webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Komik
Peringkat tidak cukup
406 Chs

Chapter 122 - Training Arc part 3

Kediaman Emiya, di pagi harinya. Asuna tidak bisa tidur semalaman setelah mimpi aneh yang ia alami pada malam hari.

Walaupun Asuna sudah mandi untuk menyegarkan dirinya tadi malam setelah mimpi aneh yang ia alami, tapi mandi tidak membantu sama sekali. Stress yang ia alami tidak hilang dan ia tetap bisa mengingat dengan jelas secara detail mimpi itu. Dan ia tetap tidak bisa tidur semalaman.

Makanya kantung matanya Asuna membengkak dan matanya memerah, tampang Asuna jadi tidak enak dilihat.

Bahkan ia sampai menolak ajakan latihan pagi dari Setsuna, karena terlalu fokus berusaha untuk tidur.

Ia keluar dari kamarnya sambil membawa mug dan sikat gigi, dan handuk kecil dengan tampang yang murung. Asuna berniat untuk cuci muka dan menyikat giginya. Seperti yang ia biasa lakukan tiap paginya, baru setelah itu ia akan mencoba untuk tidur lagi. Karena kebetulan liburan musim panas sudah dimulai dan setidaknya ia bisa tidur lebih lama dari biasanya.

Di saat Asuna sudah mendekati wastafel yang berada di ujung lorong tepat di sebelah kamar Setsuna. Asuna melihat pintu geser kamarnya Setsuna terbuka, dan Asuna melihat Setsuna sedang memegangi daimakura yang bergambar Shirou dengan erat sambil menciuminya di atas futon.

Dan di dalam kamarnya Setsuna, ada poster Shirou bertelanjang dada yang berukuran super besar. Patung dada Shirou yang terbuat dari kayu, foto Shirou dalam berbagai pose yang ada di pigura yang besar. Shirou plush toys dan gambar Shirou yang dilukis dengan gaya Choujo Giga.

Kamar Setsuna seperti seperti kamar seorang otaku atau NEET. Yang terobsesi hanya pada satu karakter dari manga, anime, atau light novel, tapi dalam kasus ini Setsuna terobsesi dengan Shirou.

Tubuh Asuna terdiam setelah ia melihat apa yang ada di kamarnya Setsuna. Asuna tidak menyangka kalau Setsuna begitu mengagumi dan terobsesi dengan Shirou, dan bisa menutupinya dengan baik di depan semua orang.

'Pantas saja Setsuna-san tidak pernah mengizinkan ada orang lain yang masuk ke kamarnya!'

Setsuna akhirnya menyadari keberadaan Asuna, setelah Asuna berdiri di depan kamarnya selamat lebih dari satu menit. Wajah Setsuna memucat, setelah ia latihan pagi bersama dengan Shirou seperti biasa ia mandi lalu kembali ke kamarnya untuk memulai ritual yang biasa ia lakukan sebelum berangkat ke sekolah, berguling-guling di atas futon sambil memeluk daimakura dengan gambar Shirou, lalu menciumi bibir Shirou yang ada di daimakura itu selama 5 menit.

Tapi karena hari itu adalah hari pertama dari liburan musim panas, Setsuna jadi terbawa suasana dan melonggarkan kewaspadaannya. Ia lupa menutup pintu kamarnya! Sehingga Asuna, bisa melihat ritual harian yang sedang ia lakukan.

"Maaf mengganggu," Asuna menundukkan kepalanya lalu berjalan menjauhi kamar Setsuna dengan wajah memerah.

Setsuna yang merasa kalau ia sudah memperlihatkan hal yang memalukan di depan Asuna, dengan kecepatan yang luar biasa tahu-tahu sudah memegangi paha Asuna dengan wajah yang panik.

"A-Asuna-san kumohon! Tolong lupakan yang baru saja kau lihat!" Setsuna benar-benar tidak ingin ada orang di kediaman Emiya yang tahu hobi rahasia yang ia miliki.

"Tenang saja, Setsuna-san," Kata Asuna tanpa ada emosi di wajah dan nada bicaranya. "Mulutku tertutup rapat, aku tidak melihat apa-apa."

