webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Komik
Peringkat tidak cukup
406 Chs

Chapter 101 - Mahora Festival Last Arc 7

"Shirou-kun, Setsuna apa semua hal yang tertulis di kertas ini benar?" Tanya Konoemon setelah membaca tentang semua rencana Chao yang ditulis di kertas oleh Shirou.

"Semuanya benar Pak Kepala Sekolah," Jawab Setsuna. "Chao Ling Shen berencana melakukan semua itu."

"Chao memang sangat jenius dia merencanakan semua rencana yang ia buat untuk melakukan ritual pengakuan dengan sangat matang," Kata Shirou dengan wajah yang amat serius. "Kami semua hampir terlempar ke masa depan karena jebakan yang ia buat."

"Bagaimana menurutmu Toukou?" Tanya Konoemon kepada sekertarisnya.

"Semua yang tertulis di kertas itu terkesan dibuat-buat dan mustahil," Jawab Touko. "Tapi kalau Shirou-Sama dan Setsuna yang mengatakannya sendiri kurasa semuanya benar, apalagi Chaolah yang menjadi mastermind dari semua kegilaan yang tertulis di kertas itu, menjadikan semuanya semakin masuk akal. Mengingat Chao bisa membuat hal yang tidak mungkin dicapai dengan teknologi yang ada saat ini, tapi untuk berjaga-jaga aku akan mengecek net sekali lagi."

"Tapi Chao hebat juga bisa menyiapkan rencana segila ini hanya dalam waktu 2 tahun lebih fuo fuo fuo," Kata Konoemon yang merasa Chao memang sangat jenius.

"Itu bukanlah hal yang patut untuk ditertawakan Pak kepala Sekolah," Kata Tokou sambil menghela nafas karena melihat kelakuan Konoemon.

"Biar kami yang menangani semuanya," Kata Konoemon. "Kalian berdua nikmati saja hari terakhir dari Mahora Festival."

"Aku khawatir kami tidak bisa melakukan hal itu Pak kepala Sekolah," Kata Shirou. "Karena aku sudah menyusun rencana untuk melawan Chao, yang melibatkan banyak orang."

"Apakah benar begitu Setsuna?" Tanya Konoemon.

"Iya Pak Kepala Sekolah, Shirou-Sama sudah menyiapkan rencana gila untuk melawan Chao," Jawab Setsuna.

"Shirou-Sama kalau anda memang sudah menyiapkan rencana, bisakah anda memberitahukannya pada kami?" Tanya Touko.

"Bisa saja," Jawab Shirou. "Tapi aku sedang menunggu informasi yang kubutuhkan dari Luvia dan Sakura yang mengeceknya di Net sihir."

Baru saja Shirou selesai berbicara, smartphones miliknya langsung berbunyi dan yang menghubunginya ialah Sakura.

"Halo Sakura, apa kau sudah mendapatkan informasi yang kubutuhkan?" Tanya Shirou.

"Iya Senpai, Luvia-san sudah mendapatkannya, sekarang juga akan kukirim informasinya melalui e-mail," Jawab Sakura.

"Kalau begitu terima kasih Sakura," Kata Shirou.

Setelah Shirou menutup panggilan dari Sakura, ia langsung mengecek e-mail yang diterimanya dari Sakura.

"Bagaimana Shirou-Sama, apakah informasi yang dikirim oleh Sakura-san adalah informasi yang kau butuhkan?" Tanya Setsuna yang merasa penasaran.

"Yup, persis seperti yang kubutuhkan," Jawab Shirou. "Kepala Sekolah bisakah kau menyiapkan item ini?"

Shirou memperlihatkan informasi yang baru saja ia terima kepada Konoemon. Dan Konoemon terkejut darimana Shirou mendapatkan informasi itu ketika ia melihatnya sendiri.

"Alat sihir khusus ini," Kata Konoemon. "Shirou-kun darimana kau tahu mengenai alat ini?"

