"Ibu? Kok diam? Kalau boleh tahu apa Aura masih punya kakak atau Adik?" tegur Aura sambil menatap Ibu nya yang terlihat sedih.
Ibu lalu menatap Aura dan mengusap air mata yang sempat menutupi bola matanya.
"Humb ... Kamu punya saudara Nak, yaitu seorang Kakak," jawab lirih Ibu.
"Oh ya? Waow ... asyik dong, itu artinya Aku punya teman, terus Dia ada dimana sekarang Buk?" tanya Aura dengan rasa semangat nya.
"Emb ... Dia..."
Belum sempat Ibu menceritakan nya tiba-tiba bau aroma sesuatu yang sangat menyengat.
"Huh ... bau apa ini Buk? Kok kayak ada yang gosong," ujar Aura.
"Astaghfirullah Aura, Iya ibu tadi kan masak air buat masak nasi,"
"Ya Allah Ibu,"
Sontak Ibu dan Aura pun panik dan segera mematikan kompor yang telah membuat belanga nya sampai berwarna kehitaman.
"Astaghfirullah, untung saja nggak sampai meledak loh kompor nya,"
"Humb ... harus lebih hati-hati lagi berarti lain kali Buk," tegur Aura.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com