webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
226 Chs

Bab 36

Di sore hari, Yves mengambil beberapa tas berisi pakaian serta beberapa makanan yang dia beli ke rumah temannya yang ada di sebelah.

Yves tidak tahu sudah berapa kali ibu Olly memasakkannya makanan. Jika bukan karena bantuan orang itu, mungkin dia telah mati kelaparan sekarang.

Saat Yves sampai di pintu depan, si cantik Souline membukakan pintu, "Oh, kakak Yves! Masuklah, masuklah, hehe~"

Di sambut oleh gadis manis itu, Yves mengelus kepalanya.

Di sisi lain, Nyonya Barra juga datang melihat. Ternyata tamu mereka adalah Yves, tetangga mereka sendiri.

Barra terkejut saat melihat Yves membawa begitu banyak barang. Apakah semua itu hadiah untuk mereka?

Jika pun tidak, Barra masih senang bahwa Yves masih mengingat mereka. Terkadang orang yang mendadak kaya akan berubah sikap.

Barra ikut menyambut pria manis itu. Setelah memberikan pelukan 'ramah', Barra menyuruhnya masuk.

Setelah nyonya Barra menerima hadiah yang dia berikan, Yves datang ke ruang tamu sambil menunggu teh yang masih dibuatkan oleh ibu Olly yang cantik.

Di ruang tamu itu ada juga ayah Souline dan Olly, namanya Brad. Punggung pria itu sangat tegap serta tubuhnya dipenuhi oleh otot-otot yang sangat besar.

Saat ini pria itu duduk di kursi sambil meneriaki Olly yang sedang melakukan push-up di ruang tamu.

"Hei, perhatikan posturmu! Di usiamu yang sekarang, seharusnya kamu sudah bisa melakukan push-up lima puluh kali dengan satu tangan!" Brad meneriaki putranya. Tapi beberapa saat kemudian dia sadar bahwa ada tamu yang datang.

"Oh, Yves! Selamat datang, haha! Sudah lama sejak terakhir kali kita bertemu. Kudengar kamu menjadi lebih kaya baru-baru ini, tidak buruk, nak!" Telapak tangan besarnya menepuk bahu Yves.

"Haha, halo juga, paman. Anda masih seperti biasa, suka melatih anak anda. Memang pria sejati harus memiliki otot yang kuat!" Yves juga menyapa paman itu dengan senyum.

Maniak kebugaran itu masih seperti biasanya, melatih anaknya dengan pelatihan yang bisa dibilang cukup ekstrim.

"Tentu saja, seorang pria setidaknya harus berlatih setiap hari, haha!" Brad tertawa

"Ngomong-ngomong, aku membawakanmu minuman, paman. Pasti anda akan menyukainya."

"Oh, minuman apa?"

"Kesukaan paman." Kata Eddie

Mendengar hadiah itu, Brad tidak lagi ingin melatih putranya lagi. Dia berbalik dan pergi ke dapur untuk mencari minuman tersebut.

Ketika Yves melihat sosok temannya yang terkapar di lantai, dia langsung tertawa. "Haha, Olly, kamu benar-benar sial. Pasti sangat melelahkan, bukan? Ngomong-ngomong, dimana barang-barang yang sebelumnya aku titipkan?"

Olly masih terbaring di lantai sambil terengah-engah. Barusan dia melakukan seratus push-up tanpa henti. Stamina fisik serta mentalnya terkuras!

Olly berkata lemah, "Dasar bajingan, temanmu seperti ini dan kamu masih menertawakanku!"

"Bagaimanapun ini yang harus aku lakukan, jika aku ingin bergabung ke militer, aku harus bisa mengatasi pelatihan-pelatihan semacam ini."

Yves duduk sambil minum teh hangat yang telah diberikan oleh Souline. "Memang susah untuk masuk ke militer. Pokoknya sama denganku, kamu menyiksa fisikmu sendiri, sedangkan aku menyiksa otakku."

"Ngomong-ngomong, aku juga membawa makanan untukmu. Kamu beruntung sobat, makanan ini dapat memberimu nutrisi yang dibutuhkan! Berlatih secara terus-menerus tanpa diet yang baik hanya akan menyakiti dirimu sendiri."

