Bab 212

Keesokan paginya, Yves bagun pagi-pagi sekali dan bersiap untuk pergi. Di lantai bawah, Winnifred terlihat sedang menyenandungkan lagu sambil membuat sarapan.

"Apakah kamu sudah bangun? Duduk dulu, sarapan akan segera siap." Kata Winnifred sambil tersenyum, pipinya kemerahan serta senyumnya terlihat mekar seperti bunga mawar yang indah.

Tak lama kemudian, Winnifred membawakan semangkuk bubur dengan toping lengkap yang terlihat lezat.

Yves tidak akan menolak tawaran wanita itu, lagi pula dia sudah berbuat jahat kemarin malam dan dia perlu memulihkan energinya dengan makanan. Duduk di seberang meja, Winnifred menopang dagunya sambil menatap pria kecil itu dengan rasa ingin tahu. "Yves, apakah kamu tidak menyukaiku?"

"Tentu saja saya suka. Aku merasa Amerika akan ikut bergabung dalam perang masa depan, jika Bucky pergi untuk memenuhi tugasnya, kamu dapat tinggal bersamaku."

Yves bukanlah sampah masyarakat yang akan makan lalu pergi tanpa membayar. Tentu saja dia akan tetap bertanggung jawab, lagi pula Winnifred cantik dan juga ahli dalam pekerjaannya.

"Hehe, aku tahu kamu adalah orang yang bertanggung jawab. Aku percaya pada Sarah, dan aku percaya padamu."

"Jika mau, kamu dapat sering-sering datang ke sini. Aku akan menunggu kunjunganmu selanjutnya." Winnifred tersenyum cerah, seolah-olah dia mengalami cinta kedua dalam hidupnya.

Yves makan dengan lahab bubur yang telah dibuatkan oleh Winnifred, bubur ini hangat dan terasa sangat lezat.

"Aku akan pergi, lain kali aku akan datang berkunjung lagi." Yves berdiri dan bersiap untuk pergi.

"Tunggu!" Winnifred segera menawarkan ciuman manis lalu membantu Yves merapikan dasi kekasih kecilnya seperti seorang istri yang baik.

"Nah, kamu terlihat jauh lebih baik sekarang." Kata Winnifred sambil mengangguk puas.

"Baiklah, sekali lagi terima kasih atas makanannya. Sampai jumpa!" Yves melambaikan tangannya.

Baru setelah Yves pergi, Winnifred menunjukkan senyum bahagia sambil meneteskan air mata. Dia tak sabar menunggu kedatangan Yves selanjutnya. Ngomong-ngomong tentang sahabatnya, Sarah, wanita itu memang tidak berbohong, Yves memang sangat luar biasa di ranjang! Di masa depan dia mungkin akan hamil oleh pria itu, Winnifred sudah tak sabar untuk menantikannya.

Siang harinya, Bucky akhirnya terbangun dari tidur lelapnya. Seketika dia merasakan ada sesuatu yang tidak beres! Mendorong Steve pergi, Bucky berteriak, "Steve, mengapa kamu memakai celanaku?!"

Steve yang baru saja bangun juga ikut berteriak, "Idiot, mengapa kamu memakai pakaianku?! Ya tuhan, lepaskan!"

Di lantai bawah, Winnifred hanya dapat tersenyum saat mendengar kegaduhan Bucky dan Steve.

Di sisi lain, Yves yang telah berhasil mencuri 'makanan' menjadi lebih bersemangat hari ini. Yves melanjutkan pekerjaannya sambil menyenandungkan lagu, sementara Howard mulai merakit mesin di ruang terbuka.

Semua orang yang terlibat dalam proyek ini terlihat sangat sibuk, dan Agen Carter juga datang memeriksa dari waktu ke waktu untuk memastikan kelancaran proyek.

Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda orang yang tahu bahwa telah terjadi pencurian di dalam laboratorium Abraham. Yves yang mengetahui hal ini menjadi senang, tak lama lagi dia akan mendapat Formula Serum yang dia inginkan! Tapi sebelum itu, dia perlu mengirim dokumen yang dia buat kepada Jennifer untuk dianalisis terlebih dahulu.

