webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
226 Chs

Bab 96

Seperti yang diharapkan dari orang yang terpelajar, kata-katanya memang halus dan dia bersikap seperti orang polos. Memang benar, bajingan tak lebih dari bajingan!

Jika dia bukan bajingan, bagaimana bisa dia menghamili Bibi Sarah tapi setelah itu tetap tak bisa melepaskan pandangannya ke paha Sindella?

"Aku mengerti... Sangat bagus, Dr. Yves, apakah anda tertarik bekerja di departemen saya? Saya akan memberi anda perlakuan terbaik. Kekayaan, ketenaran, wanita, anda bisa mendapatkan apa pun yang anda inginkan!" Sir Patrick menawarkan tawarannya.

Jarang sekali ada orang yang setuju ataupun percaya pada mitos dewa, terlebih Dewa Perang sepertinya. Jadi dia berharap untuk menerima pria muda itu sebagai adik laki-lakinya.

Yves menggelengkan kepalanya, "Terima kasih atas tawaran anda, pak, tapi saya menolak. Saya masih belum ingin bekerja, selain itu saya masih ingin melanjutkan studi saya." Yves meminta maaf dengan sungguh-sungguh.

Ditolak adalah hal yang sangat tidak menyenangkan. Tapi Patrick tidak marah sedikitpun.

"Selain itu saya juga telah bekerja sama dengan pak Schmidt." Yves dengan sopan menolak. Adapun mengapa dia menyebut nama Schmidt, hal itu murni untuk kambing hiam saja.

Dan benar saja, Patrick langsung melikir ke Schmidt. "Karena Dr. Yves masih ingin belajar, maka lupakan saja. Jika anda merubah pikiran anda, anda dapat menemui saya kapan saja."

"Saya masih memiliki keperluan lain yang harus dilakukan. Dr. Yves, ini adalah kartu nama saya, tolon simpan." Ares menggelengkan kepalanya, setelah itu dia memberikan kartu nama ke pria muda itu.

Yves mengangguk lalu menerima kartu nama itu. Dalam hati dia memuji Dewa Tua di depannya, akting Dewa Perang itu memang sangat menakjubkan. Jika dia bukan seorang Crosser Dunia, mungkin dia tidak akan tahu bahwa Patrick adalah Ares.

Selain itu, kartu nama yang diberikan oleh Patrick terbuat dari Emas murni. Sungguh, kekayaan Dewa yang satu ini memang tidak dapat diremehkan.

Yves akhirnya bernapas lega setelah dua monster itu pergi.

Di sisi lain Sindella melihat Yves sambil tersenyum. Nampaknya dia terlihat puas akan pertunjukan yang baru saja terjadi.

"Seperti janji saya, saya akan menguji apakah anda layak untuk belajar di bawah saya. Hehe, anda harus merasa terhormat karena saya jarang sekali mengajar seseorang."

Sindella berjalan keluar dari aula dengan catwalk yang elegan, suara sepatu hak tinggi yang berirama serta gerakan pinggul menggoda wanita itu membuat Yves sedikit pusing.

Yves mengikuti di belakang dengan langkah cepat. Di luar, dia di bimbing masuk ke dalam kereta kuda yang agak kuno tapi mewah secara dekorasi. Tapi anehnya tidak ada pengendali kudanya.

Kereta kuda itu sangat klasik, tapi ada banyak pola yang di ukir pada badannya, hiasan itu terlihat sangat indah. Yves yakin bahwa ukiran itu bukanlah ukiran biasa, melainkan sebuah Rune Mantra.

Saat kereta kuda itu berjalan, Yves tidak merasakan sedikitpun goncangan, kereta ini seperti melayang di udara, sungguh perasaan yang aneh. Selain itu kecepatannya juga tidak kalah dengan mobil! Semua kejadian ini sangat tidak ilmiah.