Mendengar hal tersebut, hati Olly dipenuhi dengan emosi baik. Seperti yang diharapkan dari temannya sendiri!

"Haha, kamu bajingan akhirnya mau mentraktirku sesuatu. Ayo pergi, barang-barangmu ada di kamarku. Kamu selalu saja membeli banyak barang, sesekali membelilah lebih sedikit!"

"Semua barang-barang itu penting, dan aku butuh banyak juga. Jadi apa boleh buat?" Yves hanya bisa mengangkat bahu.

Yves mengikuti Olly ke kamar. Di sana sudah ada tiga kantong besar berisi barang-barang tertentu. Ada sejumlah besar kabel, dioda, LED, dll. Semua barang-barang itu entah mau di buat apa.

"Nah, ini yang aku cari! Dengan ini aku bisa melanjutkan eksperimenku!"

"Oiya, bantu aku membawanya ke rumah juga." Yves sedikit bersemangat. Selain waktu 'tidur' di malam hari, hal lain yang paling dia suka adalah eskperimen!

"Oke, kalau begitu ayo bawa semua barang ini sekarang. Tapi ingat, jangan mencoba meledakkan rumahmu lagi!" Olly berkata cemas, seakan-akan telah mengingat catatan kriminal Yves.

Dia tidak bisa tidur tenang ketika Yves melakukan eksperimennya. Bagaimanapun akan sangat tidak menyenangkan ketika dia bangun dari tidur dan tubuhnya sudah ada di atas awan.

"Nah, jangan khawatir, sobat. Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama." Yves berkata sambil tertawa. Tapi hal ini membuat Olly menjadi lebih khawatir.

Sungguh menyenangkan untuk menggoda teman baiknya. Yves berharap dalam hati bahwa temannya yang satu ini bisa selamat dari perang dunia kedua yang kejam!

"Sial, aku masih meragukanmu!"

Olly tanpa daya meraih kantong berat berisi barang-barang itu. Satu kantong setidaknya seberat hampir dua puluh kilo, tapi berat ini masih tidak seberapa baginya.

***

Di dalam lab pribadinya. Yves mulai merancang bagian-bagian lain dengan rapi, dia mengelas bagian-bagian itu sambil mengenakan kacamata.

Apa yang Yves buat sekarang tak lain adalah Senjata Magnet! Senjata ini adalah senjata kuat yang hanya akan muncul di abad ke-21.

Bagian laras senjata telah ditingkatkan dengan Elektromagnet, hal ini dapat mempercepat laju peluru secara maksimal!

Selain itu hal ini juga meningkatkan energi kinetik serta membuat peluru menjadi lebih mematikan.

Peluru senjata mesiu tradisional biasa membutuhkan waktu satu detik untuk mencapai jarak tiga ratus meter, sedangkan senjata magnet bisa memotong waktu itu menjadi setengah.

Jika senjata tradisional dapat menembus dinding beton hanya dalam satu tembakan, maka senjata magnet itu dapat membuat lubang besar di dinding tersebut.

Tubuh pistol yang ada di atas meja uji coba memiliki banyak kabel tembaga yang terpasang. Arus yang melewati kawat tembaga akan menghasilkan medan magnet.

Tergantung dengan seberapa besarnya arus, kekuatan medan magnet akan berbeda. Semakin kuat arus mA, semakin kuat medan magnet yang dihasilkan!

Ketika medan magnet kuat, maka peluru tersebut juga semakin cepat!

Hanya saja mengandalkan Elektromagnet saja tidak cukup, diperlukan alat profesional untuk memandu peluru ke arah yang benar.

Jika tidak, jika medan magnet berlawanan arah, bukankah hal tersebut dapat menembak balik peluru dan membunuh sang pengguna? Singkatnya peluru akan tersangkut di laras dan meledak secara langsung!

Eddie menyeka keringatnya. Proyek Elektromagnet ini benar-benar sulit untuk dikerjakan. Tidak heran sangat susah untuk merancang senjata jenis baru.

Selain memerlukan imajinasi yang kaya, dia juga perlu pengetahuan teoritis serta nalar yang kuat!

Jika senjata dibuat secara acak, maka senjata itu dapat meledakkan pembuat menjadi berkeping-keping.

-----

baca bab lanjutan di;

patréon.com/mizuki77