webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
226 Chs

Bab 122

Ada sebuah mobil di ruang laboratorium tersebut, tapi mobil itu tidak seperti mobil biasa, karena mobil itu tidak memiliki ban!

Yves merasa geli ketika melihat hal ini, bukankah mobil itu adalah mobil maglev setengah jadi?

Meskipun terlihat tidak terlalu praktis, tapi masih bagus untuk digunakan sebagai perbandingan.

Howard memang seorang ilmuwan yang sangat cerdas dan berbakat. Sayang sekali dia masih dibatasi oleh teknologi era ini. Tapi untuk dapat merancang ciptaan ini tanpa bantauan komputer memang patut dipuji.

Saat ini Howard berpakaian seperti pekerja bengkel sambil berkacamata. Di sampingnya ada pria jangkung yang memakai pakaian yang sama.

"Oh, mari kita lihat... Nampaknya pemegang saham kecil kita, serta ilmuwan paling terkemuka datang!" Howard melepaskan kacamatanya lalu menyambut Yves.

Dengan noda di pakaian dan wajahnya, Howard seratus persen terlihat seperti montir mobil!

"Anda benar, saya adalah ilmuwan terhebat era ini serta pria impian para gadis-gadis cantik! Apakah anda ingin tanda tangan saya?" Yves bercanda sambil bertindak sok.

"Dasar bocah narsis, pergi." Howard melambaikan tangannya sambil berkata tidak puas. Ilmuwan terhebat era ini? Hei, dia juga seorang ilmuwan hebat!

Yves tidak terlalu memikirkan perlakuan Howard, lagi pula pria itu sering bersikap seperti itu.

Mencari lemari anggur terdekat yang ada di laboratorium, Yves membuka sebotol anggur merah lalu meminumnya.

"Sialan, jangan ambil anggur berhargaku! Selain itu, bagaimana kamu bisa menemukan tempat penyimpanan anggur rahasiaku!" Howard berteriak lalu buru-buru mengambbil botol anggur dari tangan Yves. Setelah itu dia menuangkan anggur itu untuk dirinya sendiri.

"Yves, perkenalkan, pria ini merupakan mantan teman kelasku. Anton Vanko, beliau juga orang dengan pencapaian tinggi dalam hal fisika mekanik serta ilmu listrik." Howard mengangkat gelasnya sambil memperkenalkan Yves kepada rekannya.

Yves mengangguk lalu mendentingkan botolnya dengan botol pria bernama Anton Vanko itu. "Senang bertemu dengan anda, tuan Vanko." Vanko adalah pria Rusia berkumis dengan tatto garang di tubuhnya, sekilas pria ini terlihat seperti gangster perangai!

'Tunggu, Anton Vanko? Nama ini terdengar sangat familiar...' Otak Yves bekerja dengan cepat, beberapa saat kemudian dia langsung mengingat karakter ini!

Bukankah pria ini adalah ilmuwan Soviet yang mengembangkan Arc Reactor bersama Howard?

Keahlian pria ini masih bagus. Anaknya, Ivan Vanko juga pria yang hebat! Untuk membalaskan dendam ayahnya, dia berhasil membuat Arc Reactornya sendiri dan menjadi musuh Iron Man!

"Dr. Yves, anda sangat terkenal. Di Uni Soviet saya, ada banyak gafis cantik yang menyukai anda. Kapan-kapan cobalah untuk datang dan bermain." Anton menyapa dengan cukup sopan dan antusias.

"Yves, jika aku pergi ke Uni Soviet, aku akan mengajakmu. Sejujurnya aku sendiri jarang pergi ke Moskow, hei, gadis-gadis di sana pasti sangat cantik!" Kata Howard dengan nada sedih yang dibuat-buat sambil mengedipkan matanya.

Vanko dan Yves tentunya tahu apa maksud Howard. Toh wanita memang bumbu kehidupan, tanpa mereka hidup akan menjadi hambar.

Yves mendentingkan gelasnya dengan penuh semangat. "Haha, tidak masalah. Jika saya punya waktu, saya pasti akan mampir ke sana."

-----

read chapter 217 on;

patréon.com/mizuki77