Dengan Serum ini, setidaknya umurnya akan sedikit diperpanjang. Selain meremajakan tubuh, Serum ini juga mampu memberi pengguna kekuatan super! Adapun untuk Winter Soldier, lupakan saja, dia tidak tertarik dengan Serum yang lebih inferior.

Di dunia ini, ada banyak cara untuk mencapai keabadian yang sesungguhnya. Lagi pula dunia ini adalah dunia gabungan DC dan Marvel. Jika ada waktu, Yves akan mencoba berkunjung ke Source Wall untuk berbincang dengan Yuga Khan lagi.

Yuga Khan adalah sepuh yang sebenarnya, pasti dia memiliki beberapa resep rahasia yang dapat dia gunakan!

"Hei, Yves, apakah kamu menjemput gadis cantik tadi malam? Mengapa kamu bekerja begitu cepat hari ini?" Howard melihat desain yang dibuat oleh Yves sambil bertanya.

"Tidak, hanya pergi menemui teman lamaku, setelah itu aku tidur lebih awal. Jika aku menjemput perempuan cantik, sudah pasti aku tidak akan bisa bangun pagi ini." Yves mengedipkan matanya sambil tersenyum kecil.

Howard ikut mengedipkan matanya, kedua bajingan itu diam-diam saling mengangguk.

"Howard, menurutmu apakah ada hal menarik yang dapat kita buat di masa depan?" Yves tiba-tiba mengajukan pertanyaan. Sebuah pertanyaan yang tentunya mengarah pada topik tertentu.

"Masa depan? Senjata, mekanisasi serta teknologi yang kamu miliki juga akan sangat menguntungkan." Jawab Howard sambil menggoyangkan kumisnya.

"Mungkin." Yves mengangguk.

"Mungkinkah ada hal lain selain itu?" Carter yang selama ini hanya melihat-lihat ikut bertanya. Dia juga sangat tertarik dengan topik tersebut.

"Sumber daya, energi baru yang bersih dan ramah lingkungan." Kata Yves sambil terus menggerakkan tangannya untuk menggambar sketsa.

"Sumber daya? Energi? Menarik, mari kita bicarakan lebih dalam." Howard menjadi tertarik.

"Hampir semua orang menggunakan solar dan bensin. Hal ini dapat mencemari lingkungan dan juga akan habis suatu hari nanti."

"Sejauh yang saya tahu, negara Timur Tengah memiliki pasokan minyak yang sangat banyak. Meskipun tidak terbatas, tapi harusnya masih dapat digunakan selama ratusan tahun mendatang." Carter tahu cadangan minyak yang dimiliki oleh Timur Tengah, dan dia sedikit heran mengapa Yves menyebutkan hal ini.

Setidaknya dengan cadangan itu, mereka tidak perlu khawatir selama beberapa ratus tahun mendatang. Bahkan jika cadangan minyak itu habis, kemungkinan dirinya hidup untuk melihat hal itu terjadi adalah zero persen!

"Minyak itu akan cukup untuk memasok seluruh dunia selama beberapa ratus tahun kedepan jika kita hanya memperkirakannya dengan teknologi kita sekarang." Kata Yves.

"Setelah perang berakhir, kita akan memasuki tahap perkembangan yang sangat pesat. Orang-orang akan mampu membeli mobil dengan harga murah di masa depan. Dengan begitu banyaknya orang di dunia, berapa peningkatan konsumsi minya setiap tahunnya di masa depan?"

"Sumber daya yang terbatas akan selalu habis suatu hari nanti. Terus apa yang harus kita lakukan ketika hal itu terjadi? Berperang lagi untuk merenggut sumber daya negara lain?"

"Apa yang kamu katakan memang cukup masuk akal. Tapi jujur saja, kita tidak perlu terlalu khawatir tentang hal itu." Howard tidak keberatan dengan ide pembuatan Energi baru yang ramah lingkungan, tapi nampaknya mereka tidak perlu terlalu buru-buru.