webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Sci-fi
Peringkat tidak cukup
375 Chs

371. Nightmare

"Sepertinya kemarin malam kau bermimpi buruk," ucap Delwyn. Dia menata punggung wanita yang kini mulai memutar tubuhnya setelah dia selesai menyeduh teh untuk menemani paginya sebelum dia berangkat pergi.

Tentu saja dia tidak akan menggunakan mobil kali ini sebab tujuannya tidak ada di dunia manusia dan tidak menapaki tanah di bumi.

"Emangnya apa yang aku lakukan di tengah tidur? Mengigau atau mengumpat?" tanyanya. Tertawa ringan menutup kalimat pendek. Dia kini duduk di atas kursi rotan menghadap jendela yang menatap matahari mulai terbit dari atas langit. "Atau mungkin aku mendorong dirimu turun dari ranjang?" imbuhnya lagi. "Itu artinya aku sedang bermimpi mengalahkan iblis atau semacamnya. Mungkin bebanku terbawa sampai aku tidur," katanya. Masih dengan nada bicara yang santai.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com