Bel nyaring berbunyi. Menandakan bahwa jam istirahat datang menyapa. Menyentak seluruh siswa dan siswi untuk sejenak meluruskan kaki, menghela napas, dan menggeliatkan tubuh untuk meregangkan otot yang sudah kaku dan mengeras. Davira fokus mengemasi barang-barang yang berserak di atas meja dan memasukkannya ke dalam tas punggung yang ia letakkan di atas kursi. Sejenak melirik Arka yang terus saja menaruh segala fokus untuk menatap apapun yang dilakukan oleh si sahabat kecilnya itu. Selepas Arka memulai kalimat dramatis nan melankolis yang ditujukan pada Davira, gadis itu membuang tatapannya. Menghela napasnya kasar sebab ia tak suka keadaan canggung ada dan membentang di antara dirinya juga Arka Aditya.
Menyudahi obrolan mereka kala bel istirahat tegas datang dengan nyaring bunyinya yang panjang. Arka mengajak gadis itu sejenak keluar dan membeli minuman dingin di koperasi sekolah sisi lapangan basket. Kembali lagi ke sini selepas apa yang diinginkan Arka terpenuhi adanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com