webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
226 Chs

Bab 128

Menggunakan kecepatan tercepat, Yves mengambil sekotak susu, cokelat serta banyak sekali jenis buah. Setelah itu mengambil sebuah blender yang telah dicuci.

Susu dan Cokelat diaduk menjadi satu, kemudian buah dikupas dan dicuci sampai bersih. Potong kecil-kecil, lalu dia memasukkan potongan buah-buahan tu ke dalam blender untuk diaduk menjadi puding yang harum.

Nasi, daun bawah dan sayuran hijau direbus menjadi sepanci bubur manis, setelah itu dia menambahkan potongan daging cincang di atasnya!

Yves membawa makanan dan minuman berenergi itu ke dalam kamar, kemudian dia menaruh tepat di meja kecil yang ada di samping ranjang.

Menarik napas dalam-dalam, Yves mengerahkan mana di tubuhnya lalu merapalkan sihir hearing yang telah ditingkatkan.

Sihir itu akan mempercepat regenerasi organ dalam, merangsang fungsi penyembuhan tubuh, serta memulihkan luka-luka dengan cepat.

Napas Sindella yang sebelumnya tidak teratur perlahan-lahan mulai mereda menjadi napas merdu.

Di wajahnya yang cantik, terdapat sedikit bekas bercak darah. Keadaannya sekarang seperti ratu yang telah terluka.

Ketika memperhatikan sosok gurunya, Yves mulai tergerak, tidak dapat disangkal, gurunya yang satu ini memang sangat cantik.

Di kedua tangannya, sinar cahaya mulai bersinar lalu menyebar ke tubuh Sindella. Sekali lagi Yves mengeluarkan sihir hearing agar Sindella dapat sembuh dengan lebih cepat.

Setelah memberikan cukup mananya, Yves mengambil sebotol puding buah dan ingin menyuapi Sindella. Tapi dia sadar bahwa dia tidak memiliki pengalaman seperti ini.

Bagaimana dia tahu apa yang harus dia lakukan sekarang? Tapi tak lama kemudian, sebuah kilasan inspoirasi muncul di kepalanya!

Menarik napas dalam-dalam, Yves mencoba menenangkan kegembiraan dalam hatinya. Mengambil cangkir puding itu, Yves meminumnya lalu dia menoleh ke Sindella.

Menggunakan gerakan intim yang lemah lembut, Yves menundukkan kepalanya dan ingin menggunakan cara yang menarik untuk untuk memberi gurunya makanan.

"Guru, tolong maafkan aku. Untuk membuatmu menjadi lebih baikkan, aku harus melakukan hal ini."

Aroma feminim Sindella sangat unik yang mana membuatnya sedikit ketagihan. Sambil memberi Sindella makan, jantung Yves tidak dapat berhenti berdetak kencang.

Beberapa menit beralu, Yves terus mengulang tindangannya beberapa kali sampai puding itu hampir habis.

Ketika Yves ingin memberikan suapan lagi, Sindella membuka matanya dengan tatapan ringlung.

Untuk sementara waktu, keduanya mempertahankan pustur dan tindakan intim itu. Dengan mata saring memandang, suasana menjadi sedikit canggung tapi romantis, saat ini emosi aneh bergema di anatar keduanya!

Tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu, Yves bertanya sambil menganggukkan kepalanya dengan puas. "Kakak, apakah kamu sudah merasa baikkan?"

Sindella adalah wanita yang telah menikah dan juga ibu dari seorang anak, meskipun apa yang terjadi barusan cukup membuatnya terkejut, tapi dia tidak akan merasa malu oleh tindakan romantis ini. Mengulurkan jari-jarinya yang lembut, dia lalu memerintir telinga Yves.

"Bocah bau, beraninya kamu mengambil keuntungan dari tuanmu sendiri, huh!"

Dari nada Sindella, masih tidak diketahui apakah dia senang, marah atau keduanya!

Yves tidak perduli dengan hal itu, dia memeluk Sindella lalu bertanya dengan nada khawatir dan juga tertekan. "Kakak, ceritakan apa yang sebenarnya telah terjadi padamu dalam enam bulan terakhir ini."

"Dengan mengetahui masalah anda, aku akan dapat menjadi pria yang dapat merindungi anda di kemudian hari!"

Menikmati kekhawatiran serta perhatian murid kecilnya, Sindella membalas, "Dasar bocah bau... Yah, aku berpikir tidak akan menjadi masalah jika memberi tahumu."

"Baru-baru ini segel dimensi terbuka, seorang penyihir mencoba memanggil Iblis dari dimensi lain. Asosas Sihir mengirim banyak sekali elit untuk membantu menghentkan upacara pemanggilan iblis tersebut, dan kita berhasil."