Asuna begitu shock dengan apa yang ia lihat di kamar Setsuna, sampai-sampai ia tidak tahu harus bereaksi apa. Setelahnya butuh waktu sekitar 10 menit bagi Setsuna untuk meyakinkan Asuna untuk tidak memberitahukan apa yang ia lihat di kamarnya kepada siapapun. Itu juga dengan syarat Setsuna mau memberikan poster Shirou bertelanjang dada kepada Asuna.

Setsuna bernafas lega dengan syarat Asuna, ia tidak akan merasa sedih berpisah dengan poster miliknya, sebab ia masih punya banyak poster dengan gambar yang sama karena ia memesannya dalam jumlah yang banyak kepada Haruna yang secara diam-diam menjual merchandise Shirou.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Arturia sedang duduk di salah satu beranda yang ada di kediaman Emiya, sambil memakan semangka. Ia sedang menunggu kedatangan adiknya Ayaka, untuk membicarakan sesuatu yang penting.

"Maaf membuatmu menunggu Anee-ue," Kata Ayaka.

"Ah, Ayaka bagaimana dengan informasi yang kuminta apakah kau sudah mendapatkannya?" Tanya Arturia.

"Satu tim penuh sudah dikerahkan untuk mencari informasi yang Anee-ue cari," Jawab Ayaka. "Mungkin dalam waktu seminggu informasinya bisa kita dapatkan."

"Itu terlalu lama!" Kata Arturia yang menyangka informasi yang ia cari akan bisa didapatkan hanya dalam waktu 1 atau dua hari. "Kenapa butuh waktu selama itu?"

"Apa boleh buat Anee-ue," Kata Ayaka menghela nafas. "Kedudukan dari Nagi Springfield ayahnya Negi-Sensei dan Emiya-san di mata pemerintah dunia setara dengan pemimpin suatu negara, ia adalah seseorang yang sangat berpengaruh. Semua informasi mengenai dirinya dirahasiakan."

"Sigh apa boleh buat kalau begitu keadaannya," Kata Arturia. "Akan kutunggu, deh."

"Aku mengambil resiko yang besar lho mencoba mencari tahu informasi yang dirahasiakan begitu," Kata Ayaka. "Kalau Shici-ue dan Haha-ue sampai tahu, kita berdua akan terkena masalah."

"Iya, iya aku tahu," Kata Arturia. "Ngomong-ngomong soal Shici-ue dan Haha-ue bagaimana dengan keadaan mereka berdua?"

"Kalau soal Shici-ue dia masih sehat seperti biasanya, setelah pensiun dia sibuk melakukan aksi sosial dimana-mana. Mengenai Haha-ue ada berita yang bagus Anee-ue, saat ini beliau sedang hamil 4 bulan!"

"Itu berita yang bagus Ayaka," Arturia merasa amat gembira dengan berita yang baru saja didengarnya, ia merasa senang akan memiliki adik baru. "Kuharap kali ini kehamilan Haha-ue tidak mengalami masalah."

"Aku berharap begitu Anee-ue," Kata Ayaka. "Aku tidak mau kejadian 7 tahun yang lalu terulang kembali."

"Kalau kau begitu merasa kuatir, lebih baik kita berdoa untuk kesehatan Haha-ue dan calon adik kita," Kata Arturia. "Karena aku juga sama kuatirnya denganmu."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di atas atap SMP Mahora, Asuna, Negi, Konoka, Setsuna, Yue, Nodoka, dan Haruna sedang berkumpul atas saran dari Asuna.

Asuna-san ada apa memanggil kami semua kemari?" Tanya Negi.

"Untuk membicarakan sesuatu yang penting tentu saja," Jawab Asuna. "Tapi aku lihat tampaknya jumlah kita tidak lengkap, kemana yang lain?"

"Shirou-kun, Rin-san dan Sakura-san sedang sibuk mengerjakan PR musim panas bersama-sama," Kata Konoka. "Luvia-san sedang menemui kedua orang tuanya, Arturia-san sedang mengobrol dengan ketua kelas, Kaede-san dan Gu Fei sedang berlatih bersama di hutan, Kotaro-kun sibuk membantu Chizuru dan Natsumi berbelanja. Makanya mereka semua tidak bisa datang. Dan Chiu-chan bilang kalau dia malas pergi keluar rumah di hari yang panas."

"Konoka, kok kamu bisa tahu sampai sedetail itu?" Tanya Asuna.

"Sigh soalnya semua teman kita yang tidak bisa datang menghubungiku dan menyuruhku untuk memberitahu padamu kalau mereka semua punya kesibukan masing-masing jadi mereka tidak bisa kesini," Jawab Konoka.

