webnovel

Chapter 16: Kehidupan Baru

Kemarin Pak Kuroto berkata bahwa pekerjaan Penyihir Juntoshi adalah untuk menyelamatkan orang orang. Sudah seperti di film film saja. Pak Kuroto juga berkata gaji menjadi Penyihir Juntoshi juga cukup tinggi. Aku langsung keluar dari pekerjaan sampinganku. Akhirnya aku tidak perlu mendengar ocehan dari bos cerewet itu. Untung kemarin Uika baik baik saja. Luka Vins juga tidak parah. Vins masih bisa bersekolah hari ini. Yah aku sudah jadi penyihir juntoshi sekarang. Ini akan menjadi kehidupan baruku. (Aruta)

Hari ini setelah pulang sekolah, Aruta langsung bergegas menuju markas Penyihir Juntoshi benua selatan yang kebetulan satu kota dengan tempatnya tinggal. Aruta memasuki hutan dengan jalan setapak yang agak sempit.

"Aduh sempit sekali. Seterpencil inikah tempat itu?" gumam Aruta.

Aruta terus berjalan melewati jalan setapak itu. Jalan setapak itu seakan tidak memiliki ujung. Untungnya Aruta melewati jalan itu saat siang hari yang membuat cahaya matahari masih menerangi hutan itu.

Aruta mulai mendengar suara orang berlari dari semak semak. Suara itu seperti ada orang yang sedang mengikutinya. Aruta sempat berhenti dan melihati sekitar.

"Hey kau yang mengikutiku. Keluarlah!" seru Aruta.

Setelah Aruta mengatakannya, Tiba tiba suara itu menghilang.

"Huh sepertinya cuma binatang," gumam Aruta.

Aruta berbalik untuk meneruskan perjalanan. Namun ketika Aruta menoleh tiba tiba sudah ada wajah Kuroto yang sudah sangat dekat dengan wajahnya.

"WAAA!!" Aruta terkejut dan terjatuh ke belakang.

"Ahahaha halo," sapa Kuroto.

"Membuat kaget saja," ujar Aruta.

"Ahaha ayo. Aku akan mengantarmu," ujar Kuroto sembari mengulurkan tangannya.

Aruta berdiri dan melanjutkan perjalanan bersama Kuroto.

"Oh ya. Pak, kenapa markas penyihir juntoshi ada di tengah tengah hutan seperti ini?" tanya Aruta.

"Markasnya dibangun di tengah hutan agar saat ada masalah di markas penyihir juntoshi, masalah itu tidak gampang menyebar ke tempat umum," jawab Kuroto.

"Ah kita sudah sampai!"

Aruta melihat ke depan dan melihat sebuah mansion.

"Apa itu markas kita?" tanya Aruta.

"Ya. Aku akan mengenalkanmu dengan anggota anggota lainnya," ujar Kuroto.

Aruta mulai memasuki area mansion itu. Mansion itu terlihat seperti mansion normal tanpa hal hal janggal apapun. Aruta dan Kuroto kini telah memasuki Mansion itu dan berada di ruang tamu. Di ruang tamu itu sudah terdapat beberapa orang.

"Baiklah waktunya perkenalan! Halo semuanya! Kita kedatangan anggota baru!" ujar Kuroto dengan penuh semangat.

"Halo," sapa beberapa orang di sana.

Tiba tiba ada seorang perempuan yang berlari mendekati Aruta dengan penuh semangat.

"WAHH!! kau anak baru itu ya. Semoga bisa akrab dengan kami di sini. Aku Bela. Kita bisa banyak bermain disini!" ujar Bela dengan penuh semangat.

"Ahaha. Semua orang di sini adalah penyihir. Jadi kau bisa berlatih dengan senior seniormu kapan saja," ujar Kuroto kepada Aruta.

"Hebat!!" ucap Aruta.

"Baiklah waktunya mengenalkan yang lain. Di dalam sebuah tim penyihir juntoshi terdapat beberapa tingkat yaitu komandan, kapten, dan anggota. Pertama untuk komandan adalah aku! Kuroto Kiriyato yang hebat ini! Bwahahaha! Bwahahahaha!"

Seluruh ruangan hening dan hanya Kuroto yang tertawa sendiri.

"Ehem oke kita lanjutkan. Selanjutnya untuk kapten di tim ini ada 3 orang. Pertama ada orang yang sedang duduk meminum teh di sana yang di sampingnya ada katana. Namanya adalah Wise Jade. Kau bisa memanggilnya Pak Wise," ujar Kuroto mengenalkan Wise.

