webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
226 Chs

Bab 113

Keesokan harinya, Yves pergi ke laboratorium sambil menyenandungkan sebuah lagu. Di sana dia mulai menyelesaikan pengujian produk terbarunya.

Walkie-Talkie ini bekerja dengan baik, pasti akan laris di pasaran. Setidaknya dengan produk ini, Yves dapat memulihkan kondisi kantongnya sekarang.

Kemarin malam, dia memberikan hadiah mewah kepada istri-istrinya, hal ini membuatnya menjadi miskin seketika. Istri-istrinya sangat kaya, tapi kekayaan Ophelia dan Sinthea akan digunakan untuk persiapan peperangan besar dengan musuh mereka, jadi Yves tidak bisa meminta mereka.

Adapun untuk Dana, dia juga memiliki banyak uang, hanya saja Yves terlalu malu untuk meminta kepadanya. Dia hanya bisa berpura-pura sebagai tiran lokal dan memberikan lima persen saham kepada Dana seperti bukan apa-apa.

Sekarang dia harus bekerja lebih keras lagi, jika tidak, bagaimana dia bisa membeli susu bubuk berkualitas untuk bayi-bayinya di masa depan? Menjadi laki-laki dengan banyak istri cukup memusingkan jika tidak memiliki uang!

Di sisi lain, Olly, teman baiknya telah mengirimkan beberapa surat dari waktu ke waktu. Dia mengatakan bahwa dia memiliki kehidupan yang baik di akademi militer, di sana dia bekerja keras untuk meraih mimpinya. Hanya saja dia tidak dapat kembali, bahkan untuk hari-hari besar seperti hari natal kemarin.

Ketika Olly kembali dan mengetahui kebenaran bahwa ibunya dihamili oleh Yves, dia pasti akan memukuli Yves! Meskipun dia pernah menyuruh Yves untuk merawat ibunya dengan baik, tapi bukan perawatan seperti ini!

Di dalam laboratorium, Yves menyesuaikan saluran interkom. Karena kekuatan medan magnet bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, medan magnet yang dipancarkan oleh item tertentu dapat mempengaruhi transmisi sinyal walkie-talkie.

Jadi gelombang elektromagnetik tertentu diperlukan untuk menerima dan mengirim sinyal.

*Zzzzzz!*

Suara keras datang dari arah Walkie-Talkie, alat ini akan mengeluarkan bunyi yang tak sedap ketika terlalu dekat.

Pagi ini Yves tidak sendirian di Lab, dia datang sambil membawa Lex Luthor agar pria kecil itu dapat membantunya. Sebagai seorang ayah angkat, tentunya dia harus merawat pria botak kecil ini. Selain itu dia juga ingin mengembangkan bakat Lex, jika pria kecil ini terus dimanjakan dan tidak belajar, maka akan jadi apa dia di masa depan?

Coba bayangkan, ketika ada serangan di masa depan, Yves hanya perlu berkata, "Lex!" kemudian Lex datang sambil menyapa ayah angkat murahannya, "Baik ayah!", kemudian dia membantai musuh-musuh itu. Yves hanya perlu bersandar dengan santai sambil makan pop-corn.

Lex yang datang ke laboratorium dibuat kagum oleh benda-benda aneh nan canggih yang tidak dia ketahui. "Tuan Yves, anda memang sangat pintar, bahkan mampu menciptakan hal-hal hebat seperti ini!"

Dipuji oleh calon penjahat super pintar masa depan, Yves merasakan sedikit rasa kebanggaan dan kepuasan di dalam hatinya.

"Lex, kamu dapat menjadi sepertiku selama kamu belajar dengan giat. Aku ingin kamu berjanji satu hal kepadaku." Yves mulai mencuci otak kecil Lex.

Lex botak tidak menyadari bahwa pria di depannya adalah bajingan besar. Tapi karena pria itu begitu baik kepada ibu, saudara perempuan, serta dirinya, Lex secara alami patuh. Sikap Yves kepada keluarganya seratus kali lebih baik dari pada ayah alkoholiknya yang keji!

"Tuan Yves, jika anda ingin aku melakukan sesuatu, maka aku akan melakukannya!"

"Haha, baiklah. Aku ingin kamu berjanji untuk terus menjaga keluargamu. Kamu harus menjaga keluargamu dengan baik di masa depan. Di dunia ini tidak ada yang baik dan buruk, hal itu murni tergantung bagaimana anda melakukannya. Selain itu aku ingin kamu belajar dengan giat."

"Sekarang bantu aku melakukan eksperimen." Yves meyentuh kepala kecil Lex yang botak itu, lalu dia menyerahkan Walkie-Talkie kepadanya.

