webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
368 Chs

55. Awal Kehancuran.

-Hari keberangkatan untuk Adam Liandra Kin-

Davira menatap Adam penuh kehangatan. Sesekali tangannya lembut mengusap bahu remaja yang jauh lebih tinggi darinya itu. Hari ini, Adam akan berperang untuk menjemput kemenangan dan pulang membawa kabar gembira untuknya.

"Hati-hati pokoknya." Davira berucap lirih. Adam hanya mengangguk sembari tersenyum manis. Membalas sentuhan lembut Davira sembari mengacak perlahan rambut pekat gadisnya itu.

"Kamu mau oleh-oleh apa?" tanya Adam bertanya dengan nada lembut. Saling tatapan dalam diam sejenak membentang di antara keduanya. Adam menunggu sang kekasih untuk memberi jawaban pasti. Apapun yang diinginkan Davira untuk pulangnya nanti selepas lelah berperang, akan Adam turuti. Asalkan permintaan itu wajar.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com