webnovel

Chapter 17: Waktunya Latihan

Di luar mansion, Kuroto membawa Aruta ke sebuah lapangan yang berada di belakang mansion.

"Wow lapangannya luas juga!" ujar Aruta.

"Ahahaha baiklah, waktunya latihan!" ujar Kuroto.

"Hari ini kita latihan apa pak?" tanya Aruta.

"Aku akan mengajari beberapa tentang sihir LYNK. Pertama, ada yang namanya teknik dasar."

"Teknik dasar?" tanya Aruta.

"Ya, teknik dasar adalah teknik sihir LYNK yang bisa digunakan semua orang. Tapi untuk menggunakan teknik dasar, energi LYNK dari orang itu harus stabil terlebih dahulu," jelas Kuroto.

"Bagaimana caranya agar energi LYNK bisa stabil?" tanya Aruta.

"Energi LYNK akan stabil dengan sendirinya. Semua orang pasti memiliki energi LYNK di tubuhnya tapi hanya sedikit orang yang memiliki energi LYNK yang stabil. Untuk kapan stabilnya sendiri ada yang sudah stabil sejak lahir, ada yang stabil beberapa tahun setelah dia lahir, dan ada yang stabil secara kebetulan untuk waktu singkat. Biasanya lebih banyak kejadian yang faktor tiga sih. Tapi untuk faktor pertama dan kedua, energi LYNK orang itu bisa stabil secara permanen. Tapi sebenarnya bisa juga untuk melatih energi LYNK agar stabil tapi akan memerlukan waktu yang cukup lama agar energi LYNK-nya bisa stabil dengan sempurna," jelas Kuroto.

"Hmm... bagaimana caranya tahu energi LYNK sudah stabil atau tidak?" tanya Aruta.

"Salah satu tanda energi LYNK sudah stabil adalah dengan bisanya melihat makhluk makhluk aneh mengerikan yang pernah kau lihat. Makhluk makhluk itu bernama 'junoi'. Junoi terbentuk dari energi LYNK manusia yang tidak stabil yang membuatnya keluar dengan sendirinya dari tubuh. Seberapa kuat junoi tergantung dengan seberapa banyak energi LYNK yang membentuknya. Junoi juga kadang kadang akan meniru sifat sifat manusia, benda dan lain lain. Terjadi banyak orang hilang karena ulah mereka. Tugas kita sebagai penyihir juntoshi adalah sebisa mungkin membantu manusia dan membasmi para junoi." jelas Kuroto.

"Begitu ya... hmm... hmm... "

"Baiklah kembali ke teknik dasar. Energi LYNK mu sudah stabil itu artinya kau bisa melakukan teknik dasar," jelas Kuroto.

"Tapi memangnya teknik dasar itu seperti apa?" tanya Aruta.

"Teknik dasar biasanya akan memunculkan aura bewarna merah ketika dikeluarkan oleh penggunanya. Aura bewarna merah itu adalah wujud dari energi LYNK." Kuroto mengangkat tangannya dan mengeluarkan energi LYNK di jari tengahnya.

Kuroto berjalan ke arah batu yang cukup besar sembari menjelaskan, "Energi LYNK bisa untuk memperkuat kekuatan fisik. Kau bisa membuat pukulan biasamu terasa seperti tertimpa gajah yang jatuh dari langit jika kau mampu. Energi LYNK juga bisa dikreasikan menjadi bentuk lain entah itu ledakan atau apapun dan yang paling tinggi kau bisa melakukan teknik LYNK." 

Kuroto berhenti di depan batu yang cukup besar. Kuroto mulai mengarahkan jentikannya ke batu itu dan jari tengahnya tetap mengeluarkan energi LYNK. Kuroto menjentikkan jarinya ke batu itu dan batu itu hancur berkeping keping.

"Keren!!" ujar Aruta.

"Omong omong, bapak tadi mengatakan teknik LYNK kan? Memangnya teknik LYNK itu apa?" tanya Aruta.

"Teknik LYNK adalah teknik yang berasal dari pengguna. Teknik ini sudah menjadi wujud teknik LYNK dari penggunanya entah itu mengendalikan api, air atau yang lain. Biasanya setiap orang hanya memiliki satu teknik LYNK namun jika orang itu mampu, dia bisa memiliki lebih dari satu teknik LYNK. Tapi bisa juga karena teknik turun temurun dari keluarganya. Jadi satu adalah teknik LYNK yang dia miliki, dan satu lagi teknik LYNK turunan dari keluarganya," jelas Kuroto.

"Keren!! apa bapak punya?" tanya Aruta.

"Tentu saja. Mau lihat teknik LYNK ku?" tanya Kuroto.

"Ya! ya!"

"Kalau begitu coba pukul aku sekuat kuatnya," ujar Kuroto.

