.

Selamanya ia hanya menginginkan cucu dari Aaron, lalu merawatnya dengan penuh kasih sayang. Jika Aaron dan istrinya tidak punya waktu untuk mengurusnya, akan lebih baik jika menyerahkan saja anaknya itu kepada Nini Su, ia akan menjaganya dengan baik.

**

Emily Ling memiliki jadwal yang senggang hari ini. Ia menyelesaikan pekerjaannya pada pukul tujuh malam.

Saat ia pulang sudah jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Ketika membuka pintu, ia melihat Sean Ling yang sedang duduk di sofa sambil membaca buku bergambar. Ketika anak itu melihatnya pulang, ia langsung tersenyum manis, "Bibi pulang."

Emily Ling mengerutkan keningnya dan melihat anak itu menunjuk ke arah dapur sambil mengedipkan mata padanya.

Tercium bau sedap makanan. Saat ia mendekat, ia melihat seorang bibi yang sedang mengaduk bubur dengan sendok, "Apa Anda bibi baru? Ada apa dengan bibi Zhu?"

"Sudah pulang, ya?" Nini Su menyeka tangannya pada celemek yang ia kenakan. Dengan sedikit gugup, ia berbalik dan menatap gadis yang ada di pintu.

Wajanya terlihat sangat cantik, fitur wajah yang halus, matanya jernih dan bersih, sekali melihat Nini Su sudah tahu bahwa gadis ini adalah gadis yang baik.

Tapi… Bukankah gadis ini masih sangat muda! Apa yang sudah dilakukan Aaron padanya! Bagaimana gadis yang masih belia ini bisa melahirkan anak! Batin Nini Su.

Perasaan yang ada dalam hati Nini Su saat ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Jika suaminya mengetahui hal ini, sudah pasti akan menguliti Aaron Huo hidup-hidup.

Emily Ling hanya merasa bibi itu memandangnya dengan cara yang aneh.

Bibi baru ini terawat dengan baik. Dia sepertinya berumur sekitar 50 tahun dan memiliki aura yang tidak biasa. Tubuhnya sangat langsing, ia memakai kemeja panjang linen katun abu-abu. 

Fitur wajah yang sempurna, dengan tatapan yang lembut. Sikapnya elegan dan lembut. Ia pasti sangat cantik waktu masih muda dulu.

 "Jelaskan!" Kata mama Huo.

 "Menjelaskan apa?" Tanya Aaron Huo.

 "Kamu bilang jelaskan apa? Emily dan Sean!" Ucap mama Huo dengan marah.

"Putriku." Jawab Aaron Huo.

"Nenek." Ucap Emily Ling.

Seketika, pikirkan mama Huo kebingungan seperti tertiup angin kencang.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.