webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
368 Chs

108. Tentang Rasa Yang Mulai Ber-asa

Hampir separuh putaran jarum jam menyusuri angka demi angka moge milik Arka Aditya membelah padatnya jalanan kota kalau jam berangkat sekolah juga kerja datang menghampiri dengan langit yang tak seindah biasanya. Cuaca sedikit mendung. Gelap tiada cahaya yang menghangatkan para penduduk bumi dari sang surya pagi ini. Semilir hawa dingin pun terasa. Membuat siapa-siapa saja yang beraktivitas pagi ini harus mengenakan jaket tebal jikalau alergi dingin adalah penyakit yang bersarang dalam tubuhnya.

Arka menepi. Memarkirkan mogenya tepat di sela-sela jajaran motor teman-teman sebayanya lalu menengok ke belakang. Mengulurkan tangannya untuk membantu Davira turun dari moge dengan kehati-hatian penuh agar sang gadis tak terluka.

Davira kini melepas helm hitam yang dikenakan olehnya. Menatap sejenak Arka kemudian menyodorkan helm yang ada di dalam genggamannya pada si remaja jangkung yang baru saja mematikan mesin motor miliknya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com