Jika orang lain duduk di dalam kereta ini, mungkin mereka tidak akan berpikir banyak tentang apa yang terjadi selama perjalanan. Tapi Yves berbeda, karena dia tahu bahwa dia berada di dalam dunia sihir dan sains!

Sindella bersandar malas di bantal empuk yang ada di dalam kereta kuda sambil menikmati dirinya sendiri, dia nampak tidak keberatan bahwa ada seorang pria yang ada di dekatnya.

"Yves, katakan padaku, apakah kamu memiliki hubungan dengan Hydra?" Sindella bertanya, suaranya penuh dengan pesona wanita dewasa.

"Aku tidak mau mengaukinya, tapi ya, aku bermitra dengan mereka. Pak tua Schmidt itu bukanlah orang yang baik, dia memaksaku untuk bekerja sama dengannya. Aku sebenarnya tidak tahu apa yang dia inginkan dariku." Yves menghela napas tak berdaya.

Sindella daim-diam melirik pria itu, dalam hati dia merasa penasaran dan juga kaget. Tanpa dia duga, Yves mampu menahan Sihir Pesona yang dia pancarkan.

Hal ini sangat langkah, laki-laki biasa akan langsung terpengaruh olehnya. Sangat menarik...

"Haha, begitukah? Jika kamu memiliki masalah, katakanlah kepadaku, aku akan membantumu. Meskipun Hydra kuat, tapi aku memiliki beberapa keterampilan untuk melawan mereka." Sindella tertawa manis.

Siapa Sindella? Dia adalah penyihir yang memiliki koneksi di laut, darat dan udara, untuk organisasi Hydra belaka, dia bisa menghancurkan mereka kapan-pun dia mau.

Alasan mengapa organisasi para penyihir tidak menghancurkan organisasi manusia tak lain karena mereka tidak memiliki hubungna dengan Iblis dari dimensi lain. Oleh sebab itu divisi Sihir mereka tidak terlalu ikut campur.

Mendengar ucapan Sindella, hati Yves yang sebelumnya sedikit terbebani oleh Hydra sekarang terasa lebih ringan. Dia tidak menyangka bahwa Sindella sebegitunya meremehkan Hydra.

Organisasi yang dipandang sangat berbahaya hanyalah hewan kecil lucu di mata Sindella.

Yves bertanya penasaran, "Kakak Sindella, dapatkah anda memberi tahu saya identitas anda yang sebenarnya? Kereta anda ini sangat tidak ilmiah. kereta kuda ini berjalan sangat cepat, selain itu aku tidak merasakan guncangan sama sekali, sungguh luar biasa!"

"Oh? Hahaha." Tawa seperti dering lonceng terdengar. Melihat senyum Sindella, Yves hampir dibuat terpana

"Kamu sangat menarik. Hehe, ya, kakak yang satu ini adalah seorang guru Sihir, seorang penyihir nyata yang biasa kamu dengar dari cerita saat kamu masih kecil. Saya biasa makan orang, loh..." Sindella berkata menggoda, tak lupa dia menambahkan sedikit bumbu yang banyak sekali orang percaya (bahwa Penyihir suka makan manusia.).

Mata Yves melebar, mulutnya pun sama. "Kakak, apakah kamu benar-benar seorang penyihir! Penyihir kuat yang bisa terbang serta bernapas di dalam laut sesuka hati mereka? Apakah semua itu benar? Luar biasa!"

"Aku kira anda berbohong sebelumnya. Aku kira anda hanya memiliki buku-buku yang berkaitan dengan penyihir, tapi nampaknya saya salah." Yves pura-pura terkejut. Tentu saja dia tahu bahwa Sindella adalah penyihir yang nyata, tapi dia tidak langsung mengungkapkannya.

Sindella mengangkat tangan kanannya, tiba-tiba lima bola api kecil muncul dari udara kosong. Lima bola api itu berputar di antara keduanya.

Panas yang dipancarkan oleh bola api itu bukanlah trik suplap belaka. Tapi sihir nyata yang dapat membakar orang menjadi abu!

-----

feel free to support me on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77