"Aku melihatnya di salah satu koleksi benda antik milik Negi," Kata Shirou. "Kupikir Kepala Sekolah bisa mendapatkan alat ini bukan?"

"Alat sihir tak berbahaya yang dipakai oleh ksatria sihir di Claunada untuk latihan," Kata Konoemon. "Aku bisa mendapatkannya dengan mudah melalui koneksiku, mereka memiliki benda ini dalam jumlah yang amat besar di gudang mereka. Kalau aku menelepon mereka semua sekarang semua senjata itu bisa tiba sore ini."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Tak kusangka kalau Shirou-dono bisa memikirkan ide segila itu," Kata Kaede. "Dia bermaksud menggunakan orang awam untuk melawan Chao."

"Yah, sejahat apapun rencananya Chao dia tidak akan pernah melukai orang awam," Kata Gu Fei.

"Tapi kenapa kita harus menunggu disini, sih," Kata Asuna yang marah karena ia harus menunggu di tempat yang paling ia benci yaitu perpustakaan. "Aku benar-benar tidak suka harus menunggu di ruangan yang penuh dengan buku begini!"

"Sabarlah Asuna, Shirou-kun bilang kalau ia akan segera menghubungi kita," Kata Konoka yang merasa sama tidak sabarnya dengan Asuna.

"Kita memang harus menunggu Shirou-kun di perpustakaan ini," Kata Haruna yang merasa lebih kesal dari Asuna. "Tapi sampai kapan! Dan apa peran kita di perang melawan Chao!"

"Shi-Shirou-kun pasti akan memberitahu kita secepatnya," Kata Nodoka.

"Nodoka benar Haruna," Kata Yue. "Yang bisa kita lakukan saat ini hanyalah menunggu."

"Terus terang aku ragu apakah kita bisa menang melawan Chao atau tidak," Kata Haruna dengan penuh keraguan di hatinya. "Mengingat Chao memiliki pasukan robot dalam jumlah yang besar dan aku tidak yakin kalau Shirou-kun bisa mengalahkan robot-robot itu."

"Kau sama sekali tidak mengetahui kemampuan Shirou-kun, Haruna," Kata Konoka yang marah mendengar Haruna menghina pria yang ia cintai. "Jadi jangan pernah kau meremehkan Shirou-kun!"

Haruna terkejut melihat reaksi dari Konoka. Ia tidak menyangka kalau Konoka bisa menjadi semarah itu ketika ia membicarakan Shirou.

"Kalian semua berisik," Kata Chisame. "Aku saat ini sedang menerima telepon dari Shirou-kun! Jadi berhenti bertengkar!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Perhatian-perhatian!" Kata Yuna dan Makie yang memakai kostum magical girl. "Pengumuman acara puncak di hari terakhir dari Mahora Festival!"

Di bawah World Tree, Yuna, Makie, Akira, Ako dan si kembar Narutaki memberikan selebaran mengenai acara puncak dari Mahora Festival yang diadakan oleh Yukihiro Konzern. Sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Ayaka kepada mereka berenam.

"Lho, kenapa ada pengumuman baru mengenai acara puncak?" Kata salah seorang murid lelaki.

"Acara tahun lalu adalah game setan bukan, bukankah tahun ini seharusnya hide and seek?" Kata murid lelaki yang lain.

"Kalau kalian berdua ingin tahu lebih banyak silakan baca selebaran ini!" Kata Ako memberikan selebaran miliknya kepada dya orang murid lelaki itu.

"Oh, terimakasih," Kata kedua murid lelaki itu.

Mereka berdua lalu melihat ke selebaran yang mereka terima yang bertuliskan:

"Pengumuman perubahan acara gabungan Mahora Festival: Mars Attack vs Mahora Mage Order!"

"Hee kelihatannya semacam survival games."

