webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
226 Chs

Bab 121

Pasti akan menyenangkan jika memiliki sekretaris, selain dapat membantu dalam menangani tugas, mereka juga dapat menyenangkan mata!

Tapi mencari sekretaris tidaklah mudah, pertama mereka harus memiliki kemampuan untuk menangani hubungan interpersonal dan hal-hal lainnya. Kedua, mereka harus memliki penampilan cantik dan menarik, lagi pula memperkerjakan wanita cantik lebih menyenangkan daripada memperkerjakan pria tua.

Yang terakhir adalah masalah kesetaiaan. Tapi hal itu tidak terlalu menjadi masalah. Selama anda bergaul cukup lama dengan sekretaris itu, secara alami hubungan kepercayaan akan terbentuk!

Setelah memutuskan bahwa dirinya ingin seorang sekretaris, Yves memutuskan untuk menghubungi Howard. Pria tua itu pasti memiliki beberapa kandidat yang menarik.

"Halo, siapa kamu?" Suara sembrono datang dari balik telepon. Samar-samar terdengar suara pemotongan gergaji dari latar belakang.

"Aku Yves. Pak tua, aku ingin menemuimu, dimana kamu sekarang?" Yves menggelengkan kepalanya, pria tua ini memang tak bisa diandalkan, bahkan dia tidak mengenal nomor miliknya!

"Oh, ternyata kamu, bajingan kecil. Haha, aku tak menyangka bahwa kamu selamat dari serangan kemarin. Datanglah ke gedung Stark, aku ada di dalam laboratorium." Howard sedang bereksperimen dengan suatu hal, jadi dia berkata buru-buru lalu menutup teleponnya.

Setelah mendapatkan informsi, Yves memutuskan untuk pergi menemui Howard.

Melihat ke arah kamar tertentu, Yves memutuskan untuk tidak pamit ke kakaknya. Saat ini Sera ada di kamar, nampaknya hari ini dia libur, bahkan jika dia ingin membolos, tidak akan ada yang mencoba menegurnya.

Duduk di dalam mobilnya lagi, Yves merasakan sedikit rasa nostalgia. Tak lama lagi dia tidak akan membutuhkan alat transportasi ini.

Ketika dia mendapat sapu terbang, maka dia akan berpergian dengan sapu tersebut. Ketika dia berhasil menguasai sihir teleportasi, maka dia tak akan menggunakan sapu terbang!

Mengemudikan mobilnya ke Manhattan, Yves menyadari bahwa Brooklyn telah menjadi jauh lebih rapi dan teratur. Semenjak seluruh Gang disatukan, tidak banyak kejahatan yang terjadi.

Tapi di daerah lain masih terjadi kekacauan, setidaknya akan terjadi insiden perampokan secara teratur setiap harinya.

Sungguh disayangkan bahwa dirinya hanyalah seorang penyihir, jika dirinya Spider-Man, maka dia akan bergegas ke daerah kacau itu lalu menumpas kejahatan... Mungkin?

Lagi pula peran Spider-Man tidak cocok untuknya. Yup, lebih baik serahkan peran ini kepada Peter Parker, dia lebih cocok dan juga bermoral. Adapun untuk Yves, menjadi bajingan yang baik sudah cukup.

Ketika Yves sampai di gedung Stark, saat ini gedung itu masih dalam tahap renovasi, ada juga pemandangan orang-orang ramai yang lalu lalang.

Ketika Yves masuk ke dalam, dia melihat Kano, manajer meja depan yang cantik dengan setelan profesional ketat.

Kano yang melihat boss muda itu langsung membungkuk dan menyapa dengan sopan. "Tuan Yves, bos telah menunggu anda di lantai tiga puluh. Saya akan mengantar anda ke sana." Suara manis nan lembut Kano dapta membuat orang merasa nyaman.

Yves mengangguk sambil melihat sosok menggoda wanita itu, "Kano, semakin hari anda menjadi semakin cantik." Yves memuji.

"Haha, terima kasih atas pujian anda, tuan Yves. Apakah anda menyukainya?" Kano bertanya dengan nada nakal.

Yves mengangkat alisnya, kemudian dia menjawab dengan nada sembrono, "Tentu saja, aku suka semua wanita cantik."

*Ding!*

Suara Lift terdengar, tak lama lagi mereka akan sampai di lantai tiga puluh.

Kano mengigit ujung bibir merahnya, kemudian dia berkata pelan. "Bolehkah saya mengajak anda untuk makan malam malam ini, tuan Yves?"

"Berkatmu aku menjadi seorang manajer, aku merasa sangat berterima kasih kepadamu."

Yves melihat ke arah arlojinya sambil memikirkan kemungkinan yang tak terhitung jumlahnya.

Ketika Kano hampir kehilangan kesabarannya, Yves mengangguk. "Oke, tapi aku tidak tahu kapan kita bisa berbicara lagi. Jika anda mau, anda dapat meninggalkan normor telepon."

Kano menundukkan kepalanya dengan wajah malu, dengan wajah merona, Kano berkata pelan. "Aku tidak punya telepon di rumah... aku... aku akan menunggu anda di bawah."

Hal ini mengejutkan Yves, ternyata wanita ini tidak punya telepon... Meskipun dia tidak tahu apakah Kano berbohong atau tidak, tapi setidaknya dia memiliki kesan baik kepada gadis ini.

Bagaimanapun dialah orang yang pertama mempertemukannya dengan Howard.

"Baiklah, kalau begitu kamu tunggu saja di bawah. Aku akan menemuimu lagi nanti, jangan khawatir." Setelah menginstruksikan Kano untuk kembali ke lantai bawah, Yves berjalan ke kantor Howard.

Di dalam laboratorium milik Howard, ruangan itu dipenuhi dengan berbagai logam yang tidak diketahui jenisnya. Ada juga alat-alat aneh yang masih dipertanyakan fungsi-fungsinya.

-----

read chapter 214 on;

patréon.com/mizuki77