Sampai di gedung acara pernikahan Ko Andy dan Yuni, mereka bertiga mengambil tempat duduk di ujung.
Ivanka tidak menyukai berada di acara seperti ini. Duduk di pojokan membuatnya lebih nyaman.
Ivanka tidak menyadari, Walaupun dirinya duduk di pojok banyak tatapan mata yang memandang nya.
Saat acara inti pernikahan selesai pihak MC menyuruh semua undangan yang berjenis kelamin wanita dan belum menikah di haruskan untuk menuju depan panggung.
Mendengar itu Ivanka malas untuk bangkit dari kursi nya. Dia sudah menduga ini adalah acara lempar bunga pengatin. Yang katanya siapapun yang mendapatkan akan menjadi pengatin berikutnya.
Tiba-tiba beberapa teman baik dari Ivanka mengajaknya dengan menariknya begitu saja, membuat dia tidak bisa menolak.
Terkejut Ivanka saat dia melihat tangan nya mendapat seikat bunga pengantin. Dia tidak berusaha mendapatkan nya.
"Kenapa harus aku yang mendapatkan, MC pasti tidak akan membiarkan ku berlalu begitu saja" ucap kesal Ivanka dalam hati.
"Baik lah yang mendapatkan bunga, perkenalkan nama mu" ucap sang MC dengan memberi Ivanka mic.
"Ivanka"
"Saat ini kamu datang dengan pasangan mu?"
"Ia"
"Siapa pasangan mu ?"
"Ryan"
"Baiklah Ryan silakan menuju panggung dan kalian akan berfoto dengan pengantin."
Akhirnya Ivanka dan Ryan berfoto bersama pengantin.
Di akhir acara pernikahan ada undian.
Nomor nya di ambil dari potongan setiap kartu undangan.
"Baiklah setelah pengantin mengambil nomor undian, mohon nomor yang di panggil atau hadirin yang mempunyai nomor tercantum sama sesuai dengan di undangan, yang bersangkutan di harapkan naik ke panggung untuk berfoto dan mendapatkan hadiah dari pengantin."
"99"
"Iguana itu nomor undangan kita"
"Hahhh.. baguslah. Silakan kamu yang naik untuk mengambil hadiah nya."
"Bukan aku tapi kita!. Undangan ini khan mewakili departemant kita. Dan perwakilan departemant kita itu Ivanka dan Riqky,bukan cuma Riqky. Ayo kita ke depan bersama."
"Tapi..."
"Riqky !! Lepas tangan mu dari Ivanka" seru Ryan dengan nada marah.
"Siapa yang di kartu undangan terdapat angka 99?
Silakan ke atas panggung secepatnya!"
"Lihat kita sudah di panggil lagi, mau ribut dulu di sini?" ucap Riqky tidak mau mengalah.
"Baik lah, ayo!"
Sampai di panggung MC memeriksa nomor di kartu undangan yang Riqky bawa "Betul sekali. Tapi saya bingung, boleh saya bertanya nona?"
"Ia, silakan"
"Siapa pasangan mu yang sebenarnya?
Tadi kamu kan yang mendapatkan bunga pengantin. Tadi pria nya se ingat ku bukan ini."
"Tiba-tiba terdengar suara bisik-bisik".
Ivanka tahu dirinya pasti jadi bahan gosip lagi.
" Kekasih nona ini memang pria yang tadi, dan aku adalah pasangan nya di tempat kerja. Undangan ini tertuju untuk departemant kami, dia dan aku adalah wakil dari departemant kami."
"Oohh ... begitu. Tapi seperti nya tuan ini juga dekat dengan nona ini, anda langsung mengambil alih menjawab saat sang nona bingung."
"Ia, kami sangat dekat"
Si MC bingung harus menjawab apa, melihat keseriusan dan wajah dingin Ricky.
"Baiklah silakan ambil hadiah dan berfoto bersama mempelai."
Hari itu sampai beberapa hari ke depan gosip terhangat nya bukan lagi tetang sang pengantin tapi semua tentang Ivanka.