Azmya belum bisa sepenuh nya membuka hatinya untuk Sena. Dia masih belum terbiasa dengan ini semua. Minimnya pengalamannya berpacaran dengan lelaki membuat dia bingung juga kalau harus jalan dan berinteraksi dengan laki laki.
Sementara empat hari lagi mereka akan bertunangan. Tapi hati Azmya belum sepenuhnya srek dengan keputusan ini. Dia masih berada di tengah tengah. Satu sisi dia ingin melupakan Jun dan belajar move on dengan bersama Sena. Satu sisinya lagi Azmya masih belum bisa membuang semua perasaanya karena dia belum bisa melupakan semua yang dia lakukan untuk Jun.
Cinta pertamanya yang begitu tulus tapi menyakitkan. Sepertinya masih melekat dan melumut di dalam hatinya. Apalagi setelah dia mendengar setengah cerita dari Akira kalau Jun sebenarnya menyukainya. Tapi karena Jun tidak mau Azmya mendapat masalah dari Hyo Jin dan CEO Park. Jun sengaja tidak menghubunginya karena ada ada alasan.
Azmya merasa kembali galau. Apa yang harus dia lakukan. Apa dia harus membatalkan rencana pertunangannya. Atau dia harus melupakan Jun secepatnya. Karena walau bagaimana pun sekarang Jun adalah sebuah bintang yang tidak mungkin bisa ia gapai.
Bagi Jun Azmya mungkin hanya sepenggal cerita yang belum selesai yang harus segera diselesaikan. Sementara bagi Amzya Jun adalah keseluruhan cerita cintanya yang tidak akan pernah bisa selesai.
Sena memperhatikan Azmya yang dari tadi hanya mengaduk aduk ice coffe nya tanpa meminumnya. Melihat itu Sena langsung paham kalau Azmya kembali lagi teringat dengan orang itu.
Sena menjentrikkan jarinya di depan wajah dan mencubit pipi Azmya yang sedang melamun.
"Ke-kenapa om?"tanya Azmya terkejut sambil mengusap pipinya yang dicubit.
"Apa yang lagi dilamunin sih, ice coffe mu nanti dilaletin, cepet habiskan!",suruh Sena.
"Iya, siap", Azmya pun menyedot minumannya sampai habis tapi matanya melihat Sena yang sedang memperhatikannya penuh semangat melihat dirinya minum.
"Kenapa ngelihatnya begitu, baru lihat ya orang cantik kalau sedang minum ice coffee",ucap Azmya narsis sambil mengibaskan rambut panjangnya ke belakang.
"Yang bilang kamu cantik siapa?"ledek Sena sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Kedua sorot matanya memicing seolah olah pernyataan Azmya barusan tidak mendasar.
"Kalau nggak cantik, pasti nggak ada yang naksir", jawab Azmya enteng.
"Emang siapa yang naksir?"tanya Sena ingin tahu.
"Ada deh",jawab Azmya sambil membuang mukanya ke arah lain. Menyesal dia sudah bicara asal seperti tadi.
"Palingan Om om yang naksir,, hahaah",ledek Sena tertawa sambil menutup mulutnya.
"Puas banget ketawanya".
"Banget.habis kamu ucul sih".
"Ucul?".
"Lucu", kata Sena gemas.
"Kalo om om yang naksir, berarti om di depan saya juga naksir sama aku dong?"tanya Azmya berbangga.
Mendengar itu Sena langsung mendekatkan wajahnya menopang dagunya dengan kedua tangannya di meja sambil memandang dengan penuh teliti wajah Azmya. Azmya menjadi salah tingkah karena Sena memandangnya seperti itu.
"Sayang tapi nya aku belum naksir"kata Sena kemudian memundurkan tubuh dan wajahnya menjauh dari wajah Azmya.
Azmya heran mendengar jawaban Sena. Kalau dia belum naksir kenapa dia setuju dengan perjodohan ini.
"Masa sih, boong banget!",kata Azmya.
"Aku belum tahu yang disebut naksir atau jatuh cinta itu kayak gimana, makanya aku bilang aku belum naksir?"kata Sena serius.
Mendengar itu Azmya hanya tertawa terbahak tapi tertahan membuat Sena sedikit tersinggung.
"Om sudah mau empat puluh tahun tapi dah setua ini belum tahu jatuh cinta kayak gimana, aku nggak percaya",kata Azmya sambil menahan tawanya yang keborosan.
"Eiitsss, perlu diralat itu, aku ini baru 37 tahun dan aku lahir di ujung tahun jadi aku masih muda setahun dari tahun kelahiranku",tukas Sena sedikit protes.
"Tetap saja Om itu umurnya beda jauh sama aku, kita beda sepuluh tahun."
