webnovel

chapter2

"Huan!" Teriak Sinta memanggil namaku dikerumunan orang yang akan masuk ke Universitas. Ia tidak sendiri. Ada Radit, Maya dan Bintang.

"Eh, kebetulan banget ketemu di sini" ucap Sinta.

"Iya" jawabku

"Huan, denger-denger, loh semalam ketemu sama vampir ya?" kata Radit

"Ha? Siapa yang bilang?

"Itu loh, anak jurusan sebelah. Dia yang bilang, saat kalian berdua pulang bersama kemarin malam."

"Oo, iya, tapi tenang aja kok. Gue berhasil lepas dari vampir itu."

"Wah, syukur banget loh selamat, gimana kalau loh enggak selamat. Tinggal nama yang pulang." kata Bintang

"Ih, apaan sih loh, bilang gitu kan kasian sama Huan" balas Sinta yang marah kepada Bintang

"Tapi, menurut berita yang gue baca. Katanya sih, disekian juta orang pasti diantaranya ada vampir." ucap Maya

"Jangan nakutin deh!" kata Radit

"Siapa yang nakutin?, memang gitu kok yang dikatakan"

"Berarti, di Universitas kita juga ada dong?" ujar Sinta

"Bisa jadi, dia sekelas dengan kita"

"Atau bisa juga, dia teman terdekat kita"

"Jangan bicara gitu dong, gue kan jadi takut, dengar ya."

"Apalagi gue, coba! "

"Kan, cuman diperkirakan"

"Kan, Huan? "

"Ah, iya" balasku

Kok yang mereka curigai beneran sih, memang manusia punya indra keberapa?

Kalau ketahuan giman, apa mereka masih mau berteman dengan gue.

Tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang kami yang menerobos kami di jalan itu

Minggir! Ngalahin jalan!

"Aduh! siapa sih dorong-dorong? Kan jalananny luas."

"Enggak ada kerjaan kali ya"

"Itu... Bukannya senior kita ya? Gue lupa siapa namanya"

"Maksud loh, Doni?!"

"Ah! itu dia"

"Ya... denger-denger sih, dia udah berapa kali enggak lulus-lulus dari Universitas ini"

"Ya, ampun, udah jadi kambing tua dong"

"Tapi, liat tuh, mukanya kok pucat banget ya?apa dia sakit?"

"Sudah-sudah. Jangan dibahas lagi, nanti kita telat loh masuk kelas"

"Iyah, anak rajin."

"Hahahaha."

Kebersamaan ini, yang selalu kurindukan. Berkumpul bersama mereka, tertawa bersama rasanya nyaman sekali.

*********

"Wah, Huan kan ? Seperti biasa, selalu saja enggak berhenti belajar" Suara seseorang yang menegur, yang serius belajar.

Ternyata itu adalah Pak Andika, salah satu dosen yang sangat disukai seluruh mahasiswa

"Pak dosen, kenal saya?"

"Kenal dong" masa enggak kenal"

"Belajar yang semangat ya! Jangan putus-putus belajarnya."

"Baik, Pak."

Pak Andika adalah dosen yang hebat menurut ku dan semua. Orang yang selalu bisa menjadi penyemangat bagi semua. Ia bahkan menghafal semua orang yang dia ajar. Aku selalu ingin menjadi seperti dia, Bisa menjadi penyemangat bagi orang lain.

********

Ketika jam menuju pukul tengah malam semua orang akan terburu-buru untuk pulang karena takut oleh para kaum vampir yang muncul saat tengah malam.

Itu bus terakhir

Tunggu!!

Kata-kata orang yang pulang telat dijalan itu.

Disisi lain...

"Iya bu, ini udah ke mobil kok, bentar ya" kata pak Andika yang sedang bertelponan menuju mobilnya.

"Eh, doni kan?"

Sabar ya bu ketemu teman lama

Maaf tadi saya enggak perhatikan kamu,

Saya duluan harus buru-buru soalnya

Doni POV

Ceh... Apaan ini coba, si gendut miskin itu sekarang sudah menjadi kaya!

Bahkan ia punya mobil

Dia pasti mencuri mobil itu

ApaLagi dia udah punya istri

Palingan istrinya dia ambil dari tempat enggak benar

Mana ada coba perempuan yang mau sama dia.

Gendut dan enggak berguna.

Pada hal dulu dia miskin pergi kuliah aja pake baju kusut dan enggak laya pake.

Pipi... Pip... Pip

Eh maaf nya mengganggu soalnya tadi kamu dipanggil enggak jawab.

Tolong minggir duluya saya buru-buru istri saya sebentar lagi mau melahirkan.

Melahirkan?!

Baiklah gue persilahkan loh lewat, tapi... Loh harus mati dulu

Dalam sekejap senior itu berubah menjadi vampir dan membalikkan mobil pak Andika dengan tangannya, hingga mobil pak Andika terseret jauh keujung jalan.

Ia langsung membuka kenop mobil dan merenggut nyawa pak Andika.

*********

Kalian udah pada tahu enggak soal pak Andika

Iya gue enggak yangka. Padahal kan pak Andika orangnya, sangat baik. Bisa-bisa nya orang itu membunuh Pak Andika.

Apalagi gue. Gue dengar sih, yang bunuh pak Andika, senior yang aneh itu.

Maksud loh, senior yang namanya doni itu?!

Iya, denger nya sih, mereka dulu sahabatan waktu SMA.

Kok, tega banget sih, dia lakuin gitu sama sahabatnya sendiri.

Entahlah, tapi dibilang, dia lagi diincar-incar polisi sekrang.