webnovel

Chapter 26: Petir Pencerah

Petir Sako yang menyala-nyala mulai menerangi sekitarnya. Rupa dari junoi yang ada di hadapannya mulai terlihat jelas. Junoi itu menyerupai sebuah boneka kayu berukuran manusia dewasa dan mengenakan pakaian seperti pakaian pangeran. Junoi itu mulai berdiri lagi dengan gerakan terpatah patah seperti robot yang rusak.

Junoi itu mulai menatap Sako dan mulai mengeluarkan suara. Suaranya seperti suara radio yang rusak. Sako tidak memahami apa yang diucapkan oleh junoi itu dan hanya melihatinya. Tiba tiba di banyak boneka kayu berdatangan dari setiap ujung lorong bahkan membobol tembok. Berbeda dari rupa junoi tadi yang mengenakan pakaian, boneka boneka yang berdatangan ini tidak memiliki wajah dan pakaian.

"Seperti itu ya. Kau punya pasukan ternyata," ujar Sako.

Tangan junoi itu mengarahkan tangannya kepada Sako dan boneka-boneka kayu itu mulai menyerbu Sako. Boneka-boneka itu melompat dan menimpa Sako. Sako mulai mengeluarkan listriknya dan meledakkan boneka-boneka yang menimpanya. Boneka-boneka itu hancur berkeping-keping dan terlempar ke segala arah. Setelah Sako menghancurkan boneka-boneka itu, Sako melihat ke sekeliling dan melihat para boneka itu berdatangan lagi.

"Boneka-boneka ini terus berdatangan. Aku harus menghancurkan junoi boneka berpakaian itu yang itu dulu," gumam Sako melihat ke arah junoi boneka yang mengenakan pakaian pangeran.

Sako mulai berlari ke arah junoi itu namun tiba tiba boneka-boneka di sekitarnya menerkam Sako. Sako memukuli boneka-boneka itu hingga hancur namun boneka lain datang dan kembali menerkam Sako.

"Sial, mereka mengganggu sekali," gumam Sako yang berusaha menghancurkan boneka-boneka yang memeganginya.

Saat boneka-boneka itu memegangi Sako, junoi berpakaian pangeran itu mulai mengarahkan tangannya ke arah Sako dan mengeluarkan meriam kecil di telapak tangannya. Sako sempat melihatnya dan melihat junoi itu akan menembakkan sesuatu. Junoi itu menembakkan sebuah peluru ke arah Sako dan ketika peluru itu sudah sangat dekat, peluru itu meledak seperti sebuah bom. Beruntung, Sako dengan teknik petirnya dengan cepat menghindari ledakan itu.

"Hampir saja. Boneka-boneka ini mengganggu sekali. Sepertinya aku harus berusaha sedikit lebih ekstra," gumam Sako.

Sako melapisi tangan dan kakinya dengan listrik dan mulai memasang kuda-kuda. Sako mulai menerjang maju dengan sangat cepat. Sako dengan cepat menghancurkan boneka-boneka di sana. Sako berlari sembari terus menghancurkan boneka-boneka yang ada. Sako melakukan itu dengan sangat cepat hingga seluruh bonekadi ruangan itu habis dan hanya meninggalkan junoi berpakaian pangeran saja.

"Baiklah ini waktunya. Aku harus cepat sebelum boneka-boneka lain datang," gumam Sako.

Sako dengan cepat berhenti dari larinya untuk berputar ke arah junoi itu dan kembali menerjang dengan kecepatan tinggi. Sako berhasil sampai persis di depan junoi itu dan siap mendaratkan pukulan. Namun Sako melihat telapak tangan junoi itu sudah ada di depan wajahnya dengan meriam kecil yang keluar. Sako langsung membatalkan serangannya dan menjatuhkan diri ke bawah. Tepat saat Sako menjatuhkan diri, junoi itu menembakkan pelurunya. Beruntung Sako berhasil menghindar dan tembakan junoi itu meleset dan mengenai langit langit ruangan itu. Tembakkan junoi itu membuat langit langit ruangan itu meledak.

