"Halo, aku sudah menunggumu di depan. Cepat turun!"
Lusi dan Keke bergegas memasuki lift untuk menemui April yang sudah menunggu di bawah sana.
"Keke, apa penampilanku tidak memalukan?" tanya Lusi. Dia bangun terlambat tiga puluh dari waktu yang dijanjikan. Dan beginilah sekarang, wanita itu harus mempersiapkan dirinya dengan ekstra cepat.
"Tidak, Lusi. Kau terlihat sangat cantik. Sudah, jangan berkaca lagi." Keke merebut cermin kecil di tangan Lusi dan menyimpannya.
Mereka berlari kecil, menghampiri April yang sudah melambaikan tangan di luar sana.
"Mengapa kalian lama sekali?" tanya April, seketika mengubah raut wajahnya.
"Maafkan kami. Lusi bangun terlambat hari ini, dan aku harus membantunya berias."
Sedangkan orang yang dimaksud, ia justru bersikap abai sembari mengecek ponsel.
"Ayo masuk, sebelum barang kita kehabisan stok model paling bagus."
Keke tertegun beberapa saat. Memangnya bisa seperti itu? Batinnya, lalu menggeleng pelan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com