webnovel

MANTANKU, AYAH ANGKATKU

Setelah hilang layaknya ditelan bumi saat Kirana membutuhkan pertanggungjawabannya, 2 tahun kemudian pria brengsek itu tiba-tiba muncul sebagai ayahnya! *** Sejak pertama kalinya diperkenalkan sebagai calon ayah angkatnya, Kirana sudah sangat ingin membongkar niat busuk Angga yang terlihat jelas hanya mengincar harta mommy-nya. Selain itu, semua ingatan pahit tentang Angga di masa lalu kian membuatnya tersiksa baik fisik maupun mental membuat tekad kirana untuk mendepak Angga secepatnya semakin kuat. Sayangnya, semakin Kirana berusaha untuk mengabaikan kenangan masa lalu yang terus menghantuinya, Kirana malah dibuat semakin tak bisa lepas dari jerat pesona Angga yang ingin menariknya ke dalam hubungan terlarang serta pengkhianatan pada Amira, mommy-nya. *** Kirana menatap nyalang Angga yang sekarang tiba-tiba ada di kamarnya. "Enyahlah dari hadapanku, brengsek! Bila perlu dari hidupku dan Mommy! Aku tahu kau datang untuk mengincar harta Mommy, kan?!" "Bagaimana jika aku datang karena aku masih menginginkanmu, Kirana?" Angga diam sejenak. "Lebih tepatnya tubuhmu," lanjut Angga. "Sadarlah! Sekarang aku ini adalah putrimu!" bentak Kirana. "Dan sebagai seorang ayah, aku memerintahkanmu untuk melayaniku malam ini," sahut Angga dengan senyum devil khasnya. *** Terimakasih telah mau mampir, ikuti terus dan jangan lupa support kisah Kirana-Angga ya! Ingin mengenalku lebih jauh? Follow ig-ku @na.jeon_dila

NADILA_23 · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
111 Chs

PERIHAL PERTEMANAN

"Apa kau besok akan pergi ke sekolah?"

Kirana dan Amelia baru saja selesai mengisi perut mereka dengan semangkok mie instan yang mereka buat di dapur apartemen Amelia. Kini, keduanya nampak baru saja berniat untuk masuk ke dalam kamar Amelia dan bersiap tidur. Tentunya, pertanyaan yang terdengar begitu konyol di telinga Amelia lantas membuat perempuan tersebut tertawa kecil sebelum akhirnya naik ke atas ranjang.

"Apa yang terjadi pada otak pintarmu itu Kirana? Apa kau berpikir bahwa aku tidak akan sekolah besok? Atau kau sedang berniat untuk memberitahuku secara tak langsung bahwa kau mengajakku untuk tidak sekolah besok dalam artian kita bolos untuk menghabiskan waktu berdua saja? Jika itu adalah alasanmu, maka aku tidak bisa menolaknya karena aku ... ya seperti yang kau tahu begitu menyukai kesenangan dan kebebasan."