webnovel

Chapter 13: Malam Itu

"Kau ingin menanyakan apa?" tanya Aruta.

Mono mengambil sebuah kertas dari sakunya dan memberikannya kepada Aruta. Di kertas itu terdapat foto sebuah batu berbentuk kubus dan bermotif, sama seperti yang Aruta temukan tadi.

"Apa kau pernah melihatnya?" tanya Mono.

"Iya. Aku tadi menemukan batu yang sama dan aku mengambilnya," jawab Aruta.

"Huh syukurlah. Cepat serahkan batu itu," ujar Mono.

"Uh... batu itu sudah tidak ada di aku lagi," ujar Aruta.

"Huh?! dimana batu itu sekarang?" tanya Mono. Mono terlihat panik sekarang.

"Batu itu ada di temanku sekarang. Mereka uji nyali di sekolah dan membuat batu itu menjadi jimat," jawab Aruta.

"Apa itu buruk?"

"Itu bodoh! siapa nama temanmu?" tanya Mono.

"Vins dan Uika," jawab Aruta.

Mono tiba tiba langsung berlari menjauhi Aruta dan menuju sekolah.

"Hey ada apa?" tanya Aruta yang ikut berlari mengejar Mono.

Tiba tiba Mono berhenti dan mendorong Aruta hingga terjatuh.

"Jangan ikuti aku! kau akan mati jika mengikutiku. Teman temanmu sedang dalam bahaya sekarang. Aku yang akan menolong mereka," ujar Mono kepada Aruta dengan nada tinggi. Mono berbalik dan lanjut berlari menuju sekolah.

Aku hanya bisa duduk terdiam di tanah. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apa karena makhluk makhluk tadi? atau kenapa? aku tidak tahu. Entah kenapa aku merasa takut untuk pergi ke sekolah sekarang. Tapi setelah ku pikir pikir, mereka adalah teman temanku. Aku harus membantu mereka. Aku sudah banyak membantu orang lain bahkan sampai melawan makhluk aneh yang mengerikan. (Aruta)

"Ada apa? kenapa aku takut? aku sudah sering membantu orang lain. Aku juga pernah melawan makhluk mengerikan untuk melindungi seseorang. Kenapa aku harus takut? temanku dalam bahaya sekarang," gumam Aruta menanyai dirinya sendiri.

"Aku harus membantu membantunya (Mono)." Aruta berdiri dan berlari menuju sekolah.

Di sekolah, Vins dan Uika sedang berjalan di koridor sekolah. Karena sudah malam, koridor itu sudah sangat sepi dan sedikit gelap.

"Semoga kita bisa ketemu hantu. Kalo kita bisa dapet fotonya dan dimasukin medsos, bisa viral ini," ujar Uika

"Hmm... aku merasa tidak enak," ujar Vins sembari melihat batu yang diberi Aruta tadi.

"Huh? apa kau takut?" tanya Uika kepada Vins.

"Tentu saja tidak!" jawab Vins.

Tanpa mereka sadar, ada makhluk mengerikan yang mengikuti mereka dari belakang.

"A~yo... pakai... aku."

Vins dan Uika melanjutkan berjalan dan sampai di ujung lorong. Di ujung lorong, mereka menemukan seorang perempuan yang memakai jaket seperti murid SMA biasa yang membelakangi mereka. Ketika Vins dan Uika mendekat, mereka menyadari gadis itu bukan membelakangi mereka melainkan rambutnya yang terurai ke depan menutupi wajahnya.

"Hey Uika, apa kau pernah melihat gadis itu?" bisik Vins ke Uika.

"Belum," jawab Uika.

Vins mendekati perempuan itu secara perlahan dan bertanya, "permisi, ada apa kok kamu berdiri sendirian di sini?

Tiba tiba perempuan itu menggerakkan lehernya dengan sangat cepat. Dia seperti mematahkan lehernya sendiri. Gerakan itu membuat rambut perempuan itu terbuka dan terlihat wajahnya yang sudah hancur penuh dengan darah. Mata kanannya menghilang dan bola mata dari mata kirinya keluar hampir terputus.

"A~ku... ingin... pulang," ujar perempuan itu.

Vins dan Uika ketakutan dan terjatuh ke belakang. Vins dan Uika mencoba berbalik dan berlari. Ketika mereka berbalik, mereka melihat ada banyak makhluk mengerikan yang ada di sekitar mereka. Mereka berteriak sangat keras saat itu.

Di sisi lain, Mono sampai di sekolah dan berlari di area sekolah.

"Uika! Vins! dimana kalian?" seru Mono.

Mono terus berlari mencari Vins dan Uika. Tiba tiba, Mono mendengar suara teriakan yang sangat keras.

"Huh?! apa itu mereka?" Mono langsung berlari ke arah teriakan itu.

"Sial, apa mereka sudah dikejar oleh junoi? Aku harus cepat!"