"Meskipun beda 10 tahun, aku pikir kita seperti seumuran lah", ucap Sena tidak mau kalah dan tetap narsis.
"Liat aja wajah ini, kayak masih dua puluhan kan?"tanya Sena narsis sambil menunjuk wajahnya yang eksotis itu. Lalu tersenyum sambil menahan tangannya di dadanya.
Azmya pun menjadi salah tingkah melihat Sena seperti itu.
"Benar juga sih, dia awet muda dan tampan".
Kata Azmya dalam hati.
"Kenapa Om belum pernah jatuh cinta, dengan seumur Om gini harusnya Om sudah menikah dan punya banyak anak",cerocos Azmya.
"Entahlah, selama ini jatuh cinta adalah hal yang aku yakini akan tiba saatnya. Jika itu memang ada dan datang, dan sampai saat ini aku jujur belum tahu seperti apa, masa mudaku ku habiskan cuma bekerja dan bekerja".
"Masa sih, aku nggak percaya kalau Om belum pernah jatuh cinta, pasti banyak lah cewek cewek yang deketin secara Om itu TAMPAN", seru Azmya lebih mengecilkan suaranya bahkan hampir tak terdengar saat mengatakan kata yang terakhir.
"Seperti apa itu Azmya rasanya jatuh cinta itu?"tanya Sena serius.
"Beneran nih Om belum tahu?"tanya Azmya heran. Seharusnya Om ini sudah master nya cinta.
"Swear, beneran..pasti kamu aneh..Aku sebenernya tidak tertarik dengan yang namanya hubungan percintaan. Karena aku pikir itu hanya menguras pikiran dan hati kalau sedang disakiti. Aku paling malas dari dulu kalau ada teman yang patah hati, menangis. Jadi aku pikir, jatuh cinta hanya buang buang energi dan waktu".
"Terus kenapa Om mau dijodohin sma aku?", tanya Azmya.
"Hehehe..itu karena..!",sesaat Sena tersenyum malu malu mengakui.
"Eomma menyuruhku segera menikah, supaya cepat dapat cucu".Jawab Sena sedikit malu malu.
Mendengar itu Azmya terbatuk batuk. Jadi dia menyetujui pertunangan dan pernikahan hanya karena diburu buru ingin segera mempunyai keturunan. Memang dirinya ayam petelur atau kambing yang siap berkembang biak.
"Hehe, maaf ya, aku terlalu jujur". Sena malah cengengesan melihat wajah Azmya merah merona.
Untuk beberapa saat Azmya memang marah mendengar motif Sena itu. Tapi dia berpikir juga toh dia juga menerima perjodohan ini hanya karena dia ingin cepat melupakan masa lalunya dengan Jun. Setelah Azmya berpikir mereka berdua sama saja. Ini berarti perjodohan ini tidak berdasarkan suka sama suka. Untuk sementara ini biarlah begini.
"Tidak apa-apa, terus kalau Om cuma niatnya nikah karena diburu buru pengen cepat punya anak, jatuh cinta aja belum pernah apalagi bikin anak..hahaaha, apa om bisa?".Azmya meledeknya dengan tertawa keras.
Sena yang merasa dirinya di ledek Azmya. Wajah nya langsung kaku begitu saja. Ujung matanya melihat ke bawah sementara tangannya berulang kali menyentuh hidung nya yang mancung terlihat jelas kalau dia memang nol persen pengalaman. Azmya melihat itu tentu saja dia tidak bisa menahan tawanya.
"Kalau itu kan bisa diatur, aku tinggal ngikutin kamu aja yang udah pengalaman",jawab Sena pelan dan terlihat malu malu.
Mendengar itu Azmya pun langsung mencelos hatinya.
"Apa apaan yang dia bilang tadi. Pengalaman. Pengalaman apa yang aku punya. Aku pun sama saja. Bahkan aku hanya pernah berciuman dua kali. Itu pun dengan orang yang sama. Cuma dengan Jun. Jadi sama sama nol persen pengalaman kita", gumam Azmya dalam hati.
"Apa kamu mau menikah denganku?",tanya Sena membuat Azmya kaget.
"Aku tahu, kamu sedang mengobati luka hatimu, tapi aku mau berusaha buat kamu sembuh dari luka itu, aku coba berusaha yang terbaik buat kamu, jadi ajari aku cinta itu.Tapi aku mau cinta yang bahagia bukan cinta yang menyedihkan",kata Sena sambil memegang tangan Azmya. Azmya menatap sorot mata Sena yang berkaca kaca. Azmya pun ragu menjawabnya. Entahlah....
***Jangan lupa vote PS dan komen agar karya ini bisa tambah lebih baik lagi.
Ayooo Tim Jun mana Tim Sena mana.
Siapa yg halu Azmya sama Jun atau Sena.
Komen ya say!