webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
226 Chs

Bab 200

Melihat senyum mengejek pria itu, Peggy tiba-tiba merasa bahwa pria ini menjadi sedikit menyebalkan. "Dr. Yves nampaknya memiliki pendapat yang berbeda. Jika mau, bisakah anda memberi tahu saya tentang pendapat anda tersebut?"

Peggy tahu bahwa Yves adalah pria yang jenius, tapi apa kualifikasinya untuk menilai situasi militer? Apakah dia diam-diam seorang pecinta militer juga? Adik kecil yang suka bermain di laboratorium ini terlihat tidak seperti pecinta kemiliteran.

Tahu bahwa 'acara' utama akan datang, Yves menyesap soda untuk melembabkan tenggorokannya, kemudian dia menjawab. "Ya, saya memiliki pendapat pribadi saya sendiri." Katanya sambil tersenyum.

"Dr. Yves, tolong beri tahu saya pendapat anda." Menyilangkan kedua tangannya di bawah kedua melon anti gravitasi, Peggy bertanya dengan nada skeptis.

"Karena anda sangat ingin tahu, maka izinkan saya menjelaskan."

"Pertama, perang tidaklah konstan. Polandia juga memiliki parit yang mereka bangun sendiri, terus mengapa mereka masih kalah? Pasukan Polandia dan Francis tidak jauh berbeda dalam kekuatan militer mereka, tapi hasilnya Polandia masih babak belur."

"Kedua, era ini bukan lagi era lama, melainkan era teknologi. Langit penuh dengan pesawat, dan bumi penuh dengan tank. Kekuatan dan daya tempur telah meningkat puluhan kali atau bahkan ratusan kali lipat."

"Mari kita lihat dari sudut pandang mobilitas, dulu batas pawai mungkin sekitar delapan puluh kilometer, tapi sekarang jarak yang dapat kita tempu telah meningkat sepuluh kali lipat!"

"Dengan kendaraan off-road, jarak sejauh delapan ratus kilometer dapat di capai. Jika prajurit berpergian menggunakan kendaraan ini, stamina dan kekuatan fisik mereka akan terjaga sampai mereka masuk ke medan perang."

"Tolong jelaskan kepada saya, bagaimana caranya parit itu menahan gempuran pesawat, meriam dan tank?" Mengangkat alisnya, Yves telah masuk ke mode 'berpura-pura' sok.

"Dr. Yves, apakah anda tidak tahu bahwa Maginot Line adalah penghalang alami yang di bangun di perbatasan Prancis dan jerman? Maginot Line tidak dibuat dengan sembarang material, melainkan beton super kuat. Anda belum pernah memimpin pasukan sebelumnya, jadi wajar jika anda memiliki pendapat demikian." Peggy mencibir. Semua perasaan baik-nya untuk pria itu telah hilang, dia bahkan ragu apakah pria itu benar-benar memiliki materi nyata.

"Saya tahu, hehe. Tapi siapa yang bilang bahwa mereka akan menyerang dari depan secara langsung? Dengan asumsi bahwa aku adalah penyerangnya, aku pasti akan mengerahkan satu tim penyerang garis depan untuk membingungkan musuh, kemudian akan mengirim seluruh pasukan lainnya ke garis belakang yang tidak memiliki pertahanan."

"Pancing dan ganggu pasukan musuh untuk fokus di garis depan, kemudian hancurkan pabrik yang menyediakan mereka makanan. Kirimkan beberapa pasukan kecil untuk menerobos di berbagai tempat, hal ini akan berhasil karena garis pertahanan setiap tempat tidaklah sama."

"Omong-omong, saya merasa bahwa Maginot Line tidak didesain untuk melawan serangan dari garis belakang. Dengan teknologi baru serta senjata canggih yang ada sekarang, pertempuran skala kecil akan sangat berpengaruh." Yves menganalisis dengan tenang.

Mendengar jawaban Yves, Peggy sedikit tergerak. Jika yang dikatakan pria itu benar, maka Maginot Line pasti akan dalam bahaya!

"Bahkan jika mereka menggunakan taktik yang anda katakan, jika kita mengumpulkan banyak pasukan di garis pertahanan sejak awal, maka serangan mereka tidak akan ada artinya. Saat itu prajurit yang menyerang dari belakang juga akan musnah, pada akhirnya kita akan tetap menang." Meskipun Peggy nampak yakin, tapi kekhawatiran mulai melintas di hatinya.

