Sayangnya, kecepatan mereka tidak ada artinya jika dibandingkan dengan Duan Ling Tian.
Wusss!
Hanya dengan sebuah ayunan pedang, Duan Ling Tian telah menghabisi bandit-bandit itu.
Selanjutnya, Duan Ling Tian menyerbu ke dalam cerukan itu, dan semua bandit yang ada di dalamnya terkejut.
"Bunuh dia!"
"Bunuh!"
...
Mata para bandit memerah saat mereka menyerbu Duan Ling Tian habis-habisan.
Sumber Energi melejit mengaliri saber di tangan para bandit saat mereka merangsek dengan sengit.
Namun sayangnya, berapapun banyaknya jumlah mereka, mereka sudah ditakdirkan mati di ujung pedang Duan Ling Tian.
Membunuh seorang musuh tiap sepuluh langkah, tak tertahankan selama seribu mil!
Pepatah ini persis menggambarkan sepak terjang Duan Ling Tian saat ini.
Bunuh! Bunuh! Bunuh!
...
Pedang di tangan Duan Ling Tian seperti sabit dewa maut, seperti putusan hakim yang menentukan hidup dan mati.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com