Langit di atas Pegunungan Utara Mang dipenuhi orang. Suaranya bergema berisik. Wajar jika berisik ketika ada begitu banyak orang berkumpul di satu tempat. Semangat orang-orang dari dan luar ibu kota terlihat jelas.
"Itu Yang Mulia Kedua, Raja Rong!" Tiba-tiba seseorang berteriak.
Seluruh tempat terdiam saat mata semua orang mengikuti pandangan orang yang berteriak.
Di kejauhan, sekelompok orang tiba dengan cara yang mengesankan.
Orang yang memimpin adalah seorang pria paruh baya yang berdiri di atas seekor burung emas. Dia memegang kipas bulu dan saputangan sutra di tangannya. Dia tampak lembut dan anggun, gambaran yang tepat dari seorang cendekiawan paruh baya.
Banyak orang tahu siapa dia. Dia adalah Pangeran Kedua Keluarga Kekaisaran Negeri Angin, Raja Rong! Selain itu, sebagian besar orang di Negeri Angin berpikir dia kemungkinan besar akan mewarisi takhta di Negeri Angin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com