webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
226 Chs

Bab 42

Dilihat dari daftar buku-buku itu, Yves tahu bahwa buku-buku itu tidaklah mudah untuk dipelajari.

Setelah dia pergi ke perpustakaan, Yves meminjam seluruh daftar buku tersebut. Dan benar saja, Yves hampir marah-marah ketika melihat buku itu ditumpuk hampir setinggi orang!

"Sial, apakah wanita tua itu ingin bermain-main denganku?"

Walaupun dalam hati dia marah, tapi Yves dengan jujur membawa buku-buku itu kembali ke asrama dengan bantuan mobil.

Ya, mobil itu adalah mobil yang sebelumnya dibeli dengan bantuan Dana!

Relativitas Molekuler, Prinsip Aplikasi Materi, Mekanika Tingkat Lanjut, dll. Semua buku itu sangat terperinci, untungnya Yves suka membaca. Jika tidak dia pasti sudah menyerah setelah membaca beberapa halaman.

Membaca semua buku ini dalam lima hari? Paling tidak Yves perlu membaca buku delapan sampai sepuluh jam setiap hari untuk bisa menyelesaikan tugas ini!

***

Sudah setengah bulan semenjak dia masuk ke sekolah. Yves harus pergi ke gurunya setiap hari untuk bertanya tentang kesulitan dalam pengetahuan yang ada di buku teks.

"Tuan cantik, bolehkah saya bertanya? Bagaimana penerapan transmisi ini ke mesin?" Yves memarahi profesor sadis ini di dalam hatinya, tapi di luar ia memuji profesor itu dengan senyum tulus.

Dipuji oleh siswa mudanya, Bu Jennifer merasa sangat senang. Bibir merahnya yang telah diolesi lipstik merah membuat senyum menggoda. "Oh, ini sangat sederhana. Anda akan tahu setelah mencobanya sendiri."

"Yves, aku telah melihat kerja kerasmu dalam dua minggu terakhir. Mungkin anda masih bertanya-tanya mengapa saya membiarkanmu membaca begitu banyak buku tanpa mengajarimu secara langsung, kan?"

"Ini... Sejujurnya aku tidak mengerti dengan metode pembelajaran semacam ini. Seperti aku mengerti teori, tapi tidak dapat mempraktekkannya sama sekali." Yves merenung sejenak. Dia ingin tahu kenapa Jennifer memberinya tugas gila semacam ini.

Jennifer mengangguk paus, "Sebenarnya bakatmu sangat baik. Di antara siswa yang telah aku temui, kamu termasuk dalam tiga besar."

"Jika kamu ingin menjadi ilmuan atau penemu, yang kamu perlukan adalah dua poin utama. Pertama adalah pengetahuan teoritis yang mendalam, sedangkan yang kedua adalah imajinasi yang tak terkendali."

Sambil menyesap kopi, Jennifer berkata perlahan.

"Imajinasimu sudah cukup, oleh sebab itu aku memberimu pembelajaran gaya iblis ini."

Yves masih mendengarkan perkataan profesornya dengan penuh perhatian. Hal ini meningkatkan niat baik Jennifer kepada Yves.

"Yang disebut metode pembelajaran gaya iblis tak lain untuk memeras kapasitas orakmu, setelah itu meneruskan pengetahuan teoritis yang telah kamu pelajari."

"Hal ini akan menghasilkan memori naluriah, tentunya lebih baik dari pada mengingat secara manual."

"Lalu mengapa guru tidak menggunakan metode ini kepada semua siswa? Hal ini pasti akan memicu badai diskusi di dunia akademik!" Kata Yves dengan heran.

"Haha, kamu tahu sendiri. Metode pembelajaran semacam ini hanya cocok untuk orang-orang tertentu. Dan hal ini kebetulan sangat cocok untukmu." Jennifer mengangguk beberapa kali.

"Ngomong-ngomong, aku memuji penemuan senjata apimu. Hal itu memiliki kerumitan tertentu." Jennifer memuji muridnya. Dia jarang sekali melakukan hal ini, tapi terkadang memuji murid yang berbakat cukup menyenangkan.

"Selanjutnya yang kamu perlukan hanya menggunakan pengetahuan yang telah kamu pelajari dan mempraktekannya di laboratorium. Lihat dan lakukan lebih banyak sehingga anda dapat menerima pengetahuan ini secara maksimal."

"Aku akan memandumu di laboratorium, jika kamu tidak memahami sesuatu, maka tanyakan saja padaku." Jennifer berkata serius. Jika berbicara tentang praktek dan ilmu, dia akan menjadi tegas!

Di hari pertamanya belajar di lab, hanya ada Yves dan Jennifer. Di atas meja terdapat banyak sekali komponen elektronik, bahkan ada bahan-bahan selundupan farmasi yang masih belum beredar di pasaran.

"Mari kita mulai. Tidak akan ada proyek tetap, idenya ditentukan olehmu sendiri. Jika kamu tidak memiliki ide apapun, kamu dapat merujuk ke desain eksperimental-ku."

Profesor Jennifer mengeluarkan sebuah gulungan dengan gambar desain. Berpikir bahwa hal ini akan membantu muridnya, tapi apa yang membuatnya terkejut adalah, ternyata Yves mengeluarkan beberapa gulungan secara langsung!

