"Keluar." Adam berucap. Melirik Davina dengan akhir sebuah tatapan tajam untuk gadis yang ada di sisinya itu.
Davina menghembuskan napasnya singkat. Tak percaya bahwa Adam akan menurunkannya di tengah-tengah perjalanan begini. Halte bus masih jauh dari sini, kiranya kalau berjalan dengan kaki maka menghabiskan dua puluh hingga tiga puluh menit lamanya.
"Lo ngusir gue setelah maksa gue masuk ke dalam?" Ia memincingkan matanya. Tegas menatap lawan bicara yang hanya diam sembari menganggukkan kepalanya samar.
"Gue udah dapat jawaban dari apa yang mengganjal di dalam hati gue selama ini. Tentang mengapa lo pergi begitu saja ninggalin gue?" tukasnya mempersingkat. Yang diajak berbicara hanya diam. Membisu sembari menatap paras Adam dengan amarah yang meluap-luap.
"Cepetan. Gue harus pulang," ucap Adam memalingkan wajahnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com