webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Sci-fi
Peringkat tidak cukup
375 Chs

72. The beginning of a destiny

"Daeva!" Delwyn menghentikan langkah kaki wanita yang ada di depannya. Membuat Daeva berhenti, tak jadi pergi meninggalkan Delwyn di depan rumah sakit, ijinnya adalah pergi menemui Philomel, menanyakan apa yang sebenarnya terjadi sekarang. Mengapa satu persatu iblis bermunculan begitu. Seakan-akan Tuhan sedang memperingatkan dirinya. Bahwa ada hal buruk yang datang sebentar lagi.

"Sebelum kau pergi menemui Philomel atau siapapun itu, mau menemani aku makan malam?" Delwyn melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Sebentar lagi makan malam," ucapnya mengimbuhkan. Tegas, mengajak Daeva untuk melupakan sejenak masalahnya.

"Aku tidak makan, makanan manusia. Kenapa kau masih saja ngotot dengan hal itu?" tanyanya pada Daeva. Dia mengerutkan keningnya kemudian. "Kau bisa datang sendiri. Aku ada urusan lebih penting."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com