webnovel

Chapter 1 (Prolog): Halaman Baru

"Hmm, sepertinya ini cukup bagus."

"Ah tidak, aku tidak suka bagian ini."

"Sepertinya ini cukup." Ucap seseorang di kegelapan kamar yang disinari cahaya lilin dan bulan.

Kamar orang itu adalah kamar yang cukup mewah. Kursi yang cukup nyaman. Orang itu duduk di atas kursinya sambil menulis sesuatu di sebuah buku. Pulpen bulunya terus menggores kertas di buku itu. Tinta dari botol di samping kanannya terus berkurang. Orang itu terus menulis di tengah malam yang sunyi. Lilin di samping kirinya terus memendek semakin lama waktu berjalan.

"Ah aku buntu ide."

"Aku butuh karakter tambahan." Orang itu melihat kearah kiri dan melihat buku buku koleksinya. Orang itu berdiri dan berjalan kearah lemari buku miliknya. Terdapat sangat amat banyak buku yang tertata rapi di sana. Orang itu melihat lihat buku bukunya berusaha mencari ide.

Orang itu kembali melihat kearah mejanya. Di depan meja itu terdapat kaca yang cukup besar. Orang itu kembali menuju mejanya tempat menulis. Orang itu duduk dan melihat cahaya bulan yang menyinari kamarnya.

"Malam hari ya."

"Malam yang membuat cahaya matahari tidak dapat memasukinya." tiba tiba, muncul sebuah ide dari kepala orang itu.

"Ah ya, sepertinya itu bagus." orang itu melanjutkan menulis. Waktu di malam itu terus berjalan dan orang itu terus menulis di kesunyian malam yang tenang.

Di tengah malam yang hening, orang itu berhenti menulis dan berdiri. Orang itu melihat ke arah kanan dan melihat tempat tidurnya. Orang itu melihat sebuah buku di tempat tidurnya. Buku itu tampak tua dan sangat lusuh.

"Aku tidak pernah seceroboh ini. Bagaimana ada buku di kasurku." orang itu berjalan menuju tempat tidurnya penasaran akan buku itu.

"Aku tidak ingat memiliki buku itu," kata orang itu sembari berjalan menuju kasurnya. Orang itu tidak sengaja terpeleset dan terjatuh. Ketika terjatuh, orang itu tidak sengaja memegang selimutnya yang membuat seluruh barang di kasurnya terlempar.

"Ah sakitnya." orang itu bangun dan menata kembali kasurnya. Lalu dia melihat buku tua yang dia lihat tadi. Orang itu langsung membuka buku tua itu. Terlihat tulisan tulisan di buku tua itu sudah mulai luntur dan tidak dapat dibaca.

Tiba tiba, tinta di buku itu bergerak dengan sendirinya dan mulai membentuk tulisan. Tulisan dan gambar gambar dari buku itu terlihat jelas dan dapat dibaca. Orang itupun membaca buku itu dengan cukup cepat. Tidak heran karena membaca memang sudah suatu hal yang menyatu dengan dia.

Setelah selesai membaca, orang itu merasa bahwa buku itu adalah buku yang bagus. Cerita di dalam buku itu cukup kompleks namun memiliki cerita yang sangat bagus menurutnya. Bahkan menurutnya, cerita di buku itu lebih bagus dari cerita buku buku di lemarinya yang tersusun rapi dan memiliki sampul yang indah. Kembali terbesit sebuah ide di kepala orang itu .Orang itu kembali menuju mejanya dan kembali menulis.

"Hmm sepertinya seperti ini sudah bagus," kata orang itu sambil menutup bukunya tepat ketika lilinnya mati.

DOR!! suara gedoran pintu.

"Kau ternyata benar benar datang," ujar dari orang yang tadi menulis buku.

"Kau tidak seharusnya ada di sini," ujar dari orang misterius yang mendobrak pintu.