webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Sci-fi
Peringkat tidak cukup
375 Chs

49. Maris's minions

"Bodoh!" Lorey menendang tubuh Daeva. Membuatnya terpental jauh ke belakang. "Lepaskan aku!" Dia berteriak lantang. Pasir menghambat laju langkah kakinya. Daeva membawa Lorey ke ssbuah gurun asing setelah membuat portal besar menelan tubuh Lorey mentah-mentah. Dia dimuntahkan kembali ke sebuah tempat yang entah dimana titiknya.

Daeva berusaha untuk berdiri. Memeganginya sisi perutnya yang berdarah sebab terkena sabetan tentakel dari musuhnya. "Kita mati berdua di sini," katanya. Menantang Lorey dengan caranya.

"Kau anak buah Astaroth bukan?" Daeva kembali memulai langkahnya. Tergopoh-gopoh, menahan nyeri di sisi perutnya yang terluka. Darah menetes dari celah jari jemarinya yang berusaha untuk menutup luka itu, menekan sesekali agar tidak terlalu banyak mengeluarkan darah. Namun, itu sia-sia.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com