webnovel

Chapter 7: Rumor Pencuri bagian 1

 Orang itu berjongkok dengan satu kaki dan berkata dengan senyuman,"Kalian tahu kan usia kalian masih kecil. Seharusnya kalian tidak boleh keluar malam malam begini." Aruta dan Juriko melihat bahwa tangan kanan orang itu diperban. Walau orang itu menggunakan mantel panjang, entah kenapa Aruta dan Juriko merasa bahwa perban itu menutupi seluruh tangan kanan orang itu.

"Tampan," ucap Luna dalam hati.

"Baiklah. Aku akan mengantar kalian pulang," ucap orang itu. Aruta, Juriko, dan Luna pulang ke rumah mereka masing masing dan diantar oleh orang itu.

Sembari berbaring di kasur, Aruta berkata kepada Juriko,"hey Juriko. Apa kau berfikir mungkin makhluk mengerikan itu berjumlah banyak?"

"Mungkin. Ini sudah malam. Ayo tidur saja," ujar Juriko.

Untuk seminggu kemudian, sekolah libur karena adanya beberapa kerusakan sekolah yang cukup parah. Juriko membantu kakek Hans dengan membawa beberapa peralatannya. Sedangkan Aruta menghabiskan waktunya di rumah Paman Kito. Aruta seperti biasa bermain game disana.

"Hey Aruta. Sepertinya kakekmu akan jarang pulang," ujar Paman Kito.

"Memangnya ada apa?" Tanya Aruta.

"Akhir akhir ini hasil ladang sering menghilang. Sepertinya dicuri seseorang. Terkadang beberapa padi di lumbung juga menghilang," ujar Paman Kito.

"Kakekmu termasuk paman adalah salah satu yang bertugas untuk melakukan jaga malam di area ladang."

"Sepertinya akan berat ya. Semangat paman," ujar Aruta sembari lanjut memainkan game PS nya.

"Namun sempat ada kejadian aneh. Salah satu warga berkata bahwa saat di ladang malam hari, dia iseng untuk berkeliling ladang. Ketika berjalan jalan, dia melihat ada beberapa padi yang tumbuh sedikit lebih tinggi. Ketika warga itu melewati padi itu, dia merasa seperti ada sesuatu di belakangnya. Ketika dia menengok ke belakang, tiba tiba saja beberapa padi tinggi itu menghilang. Sepertinya pencuri ini akan merepotkan," pernyataan dari Paman Kito.

Aruta mendengar cerita dari Paman Kito dan mulai merasa penasaran. Pada malam harinya, Kakek Hans berpamitan akan melakukan jaga malam. Kakek Hans pun berangkat dari rumah membawa senter yang cukup besar.

"Yah Kakek Hans tidak ada di rumah," ucap Juriko sembari duduk di ruang tamu.

"Oi Juriko, kau sudah dengar tentang rumor pencuri di ladang?" Tanya Aruta.

"Oh rumor itu. Aku sudah mendengarnya dari kakek Hans."

"Apa kau pernah mendengar cerita tentang salah satu petani di ladang itu?"

"Belum." Aruta pun menceritakan tentang cerita petani yang diceritakan Paman Kito.

"Hmm apa yang mencuri adalah makhluk yang sama seperti di sekolah kemarin?" ucap Juriko.

"Mungkin saja. Bagaimana kalau kita mengeceknya," ajak Aruta.

"Apa kau yakin? Kita saja kemarin hampir ditangkap makhluk itu loh," ujar Juriko.

"Ayolah. Mungkin kita bisa membantu sesuatu," ujar Aruta.

"Hmm... baiklah." Mereka berdua pun mengendap endap keluar rumah dan pergi menuju ladang. Mereka berusaha menyelinap ke ladang tanpa ketahuan warga yang berjaga.

Setibanya di ladang mereka berkeliling keliling ladang. Mereka berusaha mendapatkan sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk. Mereka sampai di ladang jagung dan melihat pohon jagung yang cukup bagus dari pohon jagung lain karena pohon itu ditumbuhi 4 jagung. Jagung-jagung itu pun terlihat lebih besar dari jagung-jagung lain.

Tiba tiba Aruta dan Juriko mendengar suara dan mereka langsung berbalik. Ketika mereka berbalik ternyata itu hanyalah suara dari burung gagak. Mereka kembali berbalik dan melihat jagung jagung besar itu telah menghilang dari pohonnya. Mereka juga melihat jejak aneh yang memiliki aura gelap.

"Ternyata benar ini ulah mereka."