webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Sci-fi
Peringkat tidak cukup
375 Chs

372. Releasing Althea-Lux

Semuanya memandang kepergiannya. Tentu saja ada rasa tidak rela di dalam hati mereka. Mau bagaimana lagi tetapi pada akhirnya mereka harus menerima keputusannya. Tidak ada yang boleh ikut dengannya. Alasannya tidak lain tidak bukan adalah tempat yang akan dia kunjungi itu bukan arena bermain atau wahana wisata yang bisa menyenangkan hati mereka.

"Volker jauh lebih berbahaya dari apa yang kita duga. Itu seperti wahana roller coaster atau rumah hantu di mana kita tidak bisa menduga seberapa banyak rasa takut yang harus kita lakukan di sepanjang alur yang kita lewati," ucap Gon. Setidaknya kalimat itu meyakinkan Delwyn dan Marvith bahwa keputusan mereka untuk tidak ikut dan menurut saja sebab mereka tidak mau merepotkan sudah benar.

"Kau sudah melihat tempat itu, kau pasti bisa mendeskripsikannya dengan baik."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com