webnovel

Sikap Kerajaan Elaydric II

"Ternyata seperti itu. Dia ingin menggunakan masalah ini untuk membentuk kerja sama yang lebih komprehensif dengan kerajaanku. Tidak mudah untuk mencapai kerja sama seperti itu. Menarik sekali! Kupikir dia tidak menginginkan kerja sama ini. Rupa-rupanya dia benar-benar memiliki pemikiran berbeda." Voran tidak mengharapkan sikap yang begitu jelas terhadap suratnya.

Satu hal yang menarik perhatian Voran dalam surat itu ialah kerja sama militer untuk membendung kekuatan Kerajaan Edarecia. Voran paham betul jika kekuatan yang dimiliki oleh Kerajaan Edarecia masih jauh di atasnya. Daripada memiliki musuh lebih, dia memilih untuk memiliki lebih banyak kawan. Untuk membendung dan mengatasi kekuatan yang dimiliki oleh Kerajaan Edarecia, Voran ingin membawa Kerajaan Sevaeni dan Kerajaan Elaydric dalam satu front yang sama.

Tentu saja perkembangan saat ini benar-benar mengejutkan dirinya. Dia memang mengharapkan sikap Kerajaan Elaydric untuk berada dalam satu kapal yang sama. Hanya saja, dia berpikir membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan kerja sama ini. Dia membaca beberapa hal lain yang tertuang dalam surat itu dan senyum di wajahnya menjadi lebih cerah.

Kerja sama tidak hanya tentang itu saja, di dalamnya tertuang beberapa hal yang menarik perhatiannya seperti perdagangan antar kerajaan. Voran ingin bertemu dengan raja tersebut, tapi dia tidak ingin pergi ke kerajaan mereka karena hal itu hanya memiliki banyak bahaya serta kerugian daripada keuntungan. Setelah menghabiskan sedikit waktunya untuk membaca isi dari surat yang dibawa oleh Diplomat. Voran meminta Diplomat untuk beristirahat. Di sisi lain, dia memikirkan beberapa hal tentang kerja sama yang diharapkan oleh raja Kerajaan Edarecia.

"Tidak mudah untuk membentuk kerja sama ini, tapi hal semacam ini memang dibutuhkan. Siapa yang tahu apa yang akan dilakukan oleh Kerajaan Edarecia. Aku juga tidak memiliki intelijen di tempat itu, sulit untuk mengetahui pergerakan mereka. Tanpa informasi yang memadai, bagaimana caraku mengatasi masalah yang datang dari sana? Kerajaan Edarecia bukanlah sesuatu yang bisa dihadapi atau diprovokasi dengan mudah!"

Voran berpikir keras tentang cara bekerja sama dengan Kerajaan Elaydric dan bagaimana menyikapi Kerajaan Sevaeni. Dia ingin kedua kerajaan ini membantunya menyerang Kerajaan Edarecia yang memiliki luas wilayah paling luas serta kekuatan militer yang tidak bisa diremehkan. Saat ini dia memperkirakan kekuatan militernya menembus ratusan ribu, tapi mayoritas dari para prajurit belum memiliki pengalaman nyata dalam sebuah pertempuran.

Tanpa informasi yang jelas, Voran hanya bisa mengira-ira militer yang dimiliki oleh Kerajaan Edarecia. Dia memperkirakan kekuatan mereka dua kali lipat lebih banyak dan lebih kuat dari pasukannya. Voran yakin kerajaannya bisa mengirim 100.000 prajurit, hanya saja dia kekurangan bakat militer dan hal ini sangatlah berbahaya. Sedangkan, dia memiliki keyakinan penuh bila kerajaan sebesar Kerajaan Edarecia pasti memiliki kolam bakat yang penuh.

Oleh karena itu, dia mengkhawatirkan hal ini. Tidak mudah berurusan dengan kerajaan sekuat dan sebesar itu. Voran merasa dia harus menghancurkan kekuatan mereka dalam satu serangan fatal yang telak, jika tidak semuanya hanya akan semakin memburuk. Dia benar-benar berhati-hati dalam merencanakan konspirasi untuk menghancurkan Kerajaan Edarecia, tentunya dia menginginkan bagian kue terbesar. Meski dia akan mengajak dua kerajaan, tetap saja dia harus unggul dari yang lainnya.

Saat dia memikirkannya, tiba-tiba saja dia teringat dengan Selek Valaunter. Kekuatan dan kemampuan yang dimiliki pria tua itu akan sangat membantu, tapi dia kurang yakin bila Selek Valaunter akan menerimanya sebagai raja dan tuannya. Sulit baginya untuk tidak memikirkan pria tua itu, jika Selek Valaunter mengakuinya. Dia sudah memiliki satu rencana khusus untuknya dan itu akan sangat membantunya serta memberikan perasaan nyaman untuk Selek Valaunter.