"Oke, pak! Saya berjanji akan menjaga keluarga saya sebaik mungkin! Ngomong-ngomong, pak, apa ini?" Lex melihat ke arah benda berbentuk seperti batu bata tersebut dengan penasaran.

Lex sangat cerdas, tapi dia tidak akan sejahat seperti yang ada di film. Bagaimanapun dia tidak kesepian lagi seperti di seri aslinya, dia masih memiliki ibu dan saudara perempuannya yang menemaninya, tentu saja Lex menjadi lebih cerah.

"Kamu akan mengetahuinya nanti. Sekarang berjalanlah sedikit lebih jauh, pergi ke arah pilar itu. Benar." Yves mengarahkan tindakan Lex.

Yves selalu bersemangat setiap kali dia menemukan sebuah produk baru. Toh hal ini akan mengantarkannya kepada paten baru lain. Untungnya dia cukup mampu membuat hal-hal hebat, jika tidak, dia tidak akan berani merangkul banyak wanita sesuka hati!

"Bisakah kamu mendengarnya?" Walkie-talkie yang dipegang oleh Lex tiba-tiba mengeluarkan suara. Lex yang mendengar ini hampir saja melempar Walkie-Talkie itu dengan ketakutan. Sungguh, teknologi ini sangat menakjubkan!

"*Cough*, halo, Lex, tekan ibu jarimu pada tombol yang ada di samping. Tekan itu lalu bicaralah ke walkie-talkie." Suara Yves terdengar lagi.

Lex menjadi lebih bersemangat, menelan ludahnya, dia kemudian menekan tombol bulat itu dan berbicara. "Pak, saya Lex, bisakah anda mendengar saya?"

"Ya aku mendengarnya, kerja bagus, Lex. Sekarang pergila lebih jauh, aku ingin menguji jarak komunikasi alat ini." ucap Yves sambil tersenyum.

Lex kecil dengan bersemangat berjalan menjauh. Memegang hal berteknologi tinggi ini, tentunya dia merasa bersemangat untuk mencobanya, toh dia juga masih anak-anak yang penuh dengan keingintahuan

Pagi hari itu, seorang pria dan anak laki-laki kecil sibuk menguji jarak efektifitas Walkie-Talkie serta faktor penting lain. Data tersebut akan dituliskan di kertas putih oleh Yves.

Setelah selesai merekam data, Yves membiarkan Lex melihatnya bereksperimen selagi pria kecil itu memiliki waktu luang.

Dengan pengalaman sebelumnya, Yves segera menggunakan bahan yang tersisa untuk membuat empat Walkie-Talkie.

Ketika jam telah menyentu angka dua belas siang, Yves memutuskan untuk kembali ke rumah untuk makan.

Ketika dia sampai di rumah, tiga gadis kecil yang ada di rumah menguap dan bangun dari tidur. Gadis-gadis kecil itu selalu suka tinggal di tempat tidur, terutama ketika cuaca sangat dingin seperti hari ini.

"Lex, pergilah dan berikan walkie-talkie ini kepada kakak dan adikmu. Kalian harus membantuku menguji semua informasi yang aku butuhkan untuk sore hari nanti."

"Jika kamu mampu melakukannya dengan baik, aku akan membiarkanmu belajar denganku lagi." Yves menepuk bahu Lex dan membiarkannya pergi. Tes ini tidak terlalu sulit, cocok untuk dilakukan oleh anak-anak, lagi pula mereka juga bisa bersenang-senang dengan teknologi baru itu.

Sudah cukup lama semenjak Jennifer memasakkan makanan pribadi untuk Yves, dia sekarang lebih sering datang ke rumah Yves untuk makan. Istri-istri Yves yang lain juga telah menerka-nerka hubungan antara Yves dan juga Jennifer, tapi mereka tidak terlalu mempermasalahkannya, toh Jennifer juga salah satu dari mereka.

Jennifer tentu saja tidak hanya datang dan makan, terkadang dia akan mengajak saudari-sadari yang lain untuk beberlanja dan membeli barang. Untuk pemegang banyak paten sepertinya, tentunya kekayaan Jennifer sangat melimpah. Berkat kebaikannya ini, hubungannya dengan wanita Yves yang lain sangat baik.

Ophelia menguap, dia butuh banyak istirahat. Datang ke tempat baru seperti ini membuatnya harus membiasakan diri terlebih dahulu.

Di sisi lain Dana hanya duduk-duduk di depan TV sambil membaca koran dengan santai. Sama seperti ratu kerajaan, dia tidak akan takut dengan selir-selir lain, dialah yang memegang posisi tinggi di sini!

-----

read chapter 208 on;

patréon.com/mizuki77