webnovel

Main Love

Dua insan manusia dengan latar belakang yang berbeda. Maya Salim adalah seorang yatim piyatu berumur 20 tahun yang tinggal bersama dengan adik laki-lakinya yang masih seorang pelajar dan bibi angkatnya. Menjalani kehidupan yang sulit karena kisah kelam di masa lalunya. Marven Cakra Rahardi, seorang pewaris utama dari grup Cakra perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, yang membuatnya menjadi salah satu pria muda terkaya di Indonesia, ia merasa kesal dengan kakeknya yang mendesaknya untuk menikah dengan wanita kaya pilihannya dan selalu menghina ibu kandungnya yang hanya seorang wanita miskin. Sebuah desakan dan penghinaan, menjadi sebuah amarah berujung sebuah pernikahan kontrak. Marven melamar Maya, seorang pelayan dihadapan semua tamu kakeknya hanya untuk membuat kakeknya merasa terhina. Sandiwara cinta terpaksa dijalankan, tapi perlahan menjadi terbiasa dan berubah menjadi sebuah harapan namun dendam Maya di masa lalu selalu menghantui. Cinta yang perlahan muncul bersama keraguan. Rasa tidak percaya dengan cinta yang datang begitu cepat. Sebuah rahasia besar dibalik kisah asmara berselimut dendam masa lalu. Akankah cinta dapat menang melawan keraguan dan rasa sakit hati? (mengandung konten dewasa, mohon bijak sana dalam membaca 18++) *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku 。◕‿◕。 Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. (*˘︶˘*).。*♡ Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · perkotaan
Peringkat tidak cukup
281 Chs

Vol. 2 (Jadi Kalian Akan Rujuk?)

"Makanlah.." Maya meletakan bubur untuk Marve di atas nakas, sedangkan ia membuka sebuah kotak yang berisi ayam geprek dengan nasi dan sambal diatasnya.

"Wah... Enak sekali." Maya telah menelan ludahnya, melihat tampilannya sudah membuat Maya mengucapkan jika ayam geprek miliknya enak.

"Jangan makan terlalu pedas Maya.." Ucap Marve menasehati, ia masih belum menyentuh bubur ayam yang dibelikan oleh Maya.

"Ini tidak pedas, ayolah aku tidak lemah sepertimu!" Cibir Maya, ia baru akan menyendokan sesuap nasi beserta potongan ayam gepeek kedalam mulutnya saat Marve kembali merintih dan membuatnya mengurungkan niatnya.

"Apalagi?" Tanya Maya tidak sabar.

"Aku lapar.." Jawab Marve sambil menyentuh perutnya.

"Astaga.." Maya menahan kekesalannya, ia lantas meletakan kotak nasi miliknya dan menyiapkan bubur ayam tanpa kacang dan sambal untuk Marve.

"Ini, makanlah." Ucap Maya ketus, ia menyodorkan bubur tepat dihadapan Marve.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com