webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
368 Chs

135. Maafkan Hatiku! (Bagian 1)

Bel nyaring berbunyi. Menandakan bahwa jam istirahat datang menyapa. Menyentak seluruh siswa dan siswi untuk sejenak meluruskan kaki, menghela napas, dan menggeliatkan tubuh untuk meregangkan otot yang sudah kaku dan mengeras. Davira fokus mengemasi barang-barang yang berserak di atas meja dan memasukkannya ke dalam tas punggung yang ia letakkan di atas kursi. Sejenak melirik Arka yang terus saja menaruh segala fokus untuk menatap apapun yang dilakukan oleh si sahabat kecilnya itu. Selepas Arka memulai kalimat dramatis nan melankolis yang ditujukan pada Davira, gadis itu membuang tatapannya. Menghela napasnya kasar sebab ia tak suka keadaan canggung ada dan membentang di antara dirinya juga Arka Aditya.

Menyudahi obrolan mereka kala bel istirahat tegas datang dengan nyaring bunyinya yang panjang. Arka mengajak gadis itu sejenak keluar dan membeli minuman dingin di koperasi sekolah sisi lapangan basket. Kembali lagi ke sini selepas apa yang diinginkan Arka terpenuhi adanya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com