webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
226 Chs

Bab 214

Bagaimana Yves dapat menolak tawaran wanita cantik seperti ibu Charles? Ahem, Yves hanya dapat berharap bahwa Charles tidak akan tahu tentang hal ini, lagi pula, kemampuan pengendalian pikiran Charles cukup berbahaya.

Setelah dua jam bersenang-senang di dalam lab, Yves membuka Portal yang mengarah ke rumah Sharon. Setelah menidurkan wanita itu di kamarnya, Yves kembali ke lab sambil sesekali berpikir apakah Sindella akan memukulinya jika dia tahu bahwa dia menggunakan Sihir untuk tujuan buruk.

Sindella selalu mengingatkannya untuk tidak menggunakan Sihir untuk hal-hal buruk! Tapi di sini dia menggunakannya dengan cukup licik...

Malamnya Yves pulang untuk makan malam serta beristirahat, keesokan harinya dia melanjutkan pembuatan software kalkulator yang dia inginkan. Pembuatan software itu memakan waktu tiga hari.

Setelah selesai, kini kalkulator itu dapat menghitung angka hingga 9,9 miliar! Lebih dari itu kalkulatornya akan macet.

***

"Percobaan ketiga puluh sembilan Jet-Pack dimulai. Mari kita mulai dengan uji coba efisiensi sepuluh persen." Di depan kamera, Yves mengenakan Jet-Pack sederhana yang terbuat dari elektromagnet.

Menekan tombol peluncur, Jet-Pack yang awalnya seberat dua puluh kilo kini tak lagi dapat dirasakan. Efek magnetik sejauh ini bekerja sesuai perkiraan.

"Bagus, selanjutnya saya akan meningkatkan output daya menjadi dua puluh persen!" Setelah menstabilkan badannya, Yves perlahan-lahan meningkatkan output daya.

Perlahan-lahan, kaki Yves terangkat dari tanah sedikit demi sedikit. Seiring bertambahnya tenaga, Jet-Pack itu perlahan-lahan membuat tubuh Yves melayang ke ketinggian sekitar tiga puluh senti meter di atas tanah!

"Whoo! Luar biasa! Saya akan menambahkan output daya." Yves yang merasakan tubuhnya mulai melayang menjadi senang. Ini bukanlah trik sulap, melainkan teknologi yang dia buat sendiri!

Dalam kegembiraan yang berlebihan, output daya langsung ditingkatkan secara maksimal sekaligus. Dan benar saja, Jet-Pack itu langsung menerbangkan Yves lebih tinggi dengan cepat.

Atap laboratorium yang setinggi enam meter langsung dihantam oleh kepala Yves.

Diiringi dengan suara benturan, Yves mengerang kesakitan, "Aduh!" Kepala Yves masih membentur langit-langit ruangan karena Jet-Pack itu masih menyala, tak lama kemudian Yves mematikan Jet-Pack itu.

Jatuh dari ketinggian enam meter, Yves yang telah bersiap berhasil mendarat dengan kedua kakinya tanpa masalah.

"Hahaha, akhirnya selesai! Sial, betapa hebatnya diriku!" Yves tersenyum lebar sambil menepuk-nepuk debu yang ada di pakaiannya.

Momen keberhasilan ini memang patut dirayakan, perasaan yang dia rasakan saat ini benar-benar luar biasa. Tak heran Tony menjadi sangat bersemangat ketika pertama kali menguji Mark-2, ternyata perasaan ini sangat mendebarkan!

Setelah mematikan kamera, Yves dengan penuh kegembiraan memeriksa eksperimennya untuk melihat apakah masih bisa ditingkatkan atau tidak.

Uji coba di dalam ruangan telah selesai, sisanya hanya perlu mengujinya di ruangan terbuka! Tapi sebelum itu, mari pulang dulu untuk 'memulihkan' semangat dan energi.

Berlari ke rumah, Yves buru-buru menarik Bibi Edie ke dalam kamar dengan senang. "Bibi Edie, aku perlu bantuanmu!"

Wajah Edie langsung merona, sebelumnya dia pernah ke kamar Yves, dan dia tahu apa yang tuan muda ini inginkan darinya. Untungnya tidak ada orang di rumah selain dirinya saat ini, jika tidak, pasti dia akan merasa sangat malu.

Dua jam kemudian, Yves turun ke lantai bawah sambil tersenyum puas. Ketika sampai di lantai bawah, dia di sambut dengan kemunculan wanita-wanita yang telah pulang.

Mereka menatapnya sambil menyeringai, tahu bahwa mereka telah memergokinya secara basah.

"Ahem, kalian telah kembali? Salah satu ciptaanku sudah selesai, apakah kalian ingin melihatnya?" Yves buru-buru berkata. Dia masih tidak yakin apakah dirinya ketahuan atau tidak, yang jelas dia merasa agak malu sekarang.

Bibi Edie menuruni tangga dengan tergesa-gesa, rambutnya dan pakaiannya terliat sedikit berantakan...

Raven yang melihat ini tidak keberatan sama sekali. Dia telah memutuskan untuk menyatakan cintanya kepada kakak Yves ketika dia tumbuh dewasa di masa depan!

"Kakak Yves, penemuan macam apa yang kamu bicarakan ini?"

"Kalian akan tahu ketika melihatnya sendiri." Yves tersenyum lebar lalu berjalan keluar dengan punggung tegap. Terlihat agak sombong dan juga lucu.

Semua wanita saling memandang, tanda tanya terlihat jelas di wajah mereka. Jennifer adalah orang pertama yang melangkah maju, tertarik dengan penemuan macam apa yang telah dibuat oleh murid sekaligus kekasih kecilnya.

Di halaman rumah, Yves mengambil Jet-Pack lalu mengenakannya di belakang punggung. Setelah mengencangkan sabuk keamanan, Yves berkata, "Nona-nona dan adik perempuan cantik, kalian akan melihat teknologi hebat yang belum pernah kalian lihat sebelumnya!"