webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
226 Chs

Bab 160

Yves tersenyum lebar seperti seekor musang, dia melanjutkan. "Dalam keadaan setengah mabuk itu, saya sadar bahwa produktifitas saya saat membuat makalah atau saat bereksperimen semakin membaik."

"Inspirasi juga terus berdatangan tanpa henti. Pernahkah anda mendengar ini? Orang yang ingin melupakan sesuatu, maka ingatan itu akan semakin kuat, dan orang yang ingin mengingat sesuatu, ingatan itu justru semakin memudar."

"Ya, aku pernah mendengarnya. Jadi begitu... Saya akan menyesap beberapa gelas anggur lagi!" Brian mengangguk beberapa kali.

Jelas sekali Brian telah tertipu. Sebagai professor tua, seharusnya dia tidak mudah tertipu, kan? Apalagi dengan klaim konyol seperti itu.

Jika orang biasa atau putranya sendiri yang mengatakannya, maka tentu saja dia tidak akan percaya, tapi orang yang mengatakan itu adalah orang yang telah membuat banyak paten serta teknologi hebat di dunia!

Ahem, terkadang ketenaran dapat membuat hidup menjadi lebih mudah. Dengan status dan ketenarannya, bahkan jika dia mengatakan bahwa kecoak dapat meningkatkan pertumbuhan otot ketika dikonsumsi, maka orang akan tetap percaya!

"Dr. YVes, terima kasih banyak atas saran anda. Setiap kali saya mengobrol dengan anda, saya selalu mendapat manfaat yang luar biasa."

"Nah, sayang, tolong bantu saya mengeluarkan lebih banyak anggur merah dari lemari! Malam ini saya akan menulis sebuah makalah yang hebat!" Brian berkata sambil tersenyum lebar, tidak tahu bahwa dirinya telah tertipu.

Nyonya Sharon yang mendengar perintah suaminya langsung menghentakkan kakinya dengan marah, tapi dia tetap menuruti perkataan suaminya dan pergi untuk mengambil anggur merah yang ada di dalam lemari.

Setelah meletakkan tiga botol anggur merah di atas meja, Sharon lalu berbalik pergi.

Yves mulai memuji Brian. "Professor Brian, ketika anda menerbitkan makalah anda nanti, pastikan untuk memasukkan nama saya juga di dalamnya, haha!"

"Kalau begitu mari bersulang!" Brian menanggapi dengan gembira, dia langsung meneguk anggur merah itu layaknya Vodka!

Dan benar saja, tiga puluh menit kemudian, Brian telah menjadi sangat mabuk.

Di sisi lain Yves melihat ke arah arlojinya. "Nampaknya sudah saatnya bagi saya untuk pergi. Professor Brian, saya perlu menyelesaikan eksperimen saya, ngomong-ngomong terima kasih atas anggurnya yang enak." Yves menepuk bahu Brian.

"Hmm? Begitu cepat?" Brian menjawab dengan suara aneh.

"Eh... sepertinya aku juga... perlu melanjutkan... eksperimenku..."

"Sayang, tolong bantu... antarkan Dr. Yves... keluar... Aku akan pergi ke... ruangan kerjaku..." Brian berjalan sempoyongan ke ruangan pribadinya.

"Mari, aku akan mengantar anda, Dr. YVes." Sharon memandang Yves dengan tatapan jijik.

Mendengar ejekan itu, Yves tidak marah ataupun kecewa, malahan senyum aneh muncul di wajahnya. Melihat bahwa Brian telah masuk ke ruangan kerjanya, Yves langsung merapalkan mantra Dimensi Cermin dan menjebak Brian di dalam ruangan kerjanya itu.

Dengan keadaan mabuknya yang cukup parah, dia tidak akan menyadari perbedaan yang terjadi di ruangan itu sama sekali!

Menatap sosok Nyonya Sharon yang cantik, tak heran wanita itu dapat melahirkan pria tampan seperti Charles... um, sungguh gen yang sangat bagus!

Dengan senyum tak tahu malu, Yves langsung menarik Sahron ke dalam kamar.

"Ah?! Apa yang kamu lakukan?! Dasar tak tahu malu! Bajingan, lepaskan aku! Wooo~"

Setelah menghabiskan malam yang menyenangkan, Yves pergi dari rumah Professor Brian lebih awal.

Kembali ke laboratorium, Yves mulai menyusun persamaan aritmatika berdasarkan prinsip gelombang elektromagnetik.

Di siang hari, Yves menghabiskan waktunya mengetik kode, dan di malam hari, dia menghabiskan waktunya untuk belajar Sihir.

Adapun ketika dia merasa bosan, dia akan pergi ke Bibi Edie dan Guru Dana untuk perbincangan ringan di kamar.

Sesekali dia juga akan pergi mengunjungi rumah Charles untuk makan malam, kemudian membuat Professor Brian Mabuk... umm, sungguh kehidupan yang sangat menyenangkan!

-----

read chapter 265 on;

patréon.com/mizuki77