"Yah, seperti gamesnya lebih menarik, kalau Hide and Seek membosankan, sih."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hohoho ketua kelas benar-benar berani, ya. Memakai pakaian memalukan begitu di depan umum," Kata Kasumi yang merekam Ayaka yang sedang menjelaskan aturan mengenai acara terakhir Mahora Festival kepada orang-orang menggunakan kamera miliknya. "Ini jadi semakin menarik!"

"Kasumi apakah acara ini yang dikatakan oleh Shirou-kun ditelepon tadi?" Tanya Sayo Aisaka yang melayang di sebelah Kasumi.

"Yup," Jawab Kasumi. "Aku sudah mengirim semua yang aku tahu soal rencananya Chao pada Shirou-kun, dan ketika ia menghubungiku lewat telepon tadi Shirou-kun memberitahuku kalau acara terakhir di Mahora Festival adalah rencananya untuk melawan Chao."

"Kalau begitu Kasumi, apa tugasmu selanjutnya?" Tanya Sayo.

"Sama seperti sebelumnya," Jawab Kasumi. "Menjadi seorang pembawa acara!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Sip semuanya selesai," Kata Chisame yang baru saja selesai membuat pengumuman di internet mengenai acara terakhir di Mahora Festival yang merupakan tugasnya dari Shirou.

"Yeeah!" Kata Haruna.

"Bagus," Kata Nodoka.

"Bukan waktunya untuk senang!" Kata Chisame.

"Acara utamanya baru akan dimulai sebentar lagi de gozaru," Kata Kaede.

"Aku mendapat tugas untuk menjadi hero unit di acara ini!" Kata Asuna. "Akhirnya! Aku bisa sedikit berolahraga!"

"Sama denganku dan Kaede aru," Kata Gu Fei.

"Tugasku adalah mengobati para peserta dan orang awam yang terluka," Kata Konoka. "Dengan begini, aku bisa melatih sihir penyembuhku!"

"Tugasku, Haruna dan Nodoka adalah sebagai support unit," Kata Yue. "Yang kupikir sebenarnya hampir tidak berguna sama sekali."

"Aku mendapat tugas untuk menahan serangan digital," Kata Chisame. "Menggunakan Artefak milikku."

Mendengar kata Artefak dari Chisame. Asuna, Konoka, Gu Fei dan Kaede langsung mengalihkan pandangan mereka berempat ke arah Chisame. Dan mereka terlihat tidak senang dengan Chisame.

"Kalau Chisame-chan memiliki artefak berarti ia sudah berciuman dengan Shirou-kun de gozaru," Kata Kaede yang memegang kunai di tangan kanannya.

"Chisame kapan kau melakukan pactio dengan Shirou-kun aru!" Kata Gu Fei yang mendekatkan mukanya ke arah Chisame, Gu Fei terlihat tersenyum, tapi Chisame menyadari di balik senyuman itu terdapata rasa marah karena kecemburuan yang amat besar.

"Chiu-chan berani benar kau menyentuh bibirnya Shirou-kun!" Kata Asuna yang mengeluarkan harisen miliknya. "Bibir Shirou-kun adalah milikku kau tahu!"

"Chisame-chan kau tidak perlu khawatir kalau kau dilukai oleh Asuna, Kaede dan Gu Fei," Kata Konoka dengan senyum yang amat dingin. "Karena aku akan mengobatimu kalau mereka melukaimu, kalau kau sudah sembuh dan mereka melukaimu lagi aku akan menyembuhkanmu lagi begitu terus berulang-ulang!"

'Harusnya aku tadi tidak usah banyak bicara!' Kata Chisame yang menyesal mengatakan kalau ia sudah melakukan pactio dengan Shirou.

Author Note: Shirou mendapatkan data mengenai semua rencana Chao dari bayangan miliknya yang ia taruh di dalam bayangannya Chao. Dan dari Kasumi yang ia suruh untuk mematai-matai Chao.