"Kurasa aku harus menemuinya lagi dan mencari tahu apakah dia ingin bekerja untukku dan melayani kerajaanku atau tidak. Akan menjadi hal yang sia-sia seandainya dia berada di penjara dan mati membusuk di sana. Kemampuannya sungguh sangat berarti dan akan sangat membantu. Memberikan sebuah posisi tinggi padanya juga tidak buruk."

Pada malam harinya, Voran mengunjungi penjara lagi dan menemui Selek Valaunter yang dipenjara dengan rantai di tangan dan kakinya. Wajahnya yang tirus serta rambut panjangnya yang berantakan memberitahu setiap pengunjung bila hari-harinya tidak baik. Voran tak mengubah ekspresinya saat menuruni tangga dan menemui Selek Valaunter. Matanya memancarkan kedinginan tak menentu, hidungnya yang mancung mengikuti pergerakan bibirnya yang cukup tebal.

Dadanya yang bidang memiliki fluktuasi kecil, naik dan turun seirama dengan langkah kakinya saat menuruni tangga. Voran tak masuk ke dalam jeruji besi. Dia hanya menatap Selek Valaunter dari luar jeruji besi. Sebelumnya, dia sudah membawa keluarga Selek Valaunter dalam pantauannya dan itu terjadi berkat bantuan Mival Belloc. Tak ada sedikitpun niat darinya untuk membunuh mereka, apalagi mereka memiliki kegunaan tersendiri yang jauh lebih menguntungkan daripada membunuh mereka.

Bagaimana kondisi Selek Valaunter bisa sampai seperti ini. Dia membandingkan penampilan mantan Marshal tua ini dari waktu itu dengan saat ini. Voran menatapnya lekat-lekat dengan tenang. Tidak mudah bagi Voran untuk menggantikan posisi pria tua ini di benak para penduduk di Provinsi Aran (bekas ibukota Kerajaan Arannor). Dia membentuk wilayah yang lebih rapi. Kerajaan Salauster akan memiliki beberapa wilayah administrasi, kota dan provinsi.

"Pahlawan tua itu menghilang dan berubah menjadi menyedihkan. Meski dia menyedihkan saat ini, tak bisa dipungkiri jika dia berbahaya. Menggunakannya seperti menggunakan pedang bermata dua. Ini bisa menguntungkan tapi juga merugikan. Walaupun dia berbahaya, memanfaatkannya akan memberikan manfaat besar untuk kerajaan. Apalagi, dia bisa menjadi sosok penting untukku. Sekarang, aku harus bisa menariknya ke sisiku!"gumam Voran saat melihat kondisi Selek Valaunter.

Setelah jeda beberapa saat, Voran membuka mulutnya, dan bertanya, "Selek Valaunter! Kau seperti binatang buas yang tertidur! Tidak, bukannya tertidur, tapi dipaksa untuk tidur. Aku sudah bilang pada pertemuan sebelumnya bila aku akan memberimu sebuah posisi penting yang pastinya akan memuaskan dahagamu! Sekarang, aku datang kemari untuk mengatakannya lagi. Jadilah orangku dan akan kuberikan posisi Gubernur Wilayah yang memerintah Provinsi Aran padamu! Bagaimana Selek Valaunter, mantan Marshal tua Kerajaan Arannor!"

Nafas berat berhembus keluar dari Selek Valaunter. Namun, tidak ada jawaban datang darinya. Voran menunggunya dengan tenang dan tidak terlalu khawatir dengan apa yang akan dikatakan oleh Selek Valaunter. Dia juga tidak mengancam Selek Valaunter dengan keluarganya. Voran memiliki pemikiran tersendiri akan cara mengatasi masalah ini. Memang tidak mudah untuk membawa Selek Valaunter ke sisinya. Voran dengan tenang menunggu jawaban Selek Valaunter.

"Gubernur Wilayah? Oh ... Kau sudah berhasil mengatasi setiap wilayah dan mengintegrasikan semua wilayah ke kerajaanmu. Kecepatannya tidak bisa diremehkan! Kau menginginkanku, bukankah Mival Belloc sudah cukup dan aku sudah mengatakannya sebelumnya. Aku tidak akan melayanimu!" jawabannya cukup keras dan ekspresi wajahnya yang kotor sangatlah sengit, terutama tatapan matanya yang setajam pedang.

"Pikirkan baik-baik, para penduduk membutuhkan sosok spiritual yang bisa mereka jadikan sandaran. Aku sudah masuk ke dalamnya, tapi jika kau bergabung. Apa yang akan terjadi? Kau tahu, kehidupan mereka tidak mudah dan dibawah kekuasaanku mereka akan hidup lebih baik lagi! Apa kau tidak mau melihatnya dengan mata kepalamu sendiri, Valaunter? Anakmu juga berada di militer. Kurasa kau harus tahu itu."