"Jika itu masalahnya, maka kalianlah yang akan menerima kerugian terbesar. Prajurit-prajurit itu pasti tidak akan dapat bersembunyi. Cukup tanam ranjau di garis belakang, kemudian serang mereka dari dalam. Dengan begini Maginot Line akan menjadi lelucon."

Maginot Line dibuat dengan tujuan untuk bertahan, bukan menyerang, jadi bagaimana mereka dapat menangkis serangan gencar Nazi? Memikirkan hal ini, Yves hanya dapat menggelengkan kepala.

"I-ini?!" Sebagai penggemar militer, Peggy dapat langsung membayangkan situasi yang dikatakan pria itu. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka mereka akan menerima kehancuran total!

Bahkan dia tidak dapat memikirkan cara untuk memcahkan masalah itu. Melihat pria yang tersenyum mengejek itu, Peggy tiba-tiba merasa rumit. Apakah pria itu benar-benear seorang jenius?

"Haha, jangan khawatir, nona Peggy, toh ini hanya pendapat pribadi saja. Mungkin hal itu tidak akan terjadi, dan mungkin Nazi akan menyerang dari garis depan seperti yang anda dan para ahli militer lain perkirakan." Yves melambaikan tangannya dengan santai.

"Tuan, makanan anda." Pelayan datang sambil membawa makanan yang telah mereka pesan.

"Terima kasih." Yves mengangguk ke arah pelayan itu. Setelah itu dia mulai makan, seharian ini dia merasa sedikit lemas, jika Dana tidak memerasnya pagi tadi, dia pasti tidak akan selapar ini.

Di sisi lain Peggy nampak tidak bergeming, bahkan tidak nafsu untuk menyentuh makanannya. Semakin memikirkan kemungkinan yang dikatakan pria itu, semakin dibuat khawatir dia. Dia ingin segera kembali lalu mengingatkan rekan-rekannya untuk melapor ke Kementerian Pertahanan!

"Nona Peggy, bagaimana kalau kita bertaruh?" Melihat wanita cantik di depannya, sebuah pemikiran melintas di benak Yves.

"Bertaruh? Bertaruh apa?" Jawab Peggy dengan agak linglung.

"Jika Nazi gagal mengalahkan Prancis, maka saya akan memberi anda model AK canggih secara gratis." Yves mulai memainkan trik. Untuk wanita seperti Peggy, tidak mungkin dia akan jatuh cinta dengan mudah.

Hanya ketika dia mengalahkannya dalam bidang tertentu, saat itulah dia tahu bahwa akan ada kesempatan.

"Jika kamu memang?" Peggy menjadi sedikit lebih energik. Jika senjata eksklusif itu dapat diberikan ke militer negara, pasti akan meningkatkan kekuatan kemiliteran mereka!

"Izinkan saya bertanya dulu. Apakah anda sudah menikah? Sudah memiliki pacar?" Yves akhirnya menunjukkan sosok serigalanya.

"Tidak, mengapa?" Samar-samar Peggy berfirasat.

"Jika saya menang, saya ingin anda menjadi pacar saya." Yves mengangguk sambil tersenyum puas.

"Hmm? Saya yakin anda tidak kekurangan penggemar wanita, mengapa anda tertarik pada saya?" Peggy menjadi semakin pensaran. Jika Yves berkata bahwa dirinya ingin mencari pacar, dia yakin akan ada banyak gadis-gadis yang mengantri! Dia tahu seberapa populer pria ini.

"Tidak hanya cantik, anda juga memiliki temperamen percaya diri. Aku sangat mengagumimu serta menyukai sifatmu."

"Jangan khawatir, jika anda tidak menginginkannya, maka saya tidak akan memaksa." Yves mengangkat bahu sambil mengungkapkan pikirannya dengan murah hati.

"Oke, saya menerima taruhan anda. Taruhan itu akan berlaku mulai sekarang, juga, maafkan saya atas kekasaran sebelumnya." Peggy tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

Menjabat tangan wanita itu, Yves tersenyum senang. "Saya juga, saya minta maaf atas ketidak sopanan saya sebelumnya. Saya senang anda mau menerimanya, kalau begitu mari makan." Keduanya saling mengangguk sambil melanjutkan diskusi mereka.

-----

Jaylan Fergerson, Zeko323, JC JC; thank you for your generosity!

-----

read chapter 310 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77