"Lalu Asuna-san, hal penting apa yang mau kau bicarakan?" Tanya Setsuna.

"Soal ini," Asuna menunjukkan sebuah kertas kepada mereka semua dan Negi membaca tulisan yang ada di kertas itu.

"Formulir pendaftaran pembentukan klub baru?" Kata Negi kebingungan.

"Yup," Kata Asuna sambil tersenyum.

"Untuk apa formulir itu Asuna," Kata Haruna. "Kau tidak berniat untuk membentuk klub pencari Chupacabra bukan?"

(Referensi dari Ova kedua anime Negima Ala alba)

"Dasar bodoh tentu saja bukan!" Teriak Asuna. "Aku memang penggila Chupacabra tapi bukan itu klub baru yang mau kubuat!"

"Ta-tapi klub apa, mendadak begini?" Tanya Negi.

"Klub Negima," Jawab Asuna. "Klub yang dikhususkan untuk mencari Thousand Master, ayahmu yang hilang."

"Asuna-san apakah kau mendapatkan ide membentuk klub ini dari anime yang kau tonton kemarin malam bersama dengan Illya-san?" Tanya Negi.

"Bagaimana kau bisa menebak hal itu!" Jawab Asuna.

"Kami semua juga menonton anime yang sama Asuna," Kata Konoka. "Anime itu sangat populer, ditonton oleh hampir semua orang di Mahora."

"Aaaah! Padahal aku akan terlihat keren kalau tidak ketahuan!" Kata Asuna.

"Jalan pikiranmu terlalu sederhana Asuna-san," Kata Setsuna. "Harusnya kau memikirkan ide yang lebih baik."

"Tapi Asuna-san apa klub ini memang dibutuhkan?" Tanya Negi.

"Tentu saja," Jawab Asuna. "10 hari lagi kita akan pergi ke Mundus Magicus bukan? Klub ini dibutuhkan sebagai alasan supaya kita bisa pergi ke Mundus Magicus tanpa dicurigai oleh teman-teman sekelas kita yang tidak tahu soal sihir."

"Yah ide Asuna masuk akal juga, sih," Kata Haruna. "Tanpa alasan yang tepat, kita pasti akan dicurigai oleh teman-teman kita."

"Tapi Asuna apa kau nggak bisa cari nama klub yang lebih bagus," Kata Yue.

"Iya nama Negima untuk klub kita itu kesannya seperti nama klub penggemar yakitori," Kata Konoka.

"Ce-cerewet!" Kata Asuna. "Untuk saat ini, nama Negima untuk nama klub kita sudah cukup! Aku masih memikirkan nama yang lebih baik tahu!"

'Kalau Rin-san atau Shirou-Sama mendengar nama yang dipilih oleh Asuna-san keduanya pasti tertawa atau merasa geli,' Kata Setsuna.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kediaman Emiya, di salah satu paviliun yang ada di hutan pribadi di milik klan Emiya.

Trio Shirou, Rin, dan Sakura sedang sibuk menyelesaikan PR musim panas.

"Kita semua akan berangkat ke Mundus Magicus dari Wales dalam waktu 10 hari," Kata Shirou. "Tapi kok Asuna-san dan yang lain bukannya mengerjakan PR musim panas seperti kita, dan malah asyik bermain-main."

"Hampir semua murid di kelas kita adalah tipe yang akan mengerjakan PR musim panas seminggu sebelum liburan berakhir Shirou," Kata Rin. "Jadi kau tidak perlu merasa heran Shirou."

"Tapi Nee-san kali ini keadaanya berbeda," Kata Sakura. "Kita akan pergi ke Mundus Magicus yang merupakan tempat berbahaya, ada kemungkinan kita tidak akan bisa pulang tepat waktu."

"Yah, kalau mereka tidak mau menyelesaikan PR mereka sebelum waktu keberangkatan kita ke Wales itu bukan urusan kita, Sakura," Kata Rin. "Kita sudah mengajak Asuna dan yang lain untuk mengerjakan PR bersama-sama tapi mereka tidak mau, yang rugi adalah mereka semua dan bukan kita."

'Istriku orang yang kejam,' Kata Shirou. 'Tapi apa yang diucapkan memang benar, jadi aku nggak bisa protes.'