Aruta terkejut dan berkata, "Huh?! Memukulmu?"

"Tenang saja, aku gak bakal kenapa napa kok," ujar Kuroto sangat santai. Kuroto juga memasukkan tangannya ke saku mantelnya. Kuroto sangat santai tanpa bersiap dengan serangan Aruta sedikitpun. Aruta mulai berlari dan memukul wajah Kuroto dengan sangat keras.

"Eh?! maaf... loh?" Aruta keheranan karena pukulannya tidak mengenai Kuroto. Aruta sudah sangat yakin dia tadi mengenai Kuroto tapi nyatanya pukulan Aruta tidak mengenainya.

"Loh kok bisa?" tanya Aruta keheranan.

"Ahaha ayo pukul aku lagi," ejek Kuroto.

Aruta terus memukuli Kuroto tapi kejadian yang sama terus terulang. Aruta merasa sudah memukulnya tapi nyatanya pukulannya tak mengenainya sedikitpun. Kuroto hanya tertawa tawa dengan pukulan Aruta.

Tidak lama kemudian, Mono datang dan menghampiri Kuroto.

"Ada apa kok saya dipanggil?" tanya Mono.

"Eh... Kakakmu mana?" tanya Kuroto.

"Sedang dihukum di sekolah. Dia tadi memecahkan kaca ketika bermain baseball," jawab Mono.

"Ya... kau saja cukup sudah."

"Apa ada misi?" tanya Mono.

"Tidak ada misi. Aku memintamu untuk membantu latihan Aruta," jawab Kuroto.

"Pergilah ke tengah lapangan dan berduellah dengannya. Mono, kau hanya boleh menggunakan teknik dasar saja. Tapi tidak usah menahan diri," ujar Kuroto.

"Duel?" tanya Aruta.

"Sebuah pelajaran lebih efektif kalau dipraktekkan langsung bukan. Ayo tunggu apa lagi langsung saja!" ujar Kuroto mendorong Aruta dan Mono.

Aruta dan Mono mulai berjalan ke tengah lapangan. Aruta dan Mono saling tukar pandang. Pandangan Mono dan Aruta sangat tajam dan menusuk. Ketika mereka sampai di tengah lapangan, mereka saling berhadap hadapan dengan tatapan serius.

"Tunggu, Pak Kuroto mana?" tanya Aruta. Aruta menoleh dan melihat Pak Kuroto yang mulai berjalan pergi.

"Loh Pak Kuroto mau kemana?" seru Aruta kepada Kuroto.

"Aku belum makan siang, aku ingin mencari makanan dulu. Tunggu dulu ini jam berapa... Kuroto melihat jam di ponselnya waduh sudah jam 3!! Aku pergi dulu. Latihan saja bersama Mono dulu," ujar Kuroto kepada Aruta. Kuroto langsung berlari pergi meninggalkan Aruta dan Mono berdua.

"Huh dasar orang itu," ujar Mono.

"Kau siap? aku tidak akan menahan diri," ujar Mono kepada Aruta. Mono mulai memasang kuda kuda dan di tangannya muncul energi LYNK yang membara.

"Ya, aku siap!" jawab Aruta.

"Majulah."

Aruta mulai berlari menerjang Mono. Aruta meluncur melewati samping Mono dan menuju belakang Mono. Aruta melompat dan mendaratkan pukulan dengan tangan kanannya kepada Mono. Mono dengan cepat berbalik dan menangkap tangan Aruta dengan tangan kirinya. Mono langsung mendaratkan tinjuan ke perut Aruta dengan tangan kanannya. Tangan kanannya yang diselimuti energi LYNK meninju perut Aruta dengan sangat keras sampai membuat Aruta terbatuk mengeluarkan air liur.

"Akh, rasanya seperti dipukul gorila," gumam Aruta.

Aruta masih kesakitan memegangi perutnya setelah terkena tinjuan dari Mono. Tanpa menunggu Aruta, Mono langsung memukul Aruta bertubi tubi. Mono memukuli perut, dada, dan kepala Aruta. Aruta hanya bisa menerima semua pukulan yang didaratkan Mono kepada dirinya. Terakhir, Mono melompat dan menendang kepala Aruta. Kaki Mono diselimuti oleh energi LYNK yang membuat tendangannya lebih menyakitkan. Aruta terpental ke belakang setelah terkena tendangan Mono.

Aruta jatuh tengkurap di tanah dengan penuh luka. Keningnya tergores mengeluarkan darah dan hidung Aruta juga mengeluarkan darah.

"Kau tidak bisa bersabar?" ujar Aruta kesakitan.

"Musuh musuhmu belum tentu memberimu belas kasih," ujar Mono mendekati Aruta.

Mono berdiri di depan Aruta dan berkata, "Cepatlah berdiri. Lawan aku, sekarang!"