Jennifer terdiam, nampaknya pria itu memiliki lebih banyak ide darinya.

Yves tidak memperhatikan sikap aneh gurunya, yang dia sibukkan sekarang adalah mengontrol semangatnya untuk mempraktekan materinya di sini.

Lab ini bahkan memiliki beberapa hal yang tidak dimiliki Stark Industries, seperti dioda berpresisi tinggi, kapasitor, serta beberapa prototipe papan sirkuit kompak modern!

Jika hal ini terus dikembangkan, maka akan muncul era big bang desain mesin kompak.

Apa artinya hal ini? Ambil contoh di tahun 1990an, ponsel besar yang dua kali panjang batu bata serta dua kali lebih berat harus menggunakan antena untuk menerima sinyal.

Dengan papan sirkuit kecil, dia bisa membuat ponsel atau tablet kecil!

Jennifer yang sebelumnya terdiam menjadi sedikit cemberut. Dia ingin tahu tentang pemikiran apa yang ada di dalam muridnya yang berbakat.

Menyalakan lampu pijar, perlahan gambar desain itu terlihat.

Gambar desain itu menunjukkan kumparan elektromagnetik serta perangkat yang aneh!

Bahkan dengan semua pengetahuan yang dimiliki Jennifer, dia masih tidak tahu apa yang sebenarnya ingin dibuat oleh siswanya ini.

Yves bekerja cepat, beberapa saat kemudian muncul sebuah kotak seukuran kepalan tangan. Yves berkata, "Hukum Miliampere, pembelokan medan magnet serta pembalikan medan magnet dan efek elektromagnetik. Guru, menurutmu apa yang akan terjadi ketika medan magnet diterapkan pada laras?"

Jennifer memposisikan kacamatanya dengan jari, "Medan magnet akan mempengaruhi kecepatan, arah dan kekuatan peluru yang ditembakkan. Selain itu hal ini juga bisa meledak. Kamu memang orang gila yang suka bereksperimen, Yves."

Yves yang masih terjebak dalam eksperimennya menoleh ke arah guru cantik itu. "Ya, aku telah memikirkan ide ini sebelumnya, untuk dapat menyelesaikan masalah ini aku harus belajar di sini."

"Jika pengaruh medan magnet dapat disesuaikan sehingga medan magnet itu hanya bekerja di dalam laras pistol, hal ini akan menghasilkan efek yang sangat luar biasa kuat!"

Mata Jennifer sedikit berbinar, "Kalau begitu kamu bisa-"

Jennifer dan Yves mulai bertukar informasi, sebagai seorang pecandu ilmu. Keduanya terlihat bercekcok, tapi nyatanya mereka sedang mengobrol santai tentang kemungkinan teknologi yang akan diciptakan Yves.

***

Selama setengah bulan, Yves tenggelam dalam eksperimennya. Terobosan dalam pemikirannya telah membuka peluang baru bagi imajinasinya.

Beberapa hal yang tidak dia pahami sebelumnya tiba-tiba menjadi mudah dan dapat dimengerit.

Bahkan beberapa masalah utama yang tampaknya sulit sekarang menjadi sangat sederhana!

Sesampainya di rumah, Yves melihat bibi Sarah sedang melihat kwitansi dengan wajah sedih.

Yves ingat bahwa dia mengantarkan bibi Sarah ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan Sarah. Sebelumnya Sarah tidak enak badan.

Melihat Yves kembali, Sarah tidak banyak berbicara, tapi diam-diam menyerahkan kwitansi tersebut. "Tuan Yves, lihat. Itu adalah hasil pemeriksaan kemarin."

Yves mengambil hal itu dengan penasaran, apa sih yang membuat bibi Sarah menjadi sedih? Apakah dia mengidap penyakit mematikan? Mustahil! Yves segera memeriksa hal tersebut.

Di kertas tertulis;

Nama: Sarah Rogers

Hasil Tes: Hamil

*Boom!*

Yves merasa telah disambar petir. Sial, dia benar-benar membuat Sarah hamil! Bukankah hal ini berarti dia akan menjadi seorang ayah?

Steve tidak akan bunuh diri ketika mendengar hal ini kan?

Yves segera melihat Sarah yang menangis, mungkin wanita lembut itu berpikir bahwa dirinya adalah seorang bajingan yang akan menentang kehamilan ini. Tapi dia salah! Yves sangat senang dengan kehamilan Sarah!

"Tidak apa-apa, bukankah hal ini hanya kehamilan? Kamu bisa melahirkan anak kita dengan tenang." Yves mendekat dan memeluk sosok Sarah yang lembut.

"Bibi Sarah, jangan khawatir, mulai sekarang aku akan menghidupimu seumur hidup." Kata Yves dengan suara lemah lembut.

Mendengar janji suaminya, Bibi Sarah dengan senang hati memeluk Yves lebih kencang, air matanya menetes tanpa henti. Dia merasa sangat bahagia karena pria yang dia cintai mau menerimanya.

Jika Yves memintanya untuk menggugurkan anak ini, maka saat itu juga dia akan meninggalkan Yves!

Tapi Yves berbeda, dia adalah orang baik. Tentunya dia tidak akan melakukan hal kejam seperti itu.

Sarah senang karena Yves mau menerima anak mereka...