Sindella berbicara dengan nada santai, tapi Yves dan Sindella tahu bahwa situasi yang sebenarnya sangatlah berbahaya. Jika tidak, Sindella tidak akan terluka!

Tapi meski begitu, Yves merasa beruntung dan bersyukur karena tindakan bodoh penyihir yang mencoba memanggil iblis itu. Tanpa mereka, mungkin dia tidak akan memiliki kesempatan sedekat ini dengan gurunya yang cantik! Um, dia marah karena gurunya terluka, tapi di sisi lain dia juga merasa senang... Sungguh perasaan yang aneh.

Senang rasanya bisa berduaan dengan guru sihirnya. Tanpa sadar, saudara kecil Yves mulai bangkit.

Dengan gerakan lembut, Yves membantu Sindella duduk di atas kasur. Kemudian dia mengambil bubur daging sapi yang harum.

Saat Sindella ingin mengatakan sesuatu, Yves langsung membungkam mulut lawan dengan jarinya. Mengambil sesendok bubur, Yves mencoba rasa dan suhunya terlebih dahulu, kemudian dia mengambil sesendok lain dan menyuapinya ke Sindella.

Tanpa ragu-ragu, Sindella membuka mulut cerinya lalu memakan bubur dagin sapi dengan dengan lahap.

Tapi saat ini, tiba-tiba Sindella berkata. "Yves, aku jauh lebih tau darimu, dan aku memiliki seorang putri bernama Zatana."

Yves langsung membangkitkan senyum jahat, awalnya dia menargetkan Zatana, tapi sekarang dia malah mendapatkan ibunya...

"Tidak apa-apa, aku tidak keberatan sama sekali." Setelah itu, Yves mendekatkan wajahnya sekali lagi. Sindella dengan malu-malu menutup matanya dan tidak keberatan dengan ciuman tersebut.

Setelah menerima perawatan sihir dan pengisian energi yang cukup, cidera Sindella telah pulih sepenuhnya. Menggerakkan tubuhnya beberapa kali, Sindella tak lagi merasakan rasa lemah seperti sebelumnya.

"Yves, bagaimana kamu meningkatkan sihir hearing yang telah aku berikan? Sihir yang aku berikan tidaklah unik, tapi anda dapat meningkatkannya sampai tahap seperti ini. Anda benar-benar pria yang sangat berbakat dalam hal sihir!"

Yves bersikap sedikit bangga, dipuji oleh guru cantik tentu saja membuatnya senang. "Sangat sederhana. Sihir hearing awalnya hanya akan bekerja untuk bagian luar, tapi setelah saya melakukan penelitian kasar, saya menyadari bahwa tubuh manusia dapat menyerap sihir tersebut ke dalam organ-organ dalam."

"Dengan membuka pori-pori tubuh dengan bantuan elemen api, saya berhasil memaksa sihir hearing ini untuk memperbaiki organ dalam tanpa harus membahayakan tubuh manusia!"

Mata Sindella langsung berbincar, "Ya, ide anda memang dapat diterapkan. Adik kecil, kamu benar-benar hebat."

"Selain itu anda juga dapat memunculkan sihir Fireball dengan cukup cepat, tapi anda masih belum mencapai batas yang dapat anda gunakan. Batasannya seperti ini." Setelah mengatakan hal itu, tanpa merapal atau menjentikkan jarinya, Fireball yang tak terhitung jumlahnya muncul di ruang dimensi cermin yang baru saja dimunculkan oleh Sindella.

Bola-bola api itu saring berhempitan penuh sesak, bahkan melihatnya saja sudah mampu membuat Yves merasakan mati rasa.

Beberapa saat kemudian, sihir cermin dan Fireball itu mengilang. Suara menyenangkan Sindella terdengar lagi, "Ini adalah sihir yang sebenarnya. Dengan hati dan pemikiran yang tepat, anda dapat memunculkan apa-apa yang anda inginkan menjadi sihir. Seperti lengan dan kaki anda, anda dapat memerintahkan sihir ini secara alami, seperti insting."

"Untuk saat ini kemajuan anda sudah sangat baik, anda telah berhasil melakukan apa-apa yang bahkan tidak dapat dilakukan oleh seorang penyihir yang telah belajar selama sepuluh tahun hanya dalam setengah tahun!"

"Aku merasa sangat senang dengan pertumbuhanmu, adik kecil. Kamu memang sangat jenius!"

-----

read chapter 223 on;

patréon.com/mizuki77