Jin Yu yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya bekerja sambil tersenyum Bahagia. Di ruang kerjanya seperti biasa dia telah bekerja untuk membantu tugas ayahnya untuk urusan dan petisi dari para Menteri mereka.
Tampaknya pertemuan mereka akan menjadi pertemuan perdana setelah pertemuan mereka di bukit belakang istana. Jin Yu benar-benar tidak sabar untuk bertemu dengan gadis cantik yang telah mencuri hatinya tersebut. Pertemuan masa kecil yang sangat membekas di pikiran dari Jin Yu dan mengukir memori indah di hatinya.
Dia masih tidak bisa move on dari rasa manis yang ditinggalkannya dan melahap kue dari seorang gadis kecil Bernama Ni Qing. Cerita manis pertemuan mereka terpantri di dalam hati dan pikirannya sehingga itu membuatnya tidak bisa lupa kepadanya. Dia juga tidak bisa melupakan tepukannya yang nyaman di tubuhnya. Dia selalu ingat kalimat dorongannya untuk menjadi kuat dan bergantung pada dirinya sendiri, karena tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat membantunya.
Jin Yu telah mendapatkan kabar dari Kasim Song mengenai kabar bahwa putri dari keluarga Ni telah menerima lamaran pernikahan mereka. Bagian rumah tangga dan departemen bagian dalam negeri bersama departemen dalam negeri telah sibuk menyiapkan pernikahan agung mereka sebagai even besar dekade ini.
Jin Yu berharap mereka berdua dapat tinggal berdua hingga tua dan mempunyai banyak anak sebagai penerus tahta dari kerajaan Dayu. Paling tidak, putri keluarga Ni dapat memberikan kegembiraan untuk sisa hidup mereka dan membawa angin segar di dalam istana yang pengap ini. Karakternya yang cerah dan baik hati dapat membuat hari-hari hambar di dalam istana menjadi lebih berwarna.
Tetapi ada hal lain yang menggangu pikirannya mengenai selir Chu yang harus menjadi paket yang diterimanya Ketika meminta ayahandanya untuk menikah dengan putri keluarga Ni. Jin Yu harus benar-benar menegaskan bahwa ia tidak akan menolerir segala politik yang menyebabkan kematian sesama penghuni di dalam istana. Dia tidak mau kejadian ibunya terulang kembali di dalam keluarganya.
Tidak ada yang mengetahui siapa yang meracuni ibunya dan ayahandanya menutupinya dengan kematian akibat penyakit. Kaisar Jin tidak menyelidikinya lebih lanjut dan mengubur semua kebenaran yang tidak terungkap. Dia tidak melakukan apapun dan tidak membalaskan dendam kematian istrinya.
Kaisar Jin mengangkat selir Chu menjadi istri pertamanya dan bertitel permaisuri Chu. Ayahandanya menguburkan semua kematian ibu dari Jin Yu seakan-akan itu adalah hal yang tidak perlu diselidiki dan menyibukkan dirinya dengan banyak urusan pemerintahan. Palign tidak, ayahandanya tidak memberikan saudara bagi Jin Yu dan membuatnya sebagai anak satu-satunya di dalam kerajaan Dayu.
"Yang Mulia Putra Mahkota, apakah kamu sakit?" Kasim Wang bertanya kepada bosnya dengan sangat sopan dan tidak percaya dengan mata kepalanya tentang keanehan pada tingkah laku dari pangeran mahkota.
"Aku baik-baik saja. Mengapa kamu yang binggung dengan keadaan dari aku?"
"Tapi, Saya tidak pernah melihat Kamu tersenyum dan menatap kosong selama anda bekerja. Apakah yang mulia membutuhkan sesuatu?" Kasim Wang khawatir tentang kondisi bosnya. Seseorang yang dingin dan tanpa perasaan selama ini sekarang berubah seratus delapan puluh derajat.
Kasim Wang yang telah melayani Pangeran mahkota semenjak ia masih kecil dibawah pengawasan ketat dari Kasim Song. Mereka melayani putra mahkota dua puluh empat jam dan setiap hari bersama dengan bos mereka. Saat ini, Kasim wang menjadi kasim utama di istana putra mahkota sehingga ia tahu semua perilaku dari bosnya dengan detail dan semua yang disukainya dan yang dibencinya.
"Aku tidak berpikir kamu mengerti perasaanku sebagai seorang pria," Jin Yu tersenyum setelah memberikan kalimat yang cukup menohok kepada kasimnya yang setia tersebut.
"Saya juga pernah merasakan jatuh cinta. Saya adalah lelaki idaman para pembantu Wanita di istana. Anda tidak tahu berapa banyak surat cinta yang saya Terima," Kasim Wang tidak Terima dengan perkataan dari atasannya tersebut.
Jin Yu tertawa lebar mendengar balasan perkataan dari Kasim favoritnya tersebut. Dia adalah seorang kasim yang merupakan peraturan di istana bahwa testikel lelaki mereka telah dieksekusi untuk menghindari semua Tindakan yang tidak diinginkan.
Kasim Wang yang membuat wajah yang tidak gembira mendengar tawa lebar dari pangeran di depannya tersebut.
Di istana permaisuri, Chu Yang mengamuk setelah mendengar bahwa sepupunya mendapatkan posisi sebagai selir dan kalah dari putri keluarga Ni. Dia tidak pernah menyangka bahwa bangsawan Ni telah bisa mengalahkan ayahnya sendiri dan politik tempat tidurnya dengan kaisar.
Permaisuri Chu membanting gelas teh, vas hiasan yang berasal dari dinasti sebelumnya. Semuanya di dalam ruang tengah di istananya hancur untuk melampiaskan kemarahannya yang tidak terbendung lagi.
Dia tidak bisa menerima bahwa sepupunya terpilih sebagai selir dari Jin Yu. Anak picisan itu telah berani menghentikan rencananya untuk mendukung posisi ayahnya di dalam pemerintahan.
Ini berarti sepupunya harus bekerja lebih keras darinya untuk mencuri posisi sebagai permaisuri dari kerajaan Dayu di masa depannya. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa semua rencananya menjadi kacau akibat perbuatan pangeran mahkota sialan tersebut. Klan keluarga Chu telah dipermalukan akibat dari semua ini dan sepupunya harus berpikir keras untuk semua yang akan diperbuat supaya ia bisa mencuri tahta kedudukan sebagai permaisuri.
"Panggil ayahku dan sepupuku yang terkasih ke istanaku sekarang. Saya perlu berbicara dengan mereka," kata Permaisuri Chu kepada pelayan setianya.
Permaisuri Chu masih tidak percaya bahwa ia bisa dimanipulasi oleh permainan politik oleh suaminya yang tidak mendukung keluarga mertuanya untuk terus menjadi penguasa di istana.