"Salam kenal," ujar Wise.

"Selanjutnya adalah orang suram yang sedang duduk membaca buku di sana. Namanya adalah Gren Yamazawa! Kau bisa memanggil orang suram itu dengan Pak Gren," ujar Kuroto mengenalkan Gren.

"Berhentilah memanggilku seperti itu," ujar Gren kepada Kuroto.

"Wah wah ada anggota baru ya," suara seorang perempuan. Aruta melihat ada seorang perempuan yang menghampirinya.

"Dan ini adalah Haruki Murakami. Kau bisa memanggilnya Bu Haruki," ujar Kuroto mengenalkan Haruki.

"Hai, salam kenal ya. Semoga betah berada di tim ini," ujar Haruki.

"Dan untuk para anggota ada yang baru mengenalkan dirinya kepadamu tadi Bela. Dan lainnya ada Oliver, Zaka, Raven, Mono, dan Mona. Mono dan Mona tidak datang sih," ujar Kuroto menunjukkan satu persatu anggotanya.

"Baiklah, namaku Aruta! senang bisa mengenal kalian semua!" ujar Aruta memperkenalkan dirinya.

"Namamu Aruta? wah lucunya. Apa kau suka menonton film? atau membaca komik?" ujar Bela menanyai Aruta.

"Eh... aku membaca komik Ultra X. Aku menonton film nya juga sih," jawab Aruta.

"Ultra X?! Wahh!! apa kau membaca volume terbarunya?" Tanya Bela.

"Ya ya! yang karakter utamanya jadi jahat itu kan. Jujur aku mendukungnya sih," jawab Aruta.

"Aku menantikan movie nya dari volume 11 nya!" ujar Bela.

"Ya ya aku juga menunggunya. Itu akan rilis bulan depan kan," ujar Aruta kepada Bela.

Aruta dan Bela membicarakan komik Ultra X berdua dengan suara yang cukup keras.

"Dia cepat akrab ya," ujar Haruki kepada Kuroto.

"Ya baguslah," ujar Kuroto.

"Hey Bela, kan sudah ku bilang pudingnya ditaruh di kulkas aja. Pudingnya sedang dimakan Zaka tuh," ujar Oliver.

"Huh?! Bwaahhh jangan dimakan dong," ujar Bela berlari ke dapur.

"Sepertinya kau bisa cepat akrab," ujar Kuroto menghampiri Aruta.

"Ahaha. Oh ya aku ingin bertanya. Memang ada berapa tim penyihir juntoshi yang ada sekarang?" tanya Aruta.

"Oh. Hanya dua, Penyihir Juntoshi Benua Selatan dan Benua Utara," jawab Kuroto.

"Ah sedikit sekali. Bagaimana kalian tahu ada aktivitas para makhluk makhluk aneh itu. Kau bisa tahu saat aku diserang makhluk itu ketika aku dulu di sekolah dasar," tanya Aruta.

"Oh itu. Di penyihir juntoshi ada yang namanya penyihir pengintai. Para penyihir pengintai bertugas untuk memberikan informasi dan membantu penyihir juntoshi yang bertugas. Ada sekitar 50 penyihir pengintai yang tersebar di seluruh dunia. Mereka sudah dibekali paling tidak mampu menguasai teknik dasar sihir LYNK," ujar Kuroto.

"Aku akan mengajarimu di luar. Bersiaplah," ujar Kuroto.

"Baiklah. Aku siap!" ujar Aruta.

Aruta dan Kuroto berlari ke luar dengan penuh semangat. Kuroto melompat lompat sedangkan Aruta memegangi pundak Kuroto.

Ini adalah hidup baruku yang keren. Aku pasti bisa bermanfaat bagi semua orang. (Aruta)

Haruki melihati tingkah mereka dan bergumam, "Huh... Kuroto itu usianya doang yang tua tapi jiwanya masih kayak bocah."

Tiba tiba ada yang menarik narik baju Haruki. Haruki melihat ke samping dan melihat Raven yang menarik narik bajunya.

"Ada apa? Raven," tanya Haruki dengan lembut.

"Bu, kenapa Orang tadi jadi penyihir juntoshi? Kenapa tidak jadi penyihir pengintai saja? Ku dengar, dia cuma bisa memakai teknik dasar saja kan," tanya Raven dengan suara lemahnya.

"Dia dipilih langsung oleh Kuroto. Walau kelakuan Kuroto seperti itu kau tahu sendiri kan Kuroto itu sangat kuat. Dia bisa melihat apa yang tidak kau lihat," jawab Haruki.