Helaan napas menyela keduanya. Davira hanya diam. Selepas melontarkan kalimat yang tak pernah disangka olehnya akan lolos keluar dari celah bibirnya itu, ia menundukkan pandangan. Tak lagi menatap Raffa yang ada di depannya. Sorot lensa itu menghindari paras tampan identik dengan milik sang mantan kekasih. Davira paham bahwa apapun yang menjadi keputusannya pastilah memiliki sisi baik dan buruknya. Pergi ke London dan mengingkari janji untuk kembali dua tahun setelahnya memang terdengar jahat untuk sebagaian orang. Ia sudah mengkhianati janjinya sendiri. Apapun alasannya, Davira tetaplah seorang pembohong untuk Raffardhan Mahariputra Kin. Davin pun juga paham, kalau rasa kecewa pasti ada di dalam hati remaja jangkung yang ada di depannya itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com