webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
368 Chs

18. Malam Yang Berat

Dersik membisik. Menemani hening yang terjadi kala Davira memutuskan untuk keluar dari dalam ruang rawat pasien yang baru saja dikunjungi olehnya. Bukan tanpa alasan Davira keluar dari sana, sebab satu dasar alasan yang kuat menggebu dalam batinnya saat ini. Harga make up yang dipoleskan di atas parasnya malam ini sangat mahal! Ia ingin datang dengan wajah cantik, maka ia pulang harus dengan wajah cantik pula. Tak akan ada air mata malam ini. Tak akan ada keributan dan emosi yang meluap-luap. Davira sudah dewasa. Melepas masa labil meskipun tak sepenuhnya pergi dari dalam diri.

Gadis itu memungkaskan obrolannya dengan Almira sesaat setelah permintaan terakhir terucap di dalam celah bibir wanita tua itu. Seakan menegaskan pada Davira Faranisa untuk tak terus berada di tempat ini jikalau ia tak ingin lepas kendali.

Davira pergi! Mendorong pintu yang ada di depannya dan keluar tanpa mengucap sepatah kata pun untuk mengubris tiga permohonan darinya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com