Zee menganggukkan kepalanya setuju. "Tapi kalau dia seperti ini terus menerus, dia tidak akan bertahan lama untuk menghadapi dunia yang kejam ini." Katanya menatap ke arah langit-langit kamar Gray.
"Dia akan datang dalam waktu dekat." Gumam Zee sedih membuat Vania langsung menghadap ke arah Zee saat ia tidak sengaja mendengar gumaman Zee.
"Maksudmu?" Tanya Vania bingung.
Zee menggelengkan kepalanya. "Berjanjilah, kau akan selalu bersama Qarsa. Jangan biarkan orang lain menghancurkan hubungan kalian yang berakhir Qarsa tidak pernah datang lagi ke mansion ini. Kalau itu terjadi--" Zee menggantung perkataannya dan melihat ke arah Gray.
"Sesuatu yang buruk akan terjadi." Lanjutnya. "Tidak seorangpun yang mau menolongnya. Dia akan hidup sendirian dan dia akan datang untuk mengambil alih segalanya." Sendunya.
Vania yang mendengar itu tidak paham maksud dari perkataan Zee. Tapi yang ia tangkap di sini, dia tidak boleh berpisa sama Qarsa.
"Apakah separah itu?" Tanya Vania.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com