Sako berusaha kembali berdiri namun junoi itu sudah mengarahkan tendangannya ke arah Sako. Di bagian betis junoi itu, keluar beberapa roket yang menjadi pendorong. Junoi itu pun menendang Sako dengan sangat keras membuat Sako terpental dan menabrak tembok. Sako yang terkena tendangan itu tidak berhenti dan terus berlari menjebol tembok-tembok di sekelilingnya dan berlari mengitari junoi itu sembari terus menjebol tembok di depannya. Junoi itu tidak bisa melihat Sako karena Sako berlari di balik tembok yang menutupinya. Dan tiba-tiba, Sako menjebol tembok yang berada di belakang junoi itu dan siap mendaratkan pukulan.

"Kena kau."

Sako berhasil mendaratkan pukulan keras di pipi kiri junoi itu membuat junoi itu terpental cukup jauh. Sako yang berhasil mendaratkan pukulan kembali berjalan menuju junoi itu. Di sisi lain, junoi yang terkena pukulan Sako tadi mulai berdiri dengan wajah kirinya yang hancur. Sako dan junoi itu mulai berjalan mendekati satu sama lain. Junoi itu mulai menyembuhkan wajah kirinya menjadi seperti semula.

"Mau bagaimanapun dia adalah junoi. Semua junoi pasti bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Agak curang juga ya," gumam Sako.

Tidak lama kemudian para boneka mulai berdatangan lagi dalam jumlah yang banyak.

"Huff, boneka-boneka merepotkan itu datang lagi. Kalau begitu... "

Sako mulai menerjang dengan kecepatan tinggi dan mengarah langsung ke junoi tadi. Sako mencengkeram kepala junoi itu dan membawanya pergi menerabas tembok-tembok yang menghalangi. Setelah cukup jauh Sako membawanya, Sako langsung berhenti dan membantingnya ke bawah.

Junoi itu berusaha melawan balik dengan membuka mulutnya dan menembakkan energi LYNK dari mulutnya. Sako menghindarinya dan melompat tinggi. Sako mulai menggenggam sesuatu dan mulai muncur petir di genggamannya. Ada beberapa boneka yang datang di ruangan itu dan berusaha melindungi junoi tadi. Sako langsung melesat ke bawah dan mengarahkan pukulan petirnya ke arah bawah. Pukulan Sako menembus boneka-boneka itu dan berhasil menembus sampai junoi tadi. Sako memukul dengan sangat keras membuat semua boneka terpental dan junoi itu langsung hancur menjadi kepingan-kepingan kecil. Junoi itu tewas dan boneka-boneka tadi mulai berhenti bergerak.

"Akhirnya selesai," ujar Sako. Namun tiba-tiba Sako teringat sesuatu, "tunggu, anak kecil itu."

Sako langsung berusaha berlari secepatnya ke tempat anak kecil tadi bersembunyi. Ketika Sako sampai, Sako melihat satu junoi yang berada di dekat lemari anak kecil tadi bersembunyi dan seperti siap melahap lemari itu.

"Sial, tidak akan sempat!"

Tiba-tiba langit-langit ruangan itu rusak dan keluar satu junoi yang terjatuh dan menimpa junoi tadi.

"Huh? baguslah," gumam Sako.

Sako langsung berlari dengan cepat dan menendang kedua junoi itu dengan kakinya yang dilapisi listrik hingga membuat kedua junoi itu hancur. Sako langsung membuka lemari itu dan melihat Anak kecil tadi masih bersembunyi di dalam.

"Kakak! kakak kembali," Anak kecil itu memeluk Sako. "Tadi aku dengar suara aneh," ujar Anak kecil itu.

"Kakak sudah di sini. Ayo keluar," ujar Sako.

Di sisi lain, Mono baru saja menghabisi beberapa junoi. Beberapa junoi tergeletak di dekatnya. Mono yang berdiri di samping lubang besar yang dibuatnya sedang memegang sesuatu.

"Tak kusangka aku akan menemukan ini," ujar Mono sembari melihati Segel